05 .

932 76 8
                                    

️️ ️️ ️️ ️️ ️️ ️️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

️️ ️️ ️️ ️️ ️️ ️️

Riuh suara canda tawa di ruang makan keluarga Park yang lainnya itu menggema begitu riangnya, terlihat sangat kontras jika dibandingkan dengan suasana di rumah Jay dan Heeseung yang begitu mencekam setiap harinya.

Di sini sang kepala keluarga selalu menebar lelucon kunonya yang sebenarnya tidak lucu sama sekali, namun sang pendamping dan gadis mungilnya itu selalu menanggapinya dengan suka rela.

Sang kepala keluarga bahkan tanpa sungkan menunjukkan senyum hangatnya dan tawa bahagianya yang tampak begitu jujurnya yang tak pernah ia perlihatkan pada orang lainnya selain keluarganya itu.

“Papa … sudah pipi Hanni sakit” Eluh si gadis kecil saat ia terlalu banyak tertawa pagi ini.

“Maaf maaf” Sang kepala keluarga masih terkekeh melihat gadis kecilnya merengek.

“Em ... aku ijin permisi sebentar”

Sang kepala keluarga hanya menganggukkan kepalanya dan kembali menggoda gadis kecilnya saat pendampingnya itu mulai meninggalkan meja makan.

“Ha-lo …”

‘Jaeyun … aku ingin bertemu’

“Dengan ku?”

‘Apa bisa kau membawa Hanni juga?’

“Em … aku tidak yakin. Tapi jika kau ingin menemuinya. Tunggu di sekolahnya saja”

‘Huh … kau tidak bisa membawanya keluar saat siang atau sore? Aku …’

“Ada apa?”

‘Aku ingin membawanya bermain di mall’

“Jangan bercanda”

‘Sudah lima tahun, Jaeyun. Lima tahun aku hanya bisa melihatnya dari kejauhan. Tidak bisakah kau memberikanku kesempatan sekali saja untuk bertemu dengannya secara langsung?’

“Aku selalu mengirimkan foto dan video perkembangannya. Apa masih belum cukup?”

‘Jaeyun … aku Ayahnya. Aku Ayah kandungnya. Bagaimana bisa kau setega ini memisahkan kita?’

“Art-Caffe jam 8. Usai mengantar Hanni ke sekolah ayo bertemu di sana”

‘Jaeyun …’

“Aku tidak mau beradu argumentasi sekarang. Aku tutup”

‘Dengarkan aku dulu—’

Jaeyun memandang ponselnya yang baru saja mengakhiri panggilannya dengan seseorang yang berasal dari masalalunya dengan air muka yang begitu keruh.

Ada ketakutan besar yang Jaeyun rasakan saat ini, sebab Ayah kandung dari putrinya yang asli semakin gencar memaksakan pertemuan dengan sang anak akhir-akhir ini.

BILLS | HOONSEUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang