Ok, tiba di bab terakhir publish disini yaaa. Untuk baca lengkapnya kalian bisa order via ebook nanti kalo udah siap order. ❤️
.
.
.Lim Yoona mengerjap. Ia menggeser posisi tubuhnya dari terbaring menjadi duduk. Lalu merentangkan tangannya ke atas, menguraikan otot-otot punggung yang terasa sedikit pegal dan menguap. Ia masih mengantuk tapi apa daya cuti sudah usai. Dia harus kembali ke kantor. Wanita itu menoleh ke sisi kirinya. Tetapi ranjang telah kosong. Chanyeol sepertinya sudah bangun dari tadi.
Yoona terpaksa berbagi ranjang dengan suaminya karena memang tak ada pilihan. Lagi pula ranjang ekstra king size itu sangat besar, lebih dari cukup untuk menampung mereka berdua. Hanya saja tangan Chanyeol ke mana-mana dan dia hobi tidur dengan memakai celana boxer saja. Jadi bayangkan saja apa yang terjadi tadi malam. Yoona mencoba tidak merasa risi. Lagi pula ini rumahnya dan Yoona sudah pernah melihat dia telanjang. Dari pada freak out tentang kecenderungan hobi nudist Chanyeol. Lebih baik dia berusaha mengabaikan pria itu dan godaan-godaannya yang semakin berani.
Yoona memutuskan untuk sarapan. Ia menuruni tangga. Sampai di bawah dia sudah mencium aroma gurihnya daging bacon yang sedang ditumis. Chanyeol masih tak berpakaian. 'Duh, Orang itu' Keluh Yoona sebal dalam hati. Tapi kebiasaan memang sulit diubah. Yoona paham, dia juga telah lama tinggal sendirian. Jadi dia tak peduli cara dia berpakaian di rumah. Lagi pula tak ada yang melihatnya. Hanya sesekali Sehun menginap dan saat mantan kekasihnya itu di sana. Siapa yang butuh pakaian.
Memikirkan Sehun lagi membuat hati Yoona pedih lagi. Ia tak boleh memikirkan masa lalu karena pria yang bersiul-siul sambil menggoreng telur di hadapannya adalah pasangannya kini.
Ia sendiri membuat dirinya nyaman dengan tidur mengenakan gaun tidur sutranya. Maaf saja, Yoona tak akan mengubah standar kenyamanannya hanya karena sekarang ia punya teman seranjang. Bila Chanyeol tak berusaha mengubah kebiasaannya untuk membuat dia nyaman. Yoona juga tak akan berkompromi. Let them annoy each others.
"Selamat pagi suamiku." Yoona menyapa Chanyeol dengan suara manis dibuat-buat. Wanita cantik itu berdiri di konter dapur.
"Ah, Aku harap kau tidur dengan nyenyak." Balas pria itu sambil menoleh.
"Akan nyenyak sekali bila kau tak mengorok dengan keras."
"Nanti juga kau akan kebal sendiri mendengarkanku menggorok tiap malam."
"Apa kau punya kopi?" Tanya Yoona.
"Itu di sana, aku baru saja menyeduhnya. Bisa kau tuangkan secangkir untukku." Pria itu menunjuk pada sebuah mesin pembuat kopi yang menyala. "Kau mau sarapan? Aku membuat telur dan bacon."
"Boleh,"
Yoona mengambil dua cangkir dari rak dapur dan menuangkan cairan hitam pekat ke dalamnya. Aroma kopi yang kaya menyegarkan indra penciumannya. Ia mencampur sedikit gula dan susu dalam kopinya kemudian menyeruputnya meski masih cukup panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
• (Not) Cross The Borderlines• [M] (Terbit Ebook)✔️
Romance21+ [Mature content, adult only🔞] Hanya takut jika nanti semuanya melewati batas dari apa yang seharusnya tidak kita lewati. Tentang rasa yang menjadi cinta, tentang rasa menjadi dendam, tentang rasa menjadi penyesalan. Tiga batas, dengan pria yang...