Bab 4

9 2 0
                                    

Setelah selesai makan bersama Logan dan Algo duduk dikursi depan teras rumah Nenek Saidah.

Logan sudah lebih tenang sekarang dan mengajak Algo untuk duduk didepan teras rumahnya untuk mengobrol bersama sambil menikmati secangkir teh manis hangat.

Loggy sempat khawatir Algo akan dimarahin oleh ayahnya, tapi Liana meyakinkan Loggy untuk membiarkan Logan berbicara empat mata dengan calon menantunya itu.

"Jadi...kamu serius sama putri saya, anak Muda?" tanya serius seorang ayah pada pacar pertama putrinya

"Serius Om...saya seriuss...saya benar-benar sayang sama putri Om" terang Algo dengan bersamangat

"Kenapa kamu bisa suka sama putri saya yang masih kekanak-kanakan itu? Tolong jangan rusak dia, masa depannya masih panjang" Lanjut Logan dengan Nada tegas

"Justru karena sikap kekanakannya dan polosnya itu membuat saya jatuh cinta Om, (termasuk judesnya juga saya suka)" tambah Algo dalam hatinya takut dimarahin kalau dibicarakan secara langsung.

"Dan saya tidak berniat merusak Loggy Om, kalau bisa malah saya ingin menikahinya sekarang juga Om" lanjut Algo menggebu-gebu

Loggy yang mendengarkan dari balik kaca gorden rumahnya merasa terharu dengan perkataan Algo.

Pluk! Logan memukulkan pelan Koran yang sudah digulung ke kepala Algo, yang membuat Algo sempat kaget.

"Sabarlah anak muda, menikah itu bukan suatu perkara mudah kaya pacaran, banyak yang harus dipikirkan dan dipersiapkan, dari segi mental bibit bebet bobotnya juga" terang Logan menasehati Algo.

"Kamu dan Loggy masih muda dan masih panjang perjalanannya, jalani saja pelan-pelan sambil tetap fokus sekolah dan mengejar cita-cita kalian kalau usia kalian sudah cukup matang dan kalian sudah punya penghasilan sendiri, silahkan Om tidak akan menghalangi" lanjut logan

"Jadi Om merestui kami Om?" Tanya Algo dengan sumringah

"Yah...mau gimana lagi Loggy juga suka sama kamu anak muda" jawab Logan dengan sendu

"Sebenarnya....Om masih belum bisa percaya kalau Loggy putri kecil Om yang dulu masih Om timang-timang kini tanpa terasa sudah ada yang mau melamar, putri kecilku sudah beranjak dewasa sekarang...dan akan mulai menentukan pilihan jalan kehidupannya" ucap Logan dengan pandangan menerawang kedepan

"Waktu begitu cepat berlalu...tapi semuanya akan ada masanya, giliran mengantarkan putra putri mereka menuju gerbang kehidupan yang sesungguhnya" lanjut Logan

Algo terdiam merasa terenyuh dengan kata-kata Logan, yang ternyata masih merasa berat untuk melepas putrinya dengan laki-laki lain, wajar kalau Logan merasa khawatir karena bagaimanapun cinta pertama seorang anak perempuan yaitu cinta ayahnya sendiri.

"Tapi...terima kasih sudah menyukai putri Om dengan setulus hati, Om tenang karena Loggy bertemu dengan laki-laki seperti kamu Algo!" ucap Logan kembali dengan tersenyum ramah sambil merangkul bahu Algo yang membuat Algo merasa terharu kini karena Logan menyebut namanya langsung.

"Om titip Loggy yah, jaga Loggy jangan pernah buat Loggy sedih dan menangis" lanjut Logan Lagi

"Terima kasih Om sudah percaya sama saya untuk menjaga Loggy Om, saya janji saya akan membuat Loggy selalu bahagia dan tidak akan pernah bersedih" ucap Algo dengan tatapan serius.

"Iyah Om percaya sama kamu Algo, dari pidato dipodium kamu, Om sudah tahu kalau kamu cowok yang serius dan baik"

Loggy yang menguping dibalik jendela ruang tamu rumah neneknya merasa terharu dan terisak mendengar obrolan dari dua orang laki-laki yang sangat spesial untuknya kini.

"Sayang selamat yah Bunda ikut bahagia kamu beruntung bisa bertemu dengan laki-laki seperti Algo" ucap Liana yang memanggil dari arah belakang Loggy.

Loggypun melangkah mendekati Bundanya dan memeluk Bundanya dengan erat.

"Terima kasih yah Bunda dan ayah udah percaya sama Loggy dan Algo" ucap Loggy dengan tersenyum dan terisak.

* * * (Flash Back Off)

Mana kata-kata janji manis Lo dulu?, Lo udah janji mau jagain Guekan? Batin Loggy sambil merenung mengingat janji manis cinta pertamanya Algo.

Dengan mata yang berkaca-kaca, Loggy berjalan dilorong kampusnya menuju gerbang untuk pulang kembali ke kosannya karena perkuliahan sudah usai pada hari itu.

Ayu sahabatnya dikampusnya kebetulan masih ada kegiatan organisasi kampusnya sehingga Loggy pulang duluan.

Loggy sengaja tidak mengikuti kegiatan organisasi dikampus karena
Dia memang menghindari untuk tidak terlalu banyak berinteraksi dengan orang-orang, karena mengingat mentalnya yang belum stabil dan pulih 100%.

Loggy khawatir membuat orang lain tidak nyaman dengan dirinya yang terkadang suka duduk dan termenung  sendiri dan suka tiba-tiba menangis.

Disaat Loggy mulai menguasai emosinya, Loggy melangkahkan kembali tujuannya untuk segera pulang ke kosannya tapi pada saat melewati lapangan olahraga dikampusnya, pandangan Loggy mau tak mau menjadi sempat teralihkan.

Melihat kerumunan orang-orang yang rame dan riuh bersorak memberikan dukungan dan semangat pada seseorang yang sedang bermain bola basket dilapangan.

Dan Loggy melangkahkan kakinya mendekati sisi lapangan untuk melihat siapa yang sedang bermain.

"Dung! Dung! Dung! SRAK!!!

Seseorang dengan lihainya mendrible bola melewati lawan dan melakukan dunk yang keren mempesona para penonton hingga bersorak riang.

"Algoritmaa?..."  gumam Loggy terkesima pada sosok yang tadi melakukan lompatan dunk itu.

"Kerenn Bass, mantap Lompatan Lo" ujar teman Baskara sambil tos dengan Baskara yang sedang mengatur napasnya ditengah lapangan.

Kemudian Baskara melihat sosok Loggy yang sedang berdiri disisi lapangan sedang melihat ke arahnya dengan tatapan penuh makna.

Baskarapun tersenyum dan berjalan ke arah Loggy berdiri yang dikiranya sedang menonton dirinya bermain basket tadi.

"Hai Gi, Lo udah mau pulang?" Tanya Baskara yang menyadarkan Loggy dari lamunannya.

"Oh..oh Iyah Kak gue mau pulang" Jawab Loggy dengan gugup dan tersadar bahwa didepannya bukanlah sosok Algo cinta pertamanya tapi Baskara kating dikampusnya.

"Mau bareng sama Gue?, kebetulan gue juga mau pulang kok" ajak Baskara pada Loggy

"Enggak..Kak Makasih maaf saya duluan kak" ujar Loggy sambil buru-buru pergi meninggalkan lokasi lapangan dan meninggalkan Baskara yang bingung dengan sikap Loggy.

"Itu Junior yang Lo suka kan? Ujar Fadly teman main basket Baskara tanpa dijawab oleh Baskara, yang masih memandangi sosok Loggy yang mulai pergi menjauh.

"Cantik sih tapi aneh kaya ansos gitu anaknya, banyak yang bilang dia penyendiri gitu" ucap Fadly lagi.

Baskara hanya tersenyum menanggapi komennya Fadly mengenai Loggy dan malah membuat baskara semakin penasaran pada sosok Loggy.

Unforgettable Of Love 💕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang