01 .

3.2K 94 5
                                    

️️ ️️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

️️ ️️

"Sunghoon, tidurlah yang benar!" Tegur sang jelita pada kekasihnya yang saat ini tengah tidur dengan posisi tengkurap di atas ranjang tempat tidurnya.

Mendengar suara kekasih jelitanya yang sudah kembali dari kamar mandi, dengan cepat laki-laki bernama lengkap Park Sunghoon itu pun bangkit dari posisinya, akan tetapi bukan untuk membenahi cara tidurnya melainkan untuk menghampiri sang jelita yang kini tengah sibuk mengeringkan rambutnya dengan hair dryer di depan kaca riasnya.

"Sayang lama sekali" Eluh sangwira seraya melingkarkan lengan kekarnya di pinggang mungil sang jelita yang terlihat sangat ringkih saat bersabuk lengannya.

"Aku mandi, bukan cuci muka sepertimu! Kalau kamu kan selalu malas bergerak, apalagi untuk membersihkan diri sendiri"

Sangwira tak marah di cercah oleh kekasihnya, ia malah terkekeh geli mendengarnya, sudah paham betul sang jelita dengan tingkah lakunya memang.

"Tapi, kalau untuk bergerak yang lain aku tidak akan malas, sayangku"

Usai daratkan kecupan di pipi gembil sang jelita, Sunghoon langsung menenggelamkan wajahnya di ceruk lehernya, dengan kelopak mata yang terpejam erat ia coba hirup rakus aroma harum mewangi yang begitu khas dari tubuh kekasihnya itu yang selalu menjadi candunya.

"Bohong! buktinya di suruh mencuci sayuran saja banyak mengeluhnya" Sang jelita sedikit mendengus kesal usai meletakkan hair dryer di atas nakas, lantas telapak tangan mungilnya dengan perlahan pun ikut serta melingkupi lengan kekar sangwira yang masih melingkar kukuh di tubuhnya.

Dari pantulan kaca di hadapannya dapat sang jelita lihat sekilas wajah tampan pujaan hatinya. Ia pun tersenyum teduh saat sosok yang begitu dicintainya itu kini tengah menggusakkan hidung bangirnya dengan manja di ceruk lehernya.

"Tapi sayangku, maksudku bergerak untuk hal yang seperti ini"

Rengkuhannya dengan sengaja sangwira lepas, lantas dengan lembut ia mentitah sang jelita agar ikut serta mengikuti tiap langkah kakinya yang terus melangkah maju dan mendekat ke arah ranjang.

"Aish!" Tanpa aba-aba sangwira langsung mendorong tubuh sang jelita ke atas kasur sampai sang empu jatuh terlentang di hadapannya.

"Sunghoon?" Kala sang jelita ditatap penuh intimidasi oleh sang empunya nama, alarm tanda bahaya di alam bawah sadarnya pun spontan berbunyi, tubuhnya berusaha ia seret naik ke atas untuk segera menghindari sangwira.

"Heum?" Dengan perlahan Sunghoon membungkukkan badannya, meletakkan kedua lengan kekarnya di antara tubuh sang jelita untuk menyanggah berat badannya sekaligus untuk mengkungkung tubuh sang empu yang jelas lebih mungil darinya.

BILLS | HOONSEUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang