New Friend?

3.3K 243 11
                                    

Author POV

Christy melangkahkan kakinya mengelilingi sekolah. Walau sendirian wajah excited itu begitu nampak di ekspresinya.

Keadaan di tempat ini tentu berbeda dengan apa yang ia lihat di tempat tinggalnya selama seratus tahun ini. Ia sendiri butuh waktu cukup lama untuk bisa menyesuaikan dirinya pada dunia manusia.

Dia harus belajar berjalan santai agar tidak tiba-tiba melesat dan membuat kehebohan di publik.

Saat dia tengah berjalan, tiba-tiba sebuah anak panah melesat mengenai kakinya. Sebuah anak panah berwarna silver menembus kulit gadis itu hingga membuatnya tersungkur.

Dia meringis kesakitan, selain itu dirinya juga panik ketika cairan hijau mulai keluar dari kakinya. Ia menoleh ke sekeliling, takut seseorang melihatnya, atau takut hunter yang baru melesatkan anak panah ini mendatanginya.

Terlebih, ketakutan terbesarnya jika vampire liar dan werewolf di sekitar kota ini mencium bau darahnya, akan membuat sebuah kepanikan.

Tiba-tiba tubuhnya terangkat dan berpindah tempat ke sebuah ruangan yang terletak di paling belakang sekolah ini, di atas sebuah meja usang.

Dia mengenal siapa yang membawanya, gadis werewolf yang kemarin sempat ditemuinya, Freya.

"Ka..kamu mau apa?" tanya Christy takut.

"Loe tunggu di sini, gua ambil alat buat obatin loe dulu." ujar Freya tanpa menjawab pertanyaan Christy.

Namun, baru saja Freya kembali membuka pintu, tubuhnya sudah terlempar membentur almari di ruangan itu. Feni muncul dengan tatapan marahnya ke Freya.

"Apa yang loe lakuin? Loe apain Young Princess?!" Feni meraih kerah Freya yang masih terbaring di lantai. Freya menepis tangan Feni kasar lalu mendorong pelan tubuh gadis itu.

"Hunternya masih di sini. Loe jagain dia, gua ambil alat gua dulu." Freya kembali berdiri dan melesat menjauhi ruangan itu.

"Ka Feni kenapa sih? Dia yang nolongin aku tadi, dia yang bawa aku ke sini!" sentak Christy kesal.

"Maaf Young Princess, bagaimanapun dia werewolf, wajar jika saya mencurigainya." ucap Feni beralasan.

Feni melepas dasinya, melilitkannya dengan cepat ke kaki Christy yang masih saja berdarah.

*Brakk*

Keduanya terkejut ketika mendengar suara dobrakan pintu. Mereka tidak menyangka Freya mengunci pintunya dari luar. Feni mendekati jendela, dia terkejut ketika melihat dua orang hunter tengah bertarung melawan beberapa werewolf dan vampire.

Feni mengerti, bau darah dari Young Princessnya tentu menarik banyak makhluk immortal. Kemungkinan juga dua hunter inilah yang menyerang Christy tadi.

Jika vampire itu adalah bagian dari kerajaan, tentu bukan masalah. Namun, tanpa adanya tanda di leher mereka, itu berarti mereka adalah Vampire liar. Karena, hanya keturunan kerajaan lah yang tidak memiliki tanda itu.

Feni mengumpat, jika itu hanya vampire liar, mungkin dia tidak akan takut. Namun dia tidak pernah tau sebesar apa kemampuan werewolf dan hunter itu.

Feni mendekati Christy, berjaga jika nanti mereka bisa masuk ke tempat ini. Ia keluarkan ponsel miliknya untuk menghubungi teman-temannya, namun karena belum terbiasa, dia melakukan itu terlalu lama.

*Brakk*
Pintu terbuka dengan kencang, membuat Feni semakin panik. Kepanikannya tidak berlangsung lama ketika ia melihat Gita memasuki ruangan bersama Freya.

Di depan pintu, dapat ia lihat ada Chika yang tengah melawan para werewolf dan Eli yang menghabisi para vampire liar dengan mudah. Selanjutnya Helisma membantu Chika menyerang werewolf itu sambil menghalangi dua hunter lainnya.

The PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang