-3-

212 29 8
                                    

Langsung double yaa spoilernya.
.
.
.

Pesawat mendarat di Seoul, Yoona kembali dari bulan madunya di Yunani bersama Chanyeol. Mereka melewati beberapa hari dengan damai berduaan saja. Ada rasa canggung mengingat ia dan Chanyeol menghabiskan malam pertama dengan ehem...panas. Yoona menghindari alkohol guna mencegah hal itu terulang lagi tapi tak bisa dipungkiri, Chanyeol tergolong pria seksi dengan caranya sendiri dan ia terang-terangan memberitahu Yoona kalau dia tak akan keberatan berbagi ranjang dengannya dan membuat Yoona merona terus menerus dengan komentar – komentar menjurusnya.

Mengejutkan sebenarnya ia bisa melihat sisi lain Chanyeol, pria itu penuh perhatian dan ia benar-benar mendengarkan. Selama ini ia berpikir pria itu sebagai pria dingin, arogan dan perhitungan dan ternyata ia salah. Dalam beberapa hari Yoona merasa sangat akrab dengan Chanyeol dan dia bahkan menceritakan hal yang tak berani ia ceritakan pada Sehun –mantan kekasihnya itu. Sangat mudah bersikap terbuka dengannya karena Chanyeol mendengarkan tanpa menghakimi dan karena ia juga bukan kekasihnya, Yoona tak perlu berusaha ekstra untuk membuat pria itu terkesan.

Yoona adalah wanita tegar yang tak ingin terlihat meneteskan air mata di depan orang lain. Apa lagi hanya karena patah hati, tetapi kali ini dia menangis hingga matanya bengkak sambil mengutuki Sehun dan Krystal di dada pria itu. Chanyeol tak berkomentar dia hanya memeluknya seakan dia berempati pada kesengsaraan yang Yoona rasakan.

Pria itu melihatnya ketika ia terpuruk dan dengan suka rela menjadi tempat curhat-nya. Dulu ia selalu bercerita tentang segalanya pada Krystal, sahabat baiknya dan sekarang gadis itu merebut Sehun darinya. Yoona pikir keakraban Sehun dan Krystal sekedar platonik semata. Siapa yang salah kalau begini? Dia yang membuat Sehun merasa tak puas, Sehun yang memilih mencari hal yang tak Yoona punya pada wanita lain atau Krystal yang berakrab-akrab ria dengan pacar orang. Yoona menghibur dirinya dengan mantra 'Mungkin kita tak berjodoh' tapi tetap saja sesak rasanya.

Sebuah tepukan lembut di punggungnya membuat Yoona terkejut.
"Mengapa kau melamun begitu?" Chanyeol telah berdiri di sampingnya.

"Aku hanya berharap untuk tak pernah kembali ke sini."

"Takut bertemu mantan?" Ejek pria yang kini menjadi suaminya.

"Tentu saja, aku takut bila aku melihat Sehun. Aku akan merendahkan diriku dengan menangis dan memohon-mohon agar ia menerimaku kembali setelah dengan kejamnya meninggalkan aku di altar."

"Tenang saja Yoona, aku akan memastikan dirimu tak akan berbuat bodoh. Aku tak akan membiarkan istriku mengejar mantan kekasihnya."

"Menurutmu apa aku akan bisa balas dendam pada adikmu itu?"

"Coba pikir apa yang akan membuat adikku itu kesal?"

"Aku tak tahu."

"Mantan akan terganggu bila kita move on dengan cepat. Aku dan kamu mengenal Sehun dengan baik. Ego-nya yang besar pastinya akan terluka bila melihat kau tak meratapi dirinya."

"Jadi apa yang harus aku lakukan?"

"Tersenyumlah, jangan tunjukan padanya kalau ia telah menyakitimu. Tunjukan kalau dia tak berarti untukmu."

"Dengan cara apa?"

"Berbahagia denganku atau berpura-puralah. Dia pasti akan terusik melihat mantan kekasihnya begitu cepat melupakannya dan berbahagia dengan kakak-nya sendiri. Lagi pula Sehun itu kompetitif dan mengidap inferior kompleks pada diriku. Ia tak akan diam saja melihatmu bersamaku."

"Aku hanya ingin membuat mereka menderita, oppa."

"Sudahlah Yoona, Ada cara lain untuk mengobati patah hati."

• (Not) Cross The Borderlines• [M] (Terbit Ebook)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang