chapter 5 :" arah angin di pesisir waktu "

131 81 37
                                    

Selamat membaca
Jangan lupa vote dan komen
Maaf bila terdapat kesalahan penulisan kata
----------------------------------------------

Pagi pun tiba, Arno dan Bisma bersiap-siap menyambut hari pertama sekolah dengan tenang. Setelah menyiapkan diri, mereka turun ke bawah untuk menikmati sarapan bersama.

"Pagi, Bun," sapa Bisma dan Arno.

"Pagi," balas bunda Miranda, sambil tersenyum lembut. Mereka duduk bersama, memulai hari dengan percakapan santai, sementara sinar matahari menyinari ruangan.

Namun, Bisma, yang selalu penuh pertanyaan, merasa ada sesuatu yang berbeda. "Ayah dimana, Bun?" tanyanya.

"Pergi ke luar kota, ada urusan di kantor cabang," jawab bunda Miranda.

"Oh, Bisma kira sedang ada urusan pengadilan lagi," goda Bisma.

"Memutuskan untuk membuat undang -undang untuk dirimu agar tidak berulah lagi "
Jawab bunda Miranda.

Arno, si kakak pelindung, mengingatkan bahwa mereka sudah siap berangkat sekolah. "Iya, awasi adikmu, Arno, jangan sampai bikin masalah lagi ya," pesan bunda Miranda.

"Iya, Bun," jawab Arno.
Mereka tiba di sekolah menengah atas (SMA ) ALSAVARA SENIOR HIGH SCHOOL .
Arno dan Bisma menggunakan mobil, dan begitu sampai di gerbang, Bisma turun untuk mengikuti Masa Orientasi Siswa (MOS). Arno memarkir mobilnya di area parkir dan menuju ke kelasnya yang terletak di lantai 3, yakni kelas 12 IPA 1. Saat masuk kelas, dia melihat Gevanca sudah berada di sana.

"Pagi, bro," sapa Arno kepada Gevanca sambil memukul bahunya.

"Pagi, Alex sama Sean nggak masuk beneran ini. Ayo ke lapangan upacara kita," ajak Gevanca kepada Arno.

Hanya anggukan saja yang diberikan Sean untuk gevanca

Mereka berdua menuju lapangan untuk mengikuti upacara. Setelah selesai, kembali masuk ke kelas untuk belajar. Gevanca menanyakan tentang adik Arno.

"No, adik lu masuk sini?" tanya Gevanca.

"Iya, benar," jawab Arno.

"Jam berapa ke bandara lu?" tanya Gevanca.

"Sekitar setengah 5," jawab Arno.

Setelah sesi belajar di sekolah, pulang pada pukul 14:00. Di dalam mobil, Arno dan Bisma pulang tanpa banyak percakapan. Meski ada kecurigaan di pikiran Arno, dia mencoba berpikir positif bahwa adiknya hanya lelah setelah mengikuti MOS.
Mereka tiba di rumah adiknya, langsung keluar tanpa sepatah kata pun, meninggalkan Arno yang masih berada di dalam mobil. Saat berada di dalam mobil, tiba-tiba telepon Arno berdering. Dia segera mengangkatnya.

"Halo," sapa Arno. Namun, tidak ada jawaban. Akhirnya, Arno memutus panggilan dari penelpon yang namanya tidak diketahui.

Namun, pesan tiba-tiba masuk. Isinya simpel, "Hi Arno, jangan lupakan 17:00. Menantimu." Arno hanya diam, membaca pesan itu. Mungkin hanya orang bercanda orang asing yang salah kirim pesan dan nama Arno itu banyak bukan diri nya saja

 Mungkin hanya orang bercanda orang asing yang salah kirim pesan dan nama Arno itu  banyak bukan diri nya saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
17:00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang