4.

163 11 0
                                    

Vote dulu dong😋

•°•°•°•

"Apa kau tadi sedang menghindar dari Serlina?"Julian menebak setelah melihat Louis setelah berada di dalam mobil langsung melepaskan masker,
topi,dan kacamata nya.

Pria itu berdecak malas menanggapi Julian yang banyak tanya padanya. "Mengapa aku harus menghindar?"

Julian memilih tak bertanya lebih lanjut,ia tak mau menggali semua hal tentang Louis,tapi sekarang,satu hal yang Julian sadari,Louis dan Serlina, mereka berdua saling mengenal.

"Rambut beruban mu berantakan"Julian memberitahu

Dikatai beruban,jelas Louis kesal bukan main,sudah di katakan cantik, sekarang beruban,nanti apalagi hah?! Andaikan dia terlahir normal,bukan seperti ini, kelamin dan mental laki-laki, tetapi dari segi fisik nya 60% ia seperti perempuan cantik

"Jangan marah tuan Alaric yang sedang melarikan diri"Di sebelahnya Julian menggoda dan tertawa kencang hingga perempuan itu memegangi perutnya sendiri

Sejujurnya, ingin sekali Louis siram dengan air saja Julian ini,tapi mengapa wajah dan nama Julian terasa tak asing di telinga nya

•°•°•°•°•

"Waw! Uang yang kau dapatkan kali ini banyak sekali,Julian!"Bibi Aimbre berseru riang

Julian menyeka keringat di dahinya. "Serlina bilang,buah apel kali ini lebih segar dari sebelumnya,maka dari itu ia berani membayar lebih,wajar saja menurut ku,ada harga,ada kualitas"

Terlihat perempuan paruh baya itu mengangguk,setuju dengan perkataan Julian,ia ambil 4 lembar uang kertas yang di pegang nya,dan di berikan nya pada Louis dan Julian, anggap saja sebagai upah atau bayaran atas pekerjaan mereka

Louis menolak, sedangkan Julian langsung menerima nya dengan senang hati,ia sangat menyukai uang,bukan hanya dia, kurasa kalian juga.

"Mengapa tidak kau ambil?"
Julian bertanya dengan raut wajah yang tak bisa di jelaskan

Bibi Aimbre mengerti dengan melihat gelengan pelan Louis,ia langsung pamit pergi dan mengurus pekerjaan lainnya

Setelah kepergian bibi Aimbre, barulah lagi Julian berbicara dengan Louis. "Kau ini, kalau tidak mau uang nya, berikan saja uang nya padaku,pasti ku terima dengan senang hati,bukan malah menolaknya seperti mu"
Kata Julian malas

"Jadilah istri ku,ku jamin hidupmu akan ku manjakan dengan uang"Louis terkekeh

"Tetapi uang tidak bisa di bawa mati"Julian membalas

Louis tatap perempuan itu dengan tatapan nakal nya.
"Tapi kau mencintai uang,kan?"

Julian mengakui kalau dia mencintai uang, perempuan itu mengangguk pelan,dan memutar badan nya, sehingga sekarang ia membelakangi Louis. "Benar,aku sangat tergila-gila dengan uang,cara haram pun ku lakukan agar aku memiliki banyak kertas ber-angka itu,"

Julian menoleh ke belakang. "Tetapi tahukah dirimu,bahwa ada alasan lain mengapa aku sangat menggilai uang?"lanjut nya dan di akhiri satu kedipan mata nya

Julian cinta uang,Julian menggilai uang,tetapi,ada alasan di baliknya

*•*•*•*•*

"Louis, bagaimana dengan salad buah buatan ku? Apakah enak?"wajah Marisa menampilkan senyum lebar,saat ini ia sedang duduk di bawah pohon dengan sang pujaan hatinya,Louis

"Ini enak,aku menyukai nya, terimakasih...Marisa? Itu nama mu kan?"Louis lupa nama gadis remaja ini,sebab hanya beberapa kali mereka bertemu,tetapi Louis tau bahwa perempuan ini sudah naksir berat padanya,ia sadar dengan pupil mata Marisa yang membesar itu,dan binar bahagia nya,senyum perempuan itu juga tulus

Marisa mengangguk cepat.
"Benar! Itu namaku,sama-sama!"
rasanya Marisa ingin menjerit kesenangan,atau mungkin juga pingsan saat ini, pertama kalinya Louis memanggil namanya!

Astaga,jatuh cinta pada pria dewasa tak apa kan? Lagipula mereka berbeda hanya 12 tahun,tak apa,masih bisa di maklumi!

Louis itu terasa sangat memabukkan, jantung nya terasa sedang berpesta saat ini

"Eumm...Louis, apakah kau sudah mempunyai seorang kekasih di kota sana?"Marisa mulai berani bertanya,jangan sampai Louis mengangguk ataupun mengiyakan pertanyaan nya! Kalau tidak,patah sudah hatinya

Namun, sesuai dengan kehendak Marisa,Louis,pria itu menggeleng pelan. "Aku tidak memiliki seorang kekasih, ataupun mantan kekasih"jawabnya jujur dan sambil kembali menyendok salad buah yang lezat itu,ia tak berbohong,Marisa pandai membuatnya, mungkinkah karena di buat sepenuh hati dan di taburi cinta di atasnya? Haha,ia terkekeh pelan memikirkan itu

"Mengapa bisa begitu? Kau kan sudah dewasa, apakah kau tidak tertarik dengan perempuan?"
tuding Marisa, apakah benar begitu, dilihat dari fisik Louis tidak meyakinkan kalau pria itu normal

Louis memutar bola matanya malas dan tersenyum,lebih tepat nya senyum masam. "Aku tidak pernah merasakan debaran-debaran aneh yang sering kali di sebut orang dengan cinta,jika saja ada yang berhasil membuat ku merasakannya,akan ku jamin,ia takkan haus kasih sayang ataupun cinta,akan ku buat dia bosan dengan kekayaan, hidupnya akan ku buat layaknya seorang ratu, sampai-sampai ia akan merasa kalau ialah wanita paling beruntung di dunia ini"ujar Louis sungguh-sungguh

Marisa yang mendengarnya saja di buat tersenyum-senyum sendiri,dan membayangkan kalau dirinya lah yang akan menjadi ratu untuk Louis dimasa yang akan datang nanti.
"Louis! Kumohon tunggu aku ya! Tunggu sampai aku dewasa!"
Marisa berseru di dalam hatinya,dan kepalanya mengangguk-ngangguk

Sementara itu,Julian menggeleng pelan melihat manusia berbeda gender itu, apakah Louis sudah jatuh miskin sehingga kencan di bawah pohon?

Menganggu pemandangan nya yang sedang memberi makan ayam-ayam saja!

•°•°•°•°•°•

"Apa kau yakin Serlina?"Aretha bertanya serius pada Serlina, perempuan yang telah dia anggap calon menantunya itu

Serlina mengangguk mantap.
"Benar,bibi,aku tidak salah lihat,dia bersama dengan Julian,si perempuan pengantar apel ke toko kue biasanya, awalnya aku tak mengenalinya,
namun akhirnya aku sadar,itu adalah Louis!"Ujar Serlina

Benar, awalnya Serlina menganggap pria yang bersama dengan Julian tadi bukanlah Louis si anak tunggal nyonya Aretha, ternyata ia salah,saat ia lihat dari kaca spion yang menampilkan wajah pria itu, barulah ia yakin kalau itu benar si pria cantiknya!

"Tetapi bagaimana bisa
Louis....tunggu sebentar,kau bilang perempuan si penghantar apel? Dia berasal darimana?"
Aretha bertanya cepat

"Dia berasal dari desa yang dekat dengan hutan pinggiran kota"
Serlina sangat yakin dengan jawabannya,sebab Julian sendiri lah yang bilang begitu

Nah! Sekarang barulah Aretha ingat tentang itu! Dulu Aletha sering kali membawa Louis putranya kesana,itu berarti Louis saat ini berada di sana

"Kita harus membawa anak itu kembali secepat nya!"seru Aretha

Dan tanpa wanita itu sadari, kembaran nya saat ini baru beranda di pintu, langsung menutup kembali pintu tersebut dan pergi,ia harus memberitahu Louis sekarang juga

Bagaimanapun juga,Louis adalah Kesayangannya, takkan Aletha biarkan keponakan nya itu bersama Serlina dan menikah atas dasar paksaan!

•°•°•°•°•

EQUIVALENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang