Shani's True Power

2.3K 218 4
                                    

Author POV

Semua anggota Aliansi berkumpul di camp medis. Semua orang tengah sibuk mengobati para Werewolf yang terluka.

Tidak terkecuali pemimpin Aliansi ini, mereka juga harus mendapat perawatan atas luka-luka yang mereka dapatkan.

"Banyak yang luka parah, jumlah kita bener-bener ga imbang sekarang. Ga mungkin mereka ikut perang lagi malem ini." ucap Shani.

"Gimana dengan Demon sama Elementer, ci? Bukanya kemaren katanya mereka udah setuju untuk kerja sama?" tanya Amanda kesal karena bala bantuan yang diharapkan tidak muncul satupun.

Shani menaikkan pundaknya tidak mengerti. Ketika menatap Dhea dan Eli-pun mereka hanya menggeleng tidak tahu.

Pandangannya beralih pada Gita, gadis itu hanya diam menatap kosong ke langit-langit camp. Shani mengernyit, Gita yang dia lihat sekarang bukanlah Gita yang biasanya serius jika itu menyangkut Aliansi.

Gita bahkan tidak bereaksi apapun ketika Shani mengucapkan kata yang begitu pesimis tadi.

"Tapi pasukan Vampire tadi terlalu banyak kalau cuman buat nyerang kita, terlalu banyak kalau emang mereka ada di bawah pengaruh Celline." ujar Feni bingung.

"Engga, ka. Gita bilang, Celline ga akan bisa kendaliin orang sebanyak itu. Engga mungkin." sahut Oniel.

Shani menepuk pundak Gita membangunkan gadis itu dari lamunan panjangnya.

"Git, kamu kenapa? Kamu ga fokus terus, ada apa? Kalo kamu kaya gini terus itu bisa bahaya buat kita, kamu bahkan hampir di tebas sama Vampire-Vampire itu."

Kathrina, Feni, Dhea dan Marsha langsung menatap Gita dengan kaget. Seorang Gita yang selalu fokus pada tujuannya bisa lengah di pertempuran?

Gita mengusap wajahnya kasar, mencoba mengembalikan kesadaran dan kefokusannya lagi.

"Celline benar-benar bergerak terlalu jauh, ci." ucap Gita.

"Apa maksud kamu?" tanya Shani bingung.

"Mereka bilang, kita harus mengembalikan ratu mereka. Itu berarti, mereka ga di bawah pengaruh Celline, Celline nuduh kita nyulik Shinta Naomi." jelas Gita.

Feni, Oniel dan Fiony berpandangan satu sama lain. Gita benar, ratu mereka tidak terlihat sama sekali, padahal seperti yang mereka tahu, Shinta Naomi akan selalu turun tangan langsung dalam peperangan, apalagi dengan jumlah pasukan sebesar itu.

"Kalo Ratu tidak ada, lalu di mana beliau?" tanya Fiony.

"Yang pasti, di tempat yang sama dengan tempatnya menyembunyikan Christy." ucap Gita dengan pandangan tajam.

"Ci, kali ini aku akan bergerak sendiri, aku akan menyusup ke istana buat cari mereka." lanjut Gita.

"Engga! Bukannya aku larang kamu cari keluarga kamu, tapi terlalu bahaya kalo kamu pergi sendiri. Kita juga kekurangan personil, Git, ga mungkin aku biarin kamu pergi gitu aja." tolak Shani.

"Cici tenang aja, kalo kita hancur, para Demon juga akan hancur. Aku pastiin mereka dateng malem ini, kalo engga, Aliansi akan habis dan sama saja para Demon mengingkari janji mereka." jawab Gita lagi.

"Kalaupun kamu bilang gitu, kita ga akan izinin kamu berangkat sendiri, Git. Aku akan pergi sama kamu."

Gita menatap Feni sejenak, ia bisa melihat raut kekhawatiran di sana yang mau tidak mau membuatnya mengangguk.

"Ci Shani, tolong habisi Zean untukku nanti."

Malam mulai datang, kekhawatiran Shani meningkat ketika belum ada satupun bala bantuan yang datang. Dia khawatir, apa yang mereka bangun sejak lama hanya akan berakhir sia-sia.

The PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang