18

41 7 0
                                    

Setelah aku muncul di kamar aku melihat Liya yg duduk di kasur ku sambil membelakangi ku.

" Liya tumben malem-malem dia di sini " batin ku

" Liya kenapa kamu gk tidur ini udah malam loh " ucap ku pelan

Setelah aku mengucapkan kata-kata ku Liya pun berbalik dan melihat ke arah ku sepertinya dia kaget melihat ku .

" astaga Liya kamu kenapa kenapa kamu nangis Liya hei ada apa kamu sakit " ucap ku panik

Aku pun berjalan ke arah Liya, bukan nya menjawab ke khawatir ku Liya malah memeluk ku dan menangis di pelukan ku.

" suttt Liya sudah ya jangan menangis lagi ini sudah malam kamu kenapa hmm kenapa kamu nangis kalau ada masalah cerita aja ya " ucap ku sambil mengusap-usap punggung Liya

" no..nona dari mana saja hiks...kenapa nona 3hari ini tidak ada di sini hiks...saya takut terjadi sesuatu sma nona " ucap Liya sambil nangis

" Mampus gw ternyata bener 3hari di sini dan 1hari di sana haduhhh nanti gimana cerita ke sih Duke nih " batin ku

Sebelum menjawab pertanyaan Liya tiba-tiba suhu tubuh ku naik dan menjadi panas dan kepala ku juga  pusing.

" Liya kepala aku tiba-tiba pusing Liya tolong aku " ucap ku lirih

" nona apa nona tidak apa-apa sini nona berbaring dulu saya akan memanggil tabib " ucap Liya panik

Setelah aku berbaring di kasur Liya keluar untuk memanggil tabib, karna pusing yg gk bisa terkendali aku pun memutuskan memejamkan mata ku karna ini sangat pusing.

Di sisi lain.

" permisi tuan Duke " ucap penjaga yg langsung masuk ke ruangan Duke

" ada apa hah aku lagi pusing nanti saja kalau tidak ada urusan baru laporkan ke saya " ucap elburg

" saya mau melaporkan kata pelayan nona Masha nona Masha sudah ada di kamar nya tuan " ucap penjaga itu

Setelah penjaga melaporkan bahwa nona muda yg sedang di cari Duke ada di kamar nya Duke pun langsung bergegas ke arah kamar sang anak.

Setelah masuk dia melihat Masha sedang di kompres Karana suhu tubuh nya yg naik dan ada seorang tabib .

Duke pun berjalan ke arah sebelah kasur dan mencium keningku setelah itu dia memegang tangan ku dia meminta-minta maaf padahal dia kan gk salah kenapa dia meminta maaf ?.

" tuan tenang saja nona Masha hanya mengalami demam karna mengunakan sihir berlebihan " ucap tabib

" apa jadi Masha bisa menggunakan sihir " tanya elburg

" ya tuan nona masha bisa menggunakan sihir tapi sihir ini masih muda sepertinya nona Masha baru mendapatkan nya 3bulan yg lalu " ucap tabib

Setelah itu aku pun masih terbaring sakit di kamar sesekali aku di bangun kan hanya untuk makan dan mandi.

Mandi kali ini aku tidak ke kamar mandi tapi badanku hanya di lap oleh Liya dan Lia.

" Liya apa kamu bisa menyembunyikan barang-barang ku yang kemarin aku bawa " ucap ku sambil makan

" Bisa nona " ucap liya sambil menahan air mata

Aku hanya tersenyum melihat perhatian Liya ke diriku.

" maaf karna tiba-tiba aku menghilang " ucap ku

" tidak apa-apa nona tapi lain kali kalau nona mau pergi seperti itu ajak lah saya nona " ucap Liya sambil menunduk

Sepertinya air matanya menetes lagi, aku pun memegang kedua pipinya dan ku usap Pelang air mata Liya.

" sudah jangan menangis lagi ya Liya nanti kalau aku pergi lagi aku pasti akan ajak kamu kok maaf ya " ucap ku

Aku pun membawa Liya kedalam pelukan ku, aku bisa merasakan dada ku tiba-tiba basah dan aku mengusap punggung belakang Liya yang bergetar.

" kek nya kalo gw mau kesana  " batin ku

Setelah memakan waktu 2hari karna sakit akhirnya di hari ke 3 aku pun sembuh total.

" permisi nona tuan duke memangil Anda untuk ke ruang tamu " ucap Lia

Setelah itu aku pun berjalan ke arah ruang tamu, kali ini memakai kaus lengan panjang warna putih dan celana pendek sepaha warna hitam.

" Selamat siang daddy kak Leo Leon dan kak elnia " ucap ku

" kek nya gw bakal di sidang deh " batin ku

Aku pun duduk di kursi singel aku bisa melihat muke ke 3nya sangat serius

" jadi Masha selama 3hari ini kamu kemana " ucap elnia dingin

" aku hanya pegih sebentar kak " ucap ku panik

" Kamu tau aku mencari mu sampai ke kerajaan sebelah " ucap Leo

" maaf kak Leo " ucap ku

" kamu pergi ke mana 3hari itu " ucap Leo

" aku hanya ke rumah teman ku " ucap ku bohong

" apa kamu bisa menggunakan sihir Masha " tanya elburg

Aku pun sontak menoleh ke arah ayah ku dan aku juga melihat ke tiga kakak ku yg sepertinya kaget dengan ucapan Duke.

" aku...? " ucapku

" jawab ayah masha " ucap elburg penuh penekanan

" aku bisa Daddy " ucap ku sambil menahan air mata

" kenapa kamu tidak bilang ke ayah masha " ucap elburg

" maaf Daddy aku hanya belum mau masuk ke akademi sihir daddy maaf hiks..hiks maaf ayah " ucap ku yang tiba-tiba aja air mata ku tidak bisa di tahan

Duke pun berjalan ke arah ku dan berlutut sambil memegang kedua tangan ku dan mengusap air mata ku .

" sudah jangan menangis ya anak ayah maaf karna tiba-tiba ayah menanyakan sesuatu dengan penuh tekanan seperti itu ayah hanya khawatir Karna setelah kmu mengunakan sihir kamu langsung jatuh sakit " ucap elburg

" Jangan nangis ya Masha kalau kamu belum mau masuk ke akademi sihir di tahun ini kamu bisa masuk di tahun depan kok " ucap Leon

" Iya Masha jangan nangis ya kamu kan sudah besar " ucap elnia

Leo hanya mengusap-usap punggung belakang ku Saja, setelah menangis selama 3menit akhirnya aku pun berhenti.

" Jadi sejak kapan kamu bisa menggunakan sihir Masha " tanya elburg

" sejak 3bulan terakhir Daddy " ucap ku

elnia dan Leo Leon pun sontak saja kaget

" Gustaf bawakan batu penghitung elemen sihir ke sini " ucap Leo

" baik tuan " ucap Gustaf

Setelah menunggu 5menit akhir nya Gustaf balik dan membawa baru penghitung sihir dan elemen

Masha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang