10. Dia

226 35 21
                                    

"Lianlian... beneran gak mau, nih? Enak lohh..." Ujar Shang Qinghua, tangannya sibuk mencolek sambal dengan sepotong mangga.

Sepulang dari rumah sakit, Xie Lian disambut oleh semua yang ada di sana, termasuk tiga anak pemilik kos— kecuali He Xuan, karena masih disuruh ini dan itu. Dan Qi Rong yang memang jarang diam di kosan, entah main kemana.

Tak lama, mereka benar-benar memilih rujak untuk teman kumpul bersama.

Di sinilah Xie Lian, duduk lesehan sambil memerhatikan para kakak dan adik kos yang tengah asik memakan aneka macam buah plus sambalnya di halaman belakang kos mereka.

"Enggak, Kak... Aku gak makan yang pedas-pedas dulu," Tolak Xie Lian halus.

"Tuh, kan...!!! Elu sih, Kak! Orang baru pulang dari rumah sakit malah disediain rujak. Sesat banget~" Sindir Wei Ying.

"Tuh kan tuh kan. Kemaren juga lu paling semangat, Dek, pas gua ngajakin rujakan," Ucap Shang Qinghua tak terima, dan hanya dibalas cengiran, "eh– tapi di kulkas ada susu tau buat redain pedesnya. Lu beneran gak mau, Lian?"

San Lang yang mendengar itu hendak beranjak, tapi tiba-tiba–

"Aku juga belum boleh minum susu, Kak..." Xie Lian menjawab dengan sedikit kekehan.

"Lu sakit apa dah emang?" Pertanyaan Shang Qinghua mewakili setiap tatapan yang mengarah padanya. Termasuk San Lang, yang kembali mendekat dan duduk di sampingnya.

"Aa– mm... itu–"

"Gak papa, gak usah dijawab kalau emang gak nyaman buat diceritain. Yang penting sekarang kamu sehat," Potong Shen Qingqiu yang melihat gelagat keraguan pada Xie Lian.

"Maaf..." Cicit Xie Lian seraya menunduk. Tapi tak lama, punggungnya terasa hangat. Karena saat dia menoleh, tangan San Lang tengah mengelusnya. Mata San Lang menatapnya dengan lembut, dan senyumnya meneduhkan seakan menguatkannya.

Xie Lian membalas senyumannya, "Aku gapapa kok, San Lang." Kepalanya kembali menoleh, menghadap ke mereka-mereka yang asik makan sambil berbincang.

Baik dia maupun San Lang, keduanya tidak ada yang bicara selama beberapa saat. Hingga Xie Lian memecahkan kesunyian itu.

"San Lang, menurut kamu..." Xie Lian menggantung kalimatnya. Dengan kaki yang dipeluknya, dia bertanya tanpa melihat ke orang yang ditanya, "selingkuh itu... apa?" lanjutnya.

San Lang mengangkat satu alisnya. Sebelum sempat menjawab, Xie Lian menoleh padanya dan bertanya, "Kamu pernah selingkuh?"

San Lang tertawa kecil, "Jangankan selingkuh, Kak... Pacaran aja aku belum pernah."

Setelah mengatakan itu, San Lang mengikuti posisi Xie Lian. Dia menekuk kakinya, menyilangkan tangan di atas lutut, lalu menempelkan sebelah pipinya di atasnya. Wajah Xie Lian menghadap ke arahnya, dan wajahnya menghadap ke arah Xie Lian.

"San Lang belum pernah pacaran?"

"Emang Kakak liatnya aku gimana?"

"San Lang... pemain."

"Waduh! Haha.. jelek banget ternyata aku di mata Kak Lian."

"Hehe..."

"Kenapa emang, Kak?"

"Apanya?"

"Itu tadi. Kenapa nanya tentang selingkuh?"

"Gapapa, lupain aja."

"Kakak diselingkuhin Dokter Ling Wen?"

"Eh?" Xie Lian menegakkan tubuhnya, "Kamu tau dari mana?"

San Lang ikut bangun dari posisinya, "Beneran diselingkuhin Dokter itu, Kak?"

HUALIAN LOKAL AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang