Bab 3

6 2 0
                                    

Tanpa terasa air matanya menetes dan sekaligus bibirnya tersenyum saat Loggy mengingat kembali memori pada saat itu.

Momen lucu dan hangat antara ayahnya dan cinta pertamanya itu selalu teringat dibenaknya.

Yang entah apakah bisa terulang kembali atau tidak.

"Lho kok Lo nangis?" Tanya Baskara tiba-tiba yang melihat ekspresi sedih Loggy dari kaca spion motornya.

Loggy cepat-cepat mengusap air matanya yang menetes pada salah satu pipinya.

"Eng..enggak Kak, ini mata gue kelilipan angin Kak" Alasan Loggy sambil mengucek-ngucek salah satu matanya dan kemudian Loggy menghela napasnya dalam-dalam untuk mengatur emosinya kembali.

Baskarapun tidak membahas lagi jawaban Loggy, dia percaya saja karena kalau semakin dalam bertanya dia khawatir Loggy akan menjadi tidak nyaman.

Karena Loggy sudah mau berbicara padanya dan diajak pergi ke kampus bareng naik motornya saja sudah merupakan kemajuan yang lebih pesat daripada sebelumnya saat awal mula Baskara bertemu Loggy.

Pada acara pengenalan Maba kamus, kebetulan Baskara sebagai salah satu anggota BEM kampus dan bertugas menjadi panitia acara tersebut.

Pada saat acara kampus, pandangan Baskara langsung tertuju pada sosok Loggy yang terlihat pendiam dan tentu saja pada penampilan Loggy yang sederhana tapi cantik itu langsung mampu merebut perhatiannya.

Tapi Loggy yang pada Awalnya begitu sulit didekati dan menjaga jarak semakin membuat Baskara penasaran karena Baskara merasa Loggy meyimpan sesuatu yang terkadang bisa membuat mood Loggy tiba-tiba berubah menjadi sedih seperti sekarang.

Dan entah kenapa membuat Baskara ingin lebih dekat dengan gadis cantik ini meskipun harus secara perlahan pendekatannya.

"Eh Gi...kalau Lo mau bareng tiap hari sama gue enggak apa-apa kok, Lo bisa hubungi Gue nanti Gue jemput Lo dihalte kaya tadi, Gimana?" ujar Baskara mencairkan suasana.

"Emang rumah Kak Baskara dimana?" Tanya Loggy kemudian

"Gue sama kaya Lo ngekos kok, kos-kosan gue kebetulan satu arah sama Lo!" Alasan Baskara

"Ouh yah?!" Tanya Loggy yang nampak kurang percaya.

"Iyahhh makanya tadi gue lewat depan halte juga" terang Baskara meyakinkan.

"Tapi kan Gue gak punya nomor kak Baskara!" Alasan Loggy

"Ya udah Lo save Nomor Gue Oke!" Modus Baskara supaya bisa saling bertukar nomor dengan Loggy.

Loggypun tersenyum kemudian...

"Enggak apa-apa Kak nanti merepotkan, lagian gue seneng kok naik bus bisa sambil baca Buku " seru Loggy menolak secara halus.

Yahhh gagal lagi deh keluh Baskara dalam hatinya, sebenarnya dia sudah punya nomor Loggy sebagai panitia penerimaan mahasiswa baru mudah bagi dia mendapatkan kontak Para Maba.

Tapi Baskara enggan mengontak Loggy sebelum mereka benar-benar sudah saling tukar nomor lagi-lagi dia takut Loggy menjadi tidak nyaman dan menghindarinya lagi.

Tanpa terasa motor sport Baskara sudah sampai di area depan kampus mereka.

Baskara menghentikan Motornya, dan kemudian Loggy turun dari atas motornya dan menyerahkan helmnya pada Baskara.

"Terima kasih yah Kak untuk tumpangannya" ucap Loggy

"Sama-sama Gi...Lo enggak perlu sungkan kalau Lo perlu bantuan gue Lo bisa cari gue yah!" Ujar Baskara dengan mengedipkan matanya pada Loggy yang dijawab senyuman oleh Loggy.

Bagi Loggy Baskara hanya katingnya yang lucu dan ramah dikampus, ganteng tentunya dan banyak mahasiswi lain yang mengidam-ngidamkan bisa menjadi pacarnya Baskara tentunya.

"Terima kasih Kak, Gue duluan yah" pamit Loggy yang kemudian melangkah kan kakinya menuju ruang kelasnya matkul Bu Karisma.

Sesampainya diruang kelasnya Loggy langsung mengambil spot tempat duduknya disamping jendela kampus yang membuat Loggy bisa melihat pemandangan keluar jendela kampus sesekali.

"Cieee...cieee yang tadi bareng sama Kak Baskara" Goda Ayu sahabat perempuan Loggy dikampusnya.

"Gue gak sengaja tadi ketemu kak Baskara dihalte Bus Ay" terang Loggy

"Ah masa, emang kos-kosan Ka Baskara dekat Sama kos-kosan Lo Gi?" Tanya Ayu heran

"Entahlah...gue gak tahu kos-kosan kak Baskara itu, dimana memangnya?" Tanya balik Loggy dengan mengangkat bahunya

"Yaelahh...kirain Lo tahu...tapi kayanya itu kode sih Gii, kayanya kak Baskara suka sama Lo deh Gi..." Lanjut Ayu berbicara serius pada Loggy.

"Gak mungkinlah Yu...tipe Kak Baskara pasti bukan Kaya Gue" bantah Loggy

"Yeee emangnya Lo kenapa? Cantik gini hidung mancung putih flawles gini sahabat guee" seru Ayu sambil memeluk Loggy

"Ishh udah ah Lo apa-apaan, udah ada Bu karismanya tuh" bisik Loggy sembari menepuk-nepuk tangannya Ayu supaya melepas pelukannya.

Kemudian pembelajaranpun dimulai Loggy yang ingin bisa lulus cepat dan bisa bekerja di perusahaan food & Beverage sangat fokus mengikuti perkuliahan dan dia sedang tidak ada niat untuk mencari pacar di momen perkuliahannya ini.

Lagi-lagi Loggy melihat ke langit diluar jendela ruang kelasnya, tanpa dia sadari dia mengingat kembali momen cinta pertamanya berkenalan dengan kedua orang tuanya.

*

*

*

Loggy dan Liana tertawa melihat dua orang laki-laki kesayangan mereka sedang dihukum kaya anak SD oleh Nenek Saidah.

"Jiga budak leutik pisan udah karolot teh!!*" Omel Nenek saidah diruang makan.

(Kaya anak kecil, udah pada tua)*

"Tapi mereka teh cocok yah Mah hi..hi.." ujar Liana dengan tertawa geli

Nenek Saidahpun tersenyum kecil

"Percaya ka mama Li, Na Mago teh anak yang baik!" Ucap Nenek Algo.

"Iyah mah, Lili percaya mahh" ujar Liana yang ternyata nama panggilannya Lili.

"Ini semua gara-gara kamu!!" ujar Logan dengan marah pada Algo yang berdiri disampingnya sambil menjalankan hukuman dari Nenek Saidah.

"Lho kok gara-gara saya Om? kan Om yang duluan!" Bela Algo tak mau kalah

"Itu gara-gara kamu berlindung dibelakang Mama mertua saya!" Terang Logan dengan marah.

"Yah habisnya saya bingung harus berlindung lagi dimana Om!" Ujar Algo membela diri

Logan kemudian menyenggol badan Algo dengan bahunya, sehingga membuat keseimbangan Algo goyah dan hampir terjatuh, Algo pun tak mau kalah dan menyenggol juga bahu ayah Loggy sehingga keseimbangannya sempat goyah juga.

"Eh..eh..nanaonan kaliah teh?!* masih pada bertengkar yah!!, marah Nenek Saidah lagi yang mendatangi Logan & Algo untuk mengajak makan bersama

(Apa-apaan)*

"Eng..enggak Mah...kita udah baikan Kok hehehe" alasan Logan yang kaget dengan kedatangan ibu mertuanya.

"I..iyah Nek kita udah baikan kok" seru Algo meyakinkan

Nenek Saidah hanya mendelik pada keduanya dan mengerutkan dahinya tanda kurang percaya.

"Ya udah ayo cepat masuk kita makan!" Ajak Nenek Saidah Kemudian.

"Hehe Iyah Mah makasih mahh" ujar Logan yang hendak masuk terlebih dahulu tapi keduluan Algo yang sudah akan masuk lebih dahulu.

Tapi badan Algo ditarik oleh Logan untuk mundur kebelakang.

"Orang tua dulu!" Ucap Logan dengan ketus dan pelan.

"Hahhhhh..." Keluh Algo menarik napas nya panjang "Mirip pisan sama anaknya" seru Algo sambil geleng-geleng kepala dan ikut masuk kedalam.

Unforgettable Of Love 💕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang