Ten

22.9K 1.6K 193
                                    

Hallo. Kembali lagi sama cerita ini. Hehehe
Aku mau kasih tau nih, sebenernya cerita ini udah aku tulis sampe part 11 lho hahaha. Tapi aku ga mau sekaligus post.
Dan untuk gambar multimedianya itu adalah tokoh dari film yang di tonton Kiri dan Dimitri (plus Bastian). Ada hubungannya kok.

Oh iya aku juga mau ucapin. Selamat menunaikan ibadah puasa ya bagi yang menjalankan. Jangan males-malesan kasih vote dan comment mentang-mentang puasa yaaaa.

Thanks. ILY READERS


***

Dimitri dan Kiri bersisian masuk ke dalam ruang teater. Di belakang mereka, Bastian berjalan sambil merengut karena kesal campur marah. Dalam hatinya Bastian terus mengumpat dan mengucapkan sumpah serapah untuk Dimitri. Menurut Bastian, pria itu bajingan dan munafik. Dia kemarin bilang tidak mau dengan Kiri, sekarang justru malah menyuruh Bastian untuk menjauhi Kiri.

Kiri terus mencengkeram ujung baju yang Dimitri kenakan saat mereka sudah duduk di kursi masing-masing. Sekarang masih menampilkan trailer dari film-film yang akan rilis. Tapi membayangkan dinosourus membuka mulut lebar-lebar membuat keringat membasahi kening Kiri.

"Dim, apa dinosourusnya besar?" Tanya Kiri berbisik.

Dimitri mengangguk sambil menoleh ke arah Kiri. "Hmm, kenapa? Memangnya belum pernah lihat filmnya yang terdahulu?" Tanya Dimitri sambil membenarkan kaca mata tiga dimensi yang di kenakan Kiri. Kaca mata itu terlihat kebesaran di wajah Kiri yang kecil, membuat Kiri terlihat seperti anak lima tahun yang mengenakan kaca mata ayahnya.

"Dim, sumpah deh. Aku takut." Ujar Kiri semakin mempererat cengkeramannya.

Dimitri tersenyum jahil. "Bilang saja mau peluk-peluk tanganku."

Kiri segera melepas cengkeramannya dan menggeser duduknya agak menjauh, bibirnya bergumam tidak jelas karena kesal. Tapi tidak butuh waktu lama untuk Kiri kembali merapat ke tubuh Dimitri, Kiri tersentak kaget bahkan saat lampu teater sepenuhnya di matikan.

Film sudah di mulai dan jelas sekali Dimitri sangat menikmati. Matanya tidak teralihkan kemanapun selain ke layar lebar di hadapannya. Sesekali mulutnya bergumam karena takjub akan efek komputer yang membuat wujud dinosourus terlihat sangat nyata, di tambah oleh versi tiga dimensi yang membuat film ini semakin menakjubkan.

Kiri selalu menyembunyikan wajahnya di balik leher Dimitri saat dinosourus besar muncul di layar. Melihat lidah dan gigi dinosourus membuat Kiri merinding. "Dim, saat dinosourus menggeram, terdengar sepertimu." Ujar Kiri sambil tersenyum jahil di balik leher Dimitri.

Dimitri meremang di tempatnya. Saat Kiri bicara di belakang lehernya, udara hangat menyapu permukaan kulit lehernya yang sensitif. Dimitri bergidik merasakan sensasi seperti di jilati. Aneh, nikmat, dan menyesakkan. Tidak mau terganggu terlalu jauh, Dimitri dengan cepat menarik kepala Kiri dan menjauhkan dari lehernya.

"Yang benar duduknya." Ujar Dimitri sambil menyentil dahi Kiri.

Decakkan keluar dari mulut Kiri berbarengan dengan tangannya yang mengelus-elus dahinya. Kiri memutuskan untuk menuruti Dimitri. Mata Kiri fokus ke layar dan dia mulai terbiasa dengan sosok dinosourus yang menyeramkan.

"Lihat! Yang kecil-kecil itu namanya raptor. Dia mirip sepertimu, kecil tapi berbahaya." Bisik Dimitri tepat di telinga Kiri.

Kiri tidak menanggapi. Tidak tahu bahwa ada arti besar di balik kata-kata jahil Dimitri. Maksud kata-kata Dimitri jelas sekali, bahwa meskipun Kiri kecil dan imut tapi dia berbahaya bagi Dimitri. Karena Kiri adalah ujian terbesar bagi Dimitri. Begitulah kira-kira.

Bestfriend. Sorry, But I Love You. (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang