Author POV
Siapa yang menyangka kesenangan empat gadis ini ternyata tidak berlangsung lama? Bagaimana bisa bertahan lama jika saat mereka kembali, mereka dikejutkan dengan kediaman Helisma yang kini rata dengan tanah.
Bangunan mewah yang seharusnya menjadi tempat mereka bertemu dengan Aliansi kini hanya tersisa puing dan asap yang masih sedikit mengepul.
Keempat gadis itu bingung sekaligus panik, mereka hanya pergi selama seminggu, lalu kembali dan melihat keadaan ini.
Mereka menatap sekeliling sambil terus meningkatkan kewaspadaan mereka. Tidak ada tanda-tanda musuh sedikitpun di sini, namun itu tidak membuat mereka lengah.
"Hunter!"
Mereka berdiri saling membelakangi. Tak lama, Amanda, Indira dan dua orang lainnya ada di hadapan mereka dengan mengacungkan pedang.
"Jangan bergerak sedikitpun!" ujar Amanda.
"Ada apa sih ini?" tanya Kathrina bingung.
"Kita tidak bisa percaya siapapun sekarang!" ujar Indira tegas.
"Jelasin dulu ini kenapa? Ko tempat gua jadi gini?" ucap Eli.
"Apa yang bisa membuat kami percaya kalau kalian bukan komplotan penghianat itu?" tanya Indira.
"Ya kalian bisa liat lah, masa iya kita yang jadi penghianatnya, gila ya loe!" bentak Dhea.
"Bisa saja kalian--"
"Kalau kami musuh, kami bisa langsung menyerang kalian. Apa kalian pikir kalian bisa ngehadapin kami dengan kemampuan kalian sekarang?" potong Gita.
Keempat gadis itu bertatapan dengan ragu, namun pedang mereka tidak mereka turunkan sedikitpun.
Taklama, suara langkah kaki lain terdengar, Shani dengan mode bertarungnya mendekati mereka."Turunkan pedang kalian." ucap Shani datar.
"Ikut aku."
Tanpa bertanya, Gita, Kathrina, Eli dan Dhea mengikuti langkah Shani. Mereka memasuki sebuah mobil yang membawa mereka ke sebuah bangunan di pelosok desa.
Selama perjalanan, tidak ada yang membuka suara, entah kenapa, aura Shani benar-benar berbeda kali ini. Mereka bahkan tidak berani hanya untuk sekedar menelan ludah.
Bangunan yang mereka datangi, bukanlah bangunan yang mewah namun juga bukan bangunan kecil yang kumuh. Tetapi, dengan banyaknya hunter yang berjaga, mereka paham kalau ini adalah tempat yang tidak bisa dimasuki sembarang orang.
Shani mengangkat tangannya ketika beberapa hunter menyodorkan senjata mereka. Di saat seperti inilah mereka menyadari, mengapa Shani terpilih menjadi Hunter's Captain dan Aliansi.
Mereka memasuki sebuah ruangan yang cukup lebar dengan meja bundar di tengah ruangan. Di dalamnya ada keluarga Werewolf dan Gracia yang seakan sudah menunggu mereka.
Shani mengisyaratkan mereka untuk duduk, wajahnya masih datar bahkan sampai ketika ia menyalakan layar besar di depannya.
Sebuah video dimainkan, video di mana tiba-tiba beberapa Vampire anggota Aliansi memberontak dan menyerang rumah Eli dan membuat kekacauan di sana.
Mereka bahkan membakar rumah Eli hingga beberapa manusia di sekitar terluka.
Bisa mereka lihat keadaan begitu kacau di mana anggota Aliansi tidak bisa percaya satu sama lain. Mereka tidak bisa membedakan siapa kawan dan siapa lawan hingga membuat Aliansi melemah.
"Dua hari lalu, para Vampire tiba-tiba berontak. Mereka nyerang kita di tempat Eli sampe ga bersisa kaya gini. Itu kenapa, mereka anggep kalian ancaman." jelas Shani.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Princess
FanfictionDi dunia ini, seperti yang semua orang tahu, makhluk hidup bukan hanya manusia. Hewan dan tumbuhan ada untuk mempertahankan ekosistem alam. Hidup berdampingan dengan baik walaupun banyak manusia yang berniat merusak. Tapi yang mereka tidak tahu, ada...