Hai semua bagaimana kabar kalian
Selamat membaca
_______________________Hari telah berlalu Minggu telah terlewati bulan pun berganti.yang menandakan bahwa Sean telah meninggalkan negara asalnya telah menginjak 3 bulan .selama itu juga tidak ada tanda tanda "17:00".
Hari Senin yang indah suasana kelas pagi hari ini kelas Arno kedatangan murid baru pindahan dari luar kota .dan saat ini sedang melakukan perkenalan dengan Teman temannya
" Hai perkenalkan aku Jean " ucap Jean .
"Silahkan anak anak apa ada yang ingin di tanyakan kepada Jean ?"ucap guru yang bersama Jean .
"Jika tidak silahkan duduk di tempat yang sedang kosong"ucap guru lagi
"Terimakasih bu"ucap Jean .
Ternyata bangku yang kosong hanya di samping Arno .
"Hai boleh duduk "ucap Jean kepada Arno
"Iya silahkan duduk"ucap Arno
Akhirnya mereka pun belajar dengan tenang di kelasTring…tringg….tringg ( suara bel istirahat berbunyi) .Arno kembali menundukkan kepalanya untuk tidur.
"Lo nggak ke kantin "ucap Jean
"Lo nanya sama siapa"ucap Arno
Setelah mendapatkan jawaban tersebut Jean langsung pergi tanpa bertanya lagi .
Namun tiba tiba datanglah gevanca dan Alex ke meja Arno dan memukul meja Arno dan hanya mendapatkan tatapan datar dari Arno."Hehehe sory , cuman lagi ngetes tangan doang"ucap gevanca
"Biasalah bro teman satu ini minus akhlak''ucao Alex seraya merangkul bahu Arno .
"Lepas ,jijik tau nggak pegang pegang bahu ,enggak suci lagi ntar bahu gue "ucap Arno
"Heh, mulutnya"ucap gevanca"Emangnya lu suci hah!"ucap ngegas Alex pada Arno .
Ketika Arno ingin membalas ucapan Alex tiba tiba telepon Arno berbunyi yang berarti menandakan bahwa ada yang menelpon."Hallo"ucap Arno
"Sudah lama tidak muncul , apakah siap dengan kejutan yang akan aku hadirkan untuk mu dan teman teman mu "( ucap penelpon misterius)
"Wait Lo sapa dah "ucap gevanca
"Siapa pun kalian harus menanggung apa yang telah kalian perbuat"(ucap penelpon misterius)
"Hah ,hidup belasan tahun ni ya ,paling jauh cuman berkelahi sama orang "ucap Alex
"Terikat "( ucap penelpon misterius).
Lalu sang penelpon tersebut mematikan telepon .dan hanya di tatap kebingungan oleh mereka bertiga
"Weh Weh apa ni"ucap gevanca
"Iseng kali mungkin"ucap Arno
"Tapi kayanya enggak mungkin teman teman ku "ucap Alex
"Eh ,btw Sean lama enggak menghubungi kita "ucap gevanca
"Iya tapi terakhir kali dia bilang kita harus waspada"ucap Alex
Tring….tring (bel istirahat telah berakhir silahkan seluruh siswa kembali ke kelas masing masing ,bapak dan ibu guru akan segera datang , selamat belajar).
Begitulah bunyi bel yang menandakan waktu istirahat telah berakhir"Ayo duduk di tempat Masing masing "ucap gevanca merangkul Alex
"Iya "ucap Alex
"Bye ayang "ucap gevanca sambil mengedipkan mata kepada Arno
Yang langsung di hadiahi tatapan membunuh.dan mendapatkan geplakan dari alex .
"Sumpah teman gue harus di rawat ini "ucap Alex seraya menarik gevanca untuk kembali ke bangku masing masing .
Dan tak lama kemudian seorang guru masuk ke kelas mereka masing masing-masing. jam pun telah berganti akhirnya pelajaran pun telah selesai.dan mereka pun akan segera pulang ke rumah masing masing untuk menyambut hari esok .Arno dan teman teman berjalan menuju parkiran tiba tiba di pertengahan perjalanan tas Arno di tarik dan Arno bersiap siap untuk memukul orang yang telah menarik .namun diurungkan ternyata
Bisma adiknya sendiri nya
" Hehehe bang .bisma pulang telat enggak usah jemput ya "ucap Bisma cengengesan dengan Abangnya .
"Iya "ucap Arno langsung melanjutkan perjalanan nya ke parkiran.akhirnya Arno pulang kerumah dan memarkirkan mobilnya di garasi dan menuju kamarnya.
Yah beginilah keseharian nya ibu dan ayahnya akan bekerja dan pulang ketika malam hari .
Arno pun membuka pintu kamar namun dia melihat ada yang aneh
Di balkon kamar kenapa pintu balkon nya terbuka dan dia pun menuju ke sana .Dan akhirnya dia pun menemukan sebuah kotak dan membuka namun dia hanya menemukan sebuah surat dan foto
Hai semua penasaran kelanjutan.....
KAMU SEDANG MEMBACA
17:00
Teen FictionPukul 17:00, Karnoa Wiratapma, yang lebih dikenal sebagai Arno, mengalami saat yang penuh misteri. Seperti orkestra takdir yang memainkan lagu perubahan, semuanya berubah dalam sekejap pada pukul 17:00 tepat, dan tangisannya membelah hati. Di tengah...