09. Undangan

91 8 0
                                    

"Satu hari sama kamu, rasanya seperti satu jam sama kamu." -Iqbaal Ramadhan.

***
Happy Reading!
***

Kesibukkan Iqbaal dan (Namakamu) semakin bertambah setiap harinya, mendekati hari pernikahan mereka, ternyata banyak sekali yang harus diperiksa ulang dengan baik.

"Capek?"

(Namakamu) mengangguk. "Tapi, gak apa-apa. Kamu lebih banyak ngurusin semuanya, aku cuma bagian-bagian kecil aja. Makasih ya, Baal. Makasih karena kamu mau repot-repot buat aku."

"Dulu, waktu Teteh nikah, aku juga begini. Jadi, ini gak seberapa. Karena hidup kamu nanti sepenuhnya jadi milik aku, kamu mau dengan ikhlas jadi pasangan hidup aku aja gak sebanding sama yang aku kerjakan hari ini. Makasih ya, (Namakamu)."

Iqbaal Ramadhan. Semakin hari, pertanyaan di benak (Namakamu) semakin bertambah. Seorang CEO sekaligus penerus Herry Groups menikahi gadia biasa sepertinya. Selain itu, (Namakamu) baru tahu bahwa Iqbaal akan melanjutkan S2 setelah mereka menikah nanti dan akan tinggal sementara di Australia.

"Iqbaal, (Namakamu). Ini undangannya ya. Sesuai pesanan. 500 eksemplar."

"Makasih, Tante Tasya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Makasih, Tante Tasya."

"Sama-sama, Baal. Semoga semuanya berjalan lancar sampai hari H ya. Jaga kesehatan dan keselamatan."

(Namakamu) tersenyum. Gadis itu langsung mengangguk, kemudian menyalami Natasya dan disusul dengan Iqbaal.

"Tante, kami pamit dulu, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Lalu Iqbaal dan (Namakamu) berlalu. Mereka menaiki mobil dan mulai menentukan untuk membagi undangan ke teman-teman mereka.

"Kita dari kantor dulu gak sih? Abis itu ke rumah kamu, baru ke rumahku untuk titip ke kerabat dekat sama keluarga. Baru abis itu ke temen-temen kamu, baru temen-temen aku? Gimana?" tanya (Namakamu).

Iqbaal memasangkan seatbelt (Namakamu). "Boleh. Yaudah, kita ke kantor dulu." Setelah memasangkan untuk (Namakamu), laki-laki itu memasang untuk dirinya sendiri dan langsung menyalakan mesin mobilnya.

"Makasih."

"Sama-sama."

***

Setelah proses pre-order yang lumayan panjang serta memecahkan rekor karena hampir menyentuh 1000 eksemplar. Naskah 'My Wedding Dream' pun dicetak sebanyak 3000 eksemplar dengan ditandatangani secara langsung sebanyak 1500 eksemplar.

Raisa Penulis My Wedding Dream

Raisa Penulis My Wedding Dream: Kak? Ini paketnya udah sampeee. Alhamdulillah.

Raisa Penulis My Wedding Dream: [sent a photo]

Raisa Penulis My Wedding Dream: Aku harus tanda tangan di sini kan Kak?

Future Husband✔Where stories live. Discover now