08.

279 42 8
                                    

Flashback (soft scene 18+)

Flashback (soft scene 18+)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

️️ ️️

“Sunghoon bangun lah ...” Ucap sang jelita semakin tergugup dan putus asa kala tubuhnya di kungkungan posesif oleh sangwira.

“Aku mau hadiahku dan aku hanya mau dirimu”

Hari ini adalah hari kelulusan keduanya dari bangku pendidikan SMA dan lagi hari ini juga bertepatan dengan hari ulang tahun Sunghoon, karena itu sangwira dengan paksa menagih hadiahnya dari kekasih jelitanya yang memang sudah berjanji sebelumnya jika ia bersedia memberikannya.

“Sunghoon. Tidak. Jangan. Yang lain saja ya ...” Tolaknya dengan tutur ucap yang terbata-bata, sebab sang jelita tahu pasti apa yang dimaksud sangwira.

Sang jelita jelas tampak ketakutan, sungguh ia sangat ketakutan karena keduanya tidak pernah sampai sejauh itu selama lima tahun berkencan, paling jauh hanya tidur seranjang dan berpelukan dari malam sampai pagi menjelang.

“Kumohon sayang …” Kali ini bagaimana bisa suara berat Sunghoon tiba-tiba terdengar begitu lembut dan putus asa di pendengarannya, sampai ia merasa lengah hanya karena dengar rengek pintanya.

“Sunghoon …” Sang jelita tengah berperang dengan batinnya, antara perasaan takut dan tak tega, ia sudah terlalu sering menolak permintaan sangwira setiap kali memintanya untuk melakukan hal intim yang lebih jauh dengannya.

“Jelitaku, aku mau dirimu. Sayang ku mohon. Kau mencintaiku kan? Kau percaya padaku kan? Sayang ayo …” Bujuk rayunya tiada henti untuk menggoyahkan hati sang jelita.

“Aku …” Netra bulat rusa sang jelita yang menatap lekat manik sekelam jelaga milik sangwira itu tampak bergerak gelisah, bibirnya ragu berucap, jantungnya terus berdetak semakin kencang, jemari mungilnya yang mencengkram kuat bisep sangwira tampak gemetar, lantas dengan keraguannya yang masih begitu besar sang jelita akhirnya pilih menganggukkan kepalanya, yang berarti ia telah mengiyakan permintaan kekasihnya yang telah lima tahun bersamanya itu.

“Bagaimana sayang?” Sunghoon bukannya tak mengerti arti anggukan kepala sang jelita, namun jelas ia ingin sekali dengar langsung suara persetujuannya.

“Baiklah. Ayo lakukan itu …” Saat Sunghoon mendengar persetujuan kekasih jelitanya ia langsung tersenyum penuh kebahagiaan, lantas dikecupinya seluruh wajah sang jelita sampai sang empu terkekeh kegelian.

Setelah puas Sunghoon segera usaikan kecupannya yang telah berhasil membuat wajah kekasihnya itu sepenuhnya merona, kini sang jelita ditatapnya penuh cinta. “Aku sangat mencintaimu, Lee Heeseung” Ujarnya tanpa kebohongan sedikitpun, walaupun netranya menyiratkan luka dalam nanarnya.

BILLS | HOONSEUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang