22. Serangan Balik

91 7 0
                                    

"Dia itu milikku dan akan selalu menjadi milikku. Aku gak suka berbagi apalagi terbagi." -(Namakamu) Revanayla Maheswari

***
Happy Reading!
***

Setelah selesai mengambil barang-barang (Namakamu) di rumah Raga dan Nabilla sekaligus mereka mampir untuk bermain sebentar dengan Laskar. Mereka langsung pulang ke hotel tempat Iqbaal menginap selama ini.

"Aku mandi duluan gak apa-apa, Mas?" tanya (Namakamu). Setelah dia merapikan beberapa bajunya ke dalam lemari, gadis itu menoleh sejenak ke suaminya yang tengah duduk di kasur seraya menatap laptop yang ada di pangkuan laki-laki itu. "Kamu mau duluan?" tanyanya lagi.

Iqbaal menoleh sejenak. "Kamu duluan gak apa-apa, Sayang. Nanti sehabis mandi, tolong siapin air hangat juga ya buat aku, aku masih harus kerjain dikit lagi berkas pembatalan kerjasama."

"Eh? Kerjasama? Kenapa dibatalin, Mas?"

"Aku gak mau ketemu Shintia lagi, Sayang. Nanti kamu nuduh aku yang macem-macem lagi. Lagipula dia udah gak sopan dan profesional ke aku."

(Namakamu) langsung mendekati suaminya dan mendekap laki-laki itu dari belakang. "Mas? Gak usah sampe dibatalin. Kamu kan butuh kerjasama itu. Lagian juga, besok kan kita mau ketemu dan ngomong. Ngomong baik-baik, Mas. Aku gak apa-apa. Gak perlu sampe dibatalin, ya?"

Suaminya langsung menggeleng. "Udah, itu biar jadi urusan aku. Kamu buruan mandi, udah malem, Sayang. Jangan lama-lama ya mandinya, jangan lupa pake air hangat juga." Iqbaal mengelus lembut lengan istrinya dan mengecup untuk memberikan pengertian atas keputusannya.

"Yaudah, aku mandi dulu," ucap (Namakamu). Gadis itu pun berlalu meninggalkan Iqbaal yang terus sibuk dengan layar laptopnya.

Setelah melihat (Namakamu) benar-benar masuk ke kamar mandi. Iqbaal mengambil ponselnya dan menghubungi Aryan untuk menanyakan laki-laki itu, apakah sudah mengantarkan Shintia atau belum dengan selamat?

Aryan AP

Iqbaal Ramadhan: Aryan? Lu udah anter si Shintia?

Aryan AP: Udah, Baal. Tenang aja, terus lu serius yang pembatalan kontrak? Lu yakin? Dia kasih dana lumayan besar

Iqbaal Ramadhan: Tadi (Namakamu) juga bilang buat gak dibatalin, tapi gue udah muak liat muka tuh cewek. Gila aja dia main nyosor sama gue kayak gitu

Aryan AP: Mungkin itu emang gak bisa dimaafin, Baal. Tapi, lu harus pertimbangin antara kerjasama Herry's Group sama Adhitama Group. Itu akan jadi peluang yang besar banget

Iqbaal Ramadhan: Besok gue mau ketemu sama dia, sama mantannya (Namakamu) juga. Tolong, buatin janji temu ya ke Shintia di kafe Sudut Pandang Bandung

Aryan AP: Bentar? Ketemu mantannya (Namakamu) yang mana ini? Lu ngapain ketemu dia, Baal?

Iqbaal Ramadhan: Dia yang ngajak (Namakamu) ketemu. Besok gak ada rapat kan? Bukannya hari ini terakhir ya, rapat sama klien? Jadi, gue bisa jalan dong sama istri gue dua hari ini?

Aryan AP: Iya, hari ini adalah rapat terakhir. Ok, besok pagi gue reserve tempatnya. Lu bisa kasih aja ya, tamu-tamunya siapa aja. Jam ketemunya.

Iqbaal Ramadhan: Ok, Aryan. Makasih ya. Lu emang sekretaris terbaik dan paling bisa diandalkan.

Aryan AP: Sama-sama. Gaji gue jangan dipotong ya, Baal.

Future Husband✔Where stories live. Discover now