3.

250 13 0
                                    

Vote dulu dong, tembus 6 vote aja deh,auto lanjut ke chapter berikutnya

°•°•°•°•°

"Berhentilah mendekati Louis! Kau tidak cocok dengannya,
Julian!"

Kunyahan Julian melambat,ia sedang memakan buah apel tetapi telinga nya menangkap suara seperti itu, kepala Julian menoleh,ia terkekeh pelan mendapati Marisa yang menatapnya galak. "Kau sudah sadar ternyata,tapi sepertinya otak mu masih putus internet nya"

Julian berdiri, hingga ia menjadi lebih tinggi sekarang dari Marisa,
"Kau masih remaja, mulut mu tidak cocok mengatakan itu padaku"

Sepertinya Marisa jatuh cinta dengan Louis pada pandangan pertama,saat ia sadar dari pingsannya, orang yang pertama gadis itu dapati adalah Louis, hingga Marisa sempat berfikir Louis itu adalah pangeran tampan yang berkuda seperti negeri dongeng biasanya.

"Ck! Kau ini! Apa susah nya menjauhi Louis?!"mata Marisa mulai berair dan memerah,kesal dengan Julian

Julian menjawab santai dan mulai melanjutkan pekerjaannya memindahkan beberapa keranjang-keranjang apel yang
akan di kirim ke perkotaan besok pagi nanti. "Bukan aku yang sulit menjauhi nya,tetapi dialah yang sulit menjauhi ku,ku lihat dari sorot matanya yang seperti merindukan seseorang,dan ia menganggap ku orang itu"

Terkesan aneh di telinga Marisa, tetapi itulah kenyataannya

*•*•*•*•*•*

Louis tersenyum,ia duduk di di atas rerumputan dan berada di bawah pohon,hari nya sangat cerah

Hingga tiba-tiba,sosok itu,sosok perempuan yang telah lama menghilang dalam mimpinya muncul kembali, mengenakan sebuah gaun yang bersinar hingga tak terlihat warna aslinya, begitu juga wajahnya,tak terlihat dan silau sekali, seperti biasanya, perempuan itu berucap. "EQUIVALENT".

Dan tiba-tiba saja Louis terbangun dari alam mimpi,ia langsung terduduk di atas kasur keras yang ia tempati setelah merasakan dingin

Memang dingin,di sebabkan oleh Julian yang menyiram Louis menggunakan satu ember air, sehingga wajah dan pakaian lelaki itu basah total

"Kau bukan raja di sini,cepat bantu aku menghantarkan
apel-apel itu ke perkotaan!" Julian tunjuk keranjang kayu yang berisi apel dan sudah berada di atas mobil

Louis masih diam duduk di atas kasur nya, hingga Julian berdecak malas dan menepuk pundak lelaki itu. "Hey! Kau dengar tidak?!"

Tiba-tiba saja tangan Julian di tahan oleh Louis hingga tetap berada di pundak lelaki itu, Louis mendongak,ia tatap perempuan yang lebih muda darinya itu dengan sayu dan sontak mata nya langsung berair dan memerah, sampai-sampai membuat Julian kebingungan.

"Jangan tinggalkan aku lagi,ku mohon"ujar Louis parau hingga membuat Julian merasa geli dengan perkataan pria itu, langsung saja pada intinya,Julian tarik paksa tangan Louis yang menahan tangan nya, tersenyum miring terlebih dahulu ia kemudian langsung saja Julian gigit tangan itu hingga Louis memekik terkejut sekaligus kesakitan

"AKH! Kau gila ya?!"Louis tatap tajam Julian, hingga perempuan itu berdecak malas

"Cepat mandi, setelah itu temani aku menghantarkan buah apel ke perkotaan"Julian melenggang pergi, berdekatan dengan Louis bisa membuatnya tertular gila.

*•*•*•*•*

Sesuai ucapan Julian tadi,kini Louis benar-benar menemani nya menghantarkan apel-apel itu ke perkotaan

EQUIVALENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang