Selamat malam
Selamat membaca
Jangan lupa vote dan komen
Maaf bila terdapat kesalahan
Penulisan
--------------------------------Di tengah keramaian kafe yang meliuk-layak, telepon Arno tiba-tiba berdering, menarik perhatian teman-temannya. Dengan wajah tegang, Arno mengangkat telepon itu.
"Halo," sapa Arno, dan deg ... deg ... deg ..., jantungnya berhenti sesaat setelah mendengar isi telepon tersebut. Setelah menutup telepon, Arno melihat ternyata ada pesan dari adiknya yang tampak tidak penting .Kemudian, Arno, dengan serius, mengumumkan keputusannya, "Guys, gue pulang dulu, mau merapat ke pulang ke rumah kangen bunda." Gevanca, sosok yang selalu penuh semangat, tersenyum cerah, "Si anak emas bunda, nih!" Sean, yang memiliki aura misterius, menambahkan, "Yaudah pulang sana rumah. Jangan sampai ketinggalan di bandara besok. Gue sih skip sekolah besok, jadi lu pada wajib datang melepaskan kepergian gue ,gue rasa besok juga belum belajar ,"
Alex, pria yang selalu tenang, membenarkan, "Gue juga besok libur, izin nemenin mama ke dokter." Gevanca, yang mendengar itu pun bertanya menyemarakkan suasana, "Etdah, lu pada ngapain enggak sekolah? Masa iya gua sama Arno jadi kelinci percobaan doang di hari pertama sekolah."
Sebenarnya, di lubuk hati Sean, Alex, dan Gevanca, mereka merasa curiga terhadap telepon yang diangkat Arno tadi. Mereka pun memikirkan mengapa suara penelpon begitu tidak terdengar oleh mereka.
(Gue curiga kenapa telepon Arno seakan-akan enggak kedengaran padahal gue di sampingnya), dalam hati Gevanca berbicara.
(What, muka panik banget Arno, apa isi telepon enggak mungkin Bisma yang telepon? Masa iya suaranya enggak kedengeran, tuh bocah suaranya aja ngalahin toa), dalam pikiran Alex.
(Gue rasa dia mulai bergerak), Sean berkata dalam hati.( Raut curiga Alex dan gevanca)
( Raut curiga Sean )
"Gue cabut duluan," ucap Arno sambil melangkah keluar dari kafe. Arno berjalan menuju mobil nya yang berada di parkiran. Meski terlihat seolah-olah ia buru-buru pulang karena alasan telepon dari Bisma , sebenarnya itu hanya alasan agar teman-temannya tidak bertanya lebih lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
17:00
Teen FictionPukul 17:00, Karnoa Wiratapma, yang lebih dikenal sebagai Arno, mengalami saat yang penuh misteri. Seperti orkestra takdir yang memainkan lagu perubahan, semuanya berubah dalam sekejap pada pukul 17:00 tepat, dan tangisannya membelah hati. Di tengah...