23. Berdamai dengan Masa Lalu

72 6 0
                                    

"Masa lalu akan selalu menjadi kenangan terindah. Namun, untuk mengulang rasanya tidak akan mungkin. Karena kita sudah berbeda. Baik aku atau kamu, kita akan bahagia dengan cara masing-masing."
-(Namakamu) Revanayla Maheswari

***
Happy Reading!
***

Setelah kepergian Shintia, Iqbaal langsung menoleh ke arah istrinya yang tengah meminum pesanannya. Laki-laki itu memandang perempuan di sampingnya itu dengan tatapan menggoda.

"Kamu kalau mau begitu, bisa gak dibrief dulu sama aku? Kenapa gak ada aba-aba? Kasih tau dong, kalau mau ngelakuin sesuatu. Biar aku gak kaget," ucap Iqbaal masih tidak percaya dengan apa yang dilakukan oleh istrinya. "Kamu berani banget begitu? Diajarin siapa?"

Sementara (Namakamu) hanya tersipu. Sebenarnya dia juga malu untuk melakukan hal itu, karena selama ini dia tidak pernah menunjukkan lebih dulu rasa sayangnya pada Iqbaal. Namun, hari ini, sejak Amel mengetahui kelakuan Shintia terhadap Iqbaal. Perempuan itu menghubunginya lalu memintanya untuk memberikan pelajaran sekaligus penegasan bahwa Iqbaal ada punyanya.

"Aku cuma ngelakuin hal yang disuruh sama Amel. Lagian, aku punya hak untuk cium kamu kan, Mas?"

"Amel? Emang sejak kapan kamu komunikasi sama Amel?"

"Sejak tadi pagi, Amel duluan yang chat aku. Dia ngambil nomorku dari HP Aryan, karena dia tau aku mau ke Bandung kemarin. Besok boleh ya ketemu Aryan sama Amel? Apa kamu gak mau?"

Iqbaal langsung mengangguk. "Boleh, Sayang. Boleh kok. Oh, jadi Aryan tau duluan kalau kamu mau ke sini?" Iqbaal mencoba untuk ala-ala merajuk. "Kamu lebih milih ngabarin Aryan dulu daripada aku, Yang?"

"Justru karena bantuan Aryan, aku bisa tau restoran kamu rapat, Mas. Kan tujuan aku mau bikin kamu terkejut. Eh, malah aku yang terkejut kemarin."

"Hm, iya-iya, Sayang. Maaf ya. Minta maaf kalau udah bikin kamu nangis kemarin. Ini langsung ketemu Arkan kan? Kok lama banget?"

(Namakamu) melirik jam tangan yang melingkar di tangan kirinya. "Iya, bener. Kalau gak ada perubahan, Arkan bentar lagi dateng, Mas. Karena aku janjian sama dia sesuai dengan jam yang kamu tentuin."

"Yaudah, sambil nunggu, sambil dimakan aja pesenan kamu tadi."

"Kamu emang selalu tau apa yang aku mau ya, Mas."

"Itu akan selalu, Sayang. Karena semua tentang kamu, itu selalu penting buat aku."

(Namakamu) tersenyum, kemudian dia memakan sebuah kue rasa keju yang dibaluti oleh cokelat di luarnya. Iya, itu adalah cheesecake chocolate kesukaan (Namakamu). Walaupun Iqbaal tidak tahu rasanya akan sama atau tidak di restoran ini, tetapi Iqbaal sudah berusaha untuk menyenangkan istrinya.

***

Sementara itu, Arkan yang tengah menuju perjalanan ke restoran tempat dia akan bertemu dengan (Namakamu) terus meyakinkan dirinya bahwa semua akan baik-baik saja dan tidak akan terjadi apa-apa.

"Lucu ya, (Namakamu). Kita ketemu dengan status yang udah beda dan kamu udah jadi suami orang. Maaf, (Namakamu). Maaf, karena akhirnya aku justru melukaimu dengan luka baru," ucap Arkan.

Setahun yang lalu. Januari 2023. Tepat satu tahun Arkan mengenal perempuan yang selalu mengalah atas ego dan perasaannya hanya karena mempertahankan hubungan mereka.

(Namakamu) Revanayla Maheswari. Jika ditanya, bagaimana bisa dia dipertemukan dengan gadis itu? Justru itulah yang menjadi pertanyaan Arkan selama ini. Bagaimana Tuhan bisa mempertemukan dirinya dengan seorang gadis yang jelas-jelas memiliki trauma dengan laki-laki? Bagaimana bisa Arkan justru membuat perempuan itu jatuh cinta dan semua hanya sebatas taruhan semata?

Future Husband✔Where stories live. Discover now