7. Rasa Kasihan

190 23 6
                                    

Mereka saling diam, menyelami pikiran masing-masing. Baekhyun menunggu reaksi Chanyeol.

"Mungkin, kau baru sadar kalau aku ini tampan dan mempesona. Oleh karena itu kau bisa jatuh cinta padaku." Tebak Chanyeol percaya diri.

Tanpa menyadari wajah Baekhyun yang kian merah karena menahan amarah.

Baekhyun menggigit bibir kesal, berusaha menahan tangannya untuk tidak meninju sudut bibir Chanyeol yang tengah tersenyum.

"Tak ada gunanya bicara denganmu!" Baekhyun masuk ke dalam selimut dan membelakangi Chanyeol.

"Baek, percayalah kau adalah suamiku. Cepat atau lambat, ingatanmu akan kembali lagi. Jangan khawatir kau akan sembuh."

Chanyeol menahan tangannya untuk tidak mendarat di helaian rambut lembut Baekhyun. Dalam keadaan seperti ini melakukan kontak fisik hanya akan membuat Baekhyun kembali mengamuk.

"Tidurlah, aku akan tidur bersama Taehyung."

Mata sipit Baekhyun kembali terbuka, kepalanya menyembul dari balik selimut. "Kau bilang kita sudah menikah, kenapa kau tidak tidur disini? Apa jangan-jangan kau bohong, ternyata aku dan kau tak ada ikatan apa pun."

Semuanya jadi serba salah. Sekarang Baekhyun malah mencrurigainya berbohong. Padahal Chanyeol hanya ingin memberikan waktu yang nyaman dan tenang untuk Baeknyun.

"Jadi kau ingin kita tidur seranjang?" Goda Chanyeol disambut lemparan bantal oleh Baekhyun.

"Jangan harap! Aku lebih baik tidur di halaman daripada tidur bersamamu!"

Benar saja, Baekhyun kembali mengamuk. Chanyeol tak punya pilihan lain selain mengungsi ke kamar anaknya.

"Istirahat lah, aku akan matikan lampu." Chanyeol menutup pintu perlahan, meninggalkan Baekhyun yang tak bisa terlelap sampai pagi.

Ia masih m memikirkan apa yang dikatakan Chanyeol tadi dan apa yang harus dilakukan setelah ini.

_____

Jelas sekali Baekhyun kurang tidur, terlihat dari bawah matanya yang menggelap. Setelah anak-anak diantar ke sekolah, Chanyeol akan membawa Baekhyun ke rumah sakit.

Baekhyun tak punya pilihan lain selain mengikuti kemauan Chanyeol. Tak ada siapapun yang bisa ia mintai tolong. Mungkin dengan berjalannya waktu, ia akan menemui jalan keluar untuk kembali ke kehidupan aslinya.

"Kondisi Tuan Baekhyun sudah lumayan membaik. Namun ingatannya memang belum kembali. Kita masih butuh waktu untuk mengembalikan ingatakan yang hilang." Jelas sang dokter ketika Chanyeol bertanya tentang kondisi suaminya saat ini.

"Bagaimana caranya agar ingatan suamiku cepat kembali dok?" Tanya Chanyeol.

"Mungkin anda bisa membawa Tuan Baekhyun ke tempat yang sering dia kunjungi sebelum kecelakaan. Metode itu kadang ampuh untuk memilihkan ingatan pasien." Saran Dokter kepada Chanyeol.

"Saya ingin bertanya, apa di dalam ilmu medis, jiwa seseorang bisa berpindah ke tubuh orang lain? Atau kehidupan paralel itu memang benar adanya?"

Dokter muda itu tersenyum mendengar pertanyaan Baekhyun yang dirasa aneh. "Maaf sebelumnya Tuan Baekhyun, hal seperti itu belum bisa dibuktikan dengan Sains. Mungkin juga itu hanya karangan di dalam dongeng atau film."

Baekhyun merasa ditertawakan dan dianggap sebagai lawakan. "Kau menganggap apa yang aku katakan adalah lelucon?"

"Baek, dokter tidak bermaksud seperti itu." Chanyeol berusaha menenangkan Baekhyun. Kepribadian Baekhyun yang meledak-ledak, persis seperti di masa sekolah dulu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ada Apa dengan Baekhyun (18+) (AADB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang