2: Tertarik?

457 63 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mendapat pesan dari Wei Ying, San Lang tidak bisa tidak merasa khawatir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mendapat pesan dari Wei Ying, San Lang tidak bisa tidak merasa khawatir.  Pasalnya, kalau anak itu sudah menyebutnya "Kak", berarti dia sedang susah payah menahan tangis sendirian. Dan feeling sebagai anak kembar itu kuat.

Tapi, di sisi lain, dia masih ingin berlama-lama di kos milik ibunya ini. Baru juga kenalan sama anak kos cantik yang ternyata namanya Xie Lian, dan ternyata juga lebih tua darinya, masa langsung pergi lagi. San Lang dilema.

"San Lang? Kenapa?" Tanya Xie Lian yang melihat gelagat aneh pria tinggi — yang ternyata katanya masih SMA — di hadapannya. Luo Binghe, Shen Qingqiu, dan anak-anak kos lainnya yang sedang makan malam bersama turut serta menatap ke arahnya.

"Eh?" Mampus, malah jadi pusat perhatian gue! "Aku gapapa, Kak! Silahkan lanjut makan aja, yang lain juga dilanjut aja, maaf," ucap San Lang sambil mengusap lehernya kikuk lalu menoleh ke Binghe yang duduk di sebelahnya.

"Bing, gua balik ya, mau jemput Wei Ying."

"Sama yang lain aja sopan bener lu... Pake aku akuan lagi. Giliran sama abang sendiri–"

"Ngedumel mulu kamu! Abisin dulu itu makannya!" Potong Shen Qingqiu.

"Ayyyy....."

"Ay ay ay! Ayam lo tuh makan!"

"Iya ini dimakan," final Binghe dengan muka tertekuk.

"Eh, btw– INI UDAH MALEM ANJIR! KOK WEI YING BELUM PULANG?!" Sadar Binghe dengan suara lumayan keras, membuat ruang makan ramai dengan suara batuk tersedak.

"LUO BINGHE!"

"Maaf ay kelepasan :("

"Nanti aja ceritanya di rumah. Sekarang gua jemput dia dulu," putus San Lang pada akhirnya.

Sebelum sampai pintu luar, dia kembali dan menatap ke arah satu orang di ruang makan, "Kak Lian, San Lang pamit dulu ya, besok San Lang ke sini lagi."

"Eh. Iya San Lang, hati-hati."

"Dih ga sopan banget pamitnya ke Xie Lian doang!" Semprot Binghe tidak terima.

"Mang ngapa si."

"Yaudah sana buru jemput ade gua! Wei Ying lecet dikit, mobil lu gua lempar ke laut!"

HUALIAN LOKAL AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang