Bab 1.4 "yang terbaik ter-untuk yang dulu dan sekarang"

33 13 6
                                    

"gama..

"jika suatu hari kamu terbangun dari tidur kamu dan ngeliat aku udah gaada dihidupmu lagi...".

"itu pasti kesahalan berat yang udah ku lakuin ke kamu...".

"Dan itu pasti hal yang terbaik buat kamu..".

"Dan pasti nya kamu adalah orang yang paling berharga yang telah hilang dari hidup aku...".

"Aku pasti nya bakal nyesel banget.".

"maka dari itu gama....".

"Selalu jadi pemaaf ya untuk aku yang egois dan bodoh ini hehe..".

"Aku sayang kamu, maka dari itu aku gamau kehilangan "kamu".

kata kata itu kembali melesat dalam kenangan gama, olive yang menyatakan perasaan hatinya setahun yang lalu disaat anniversary 3 tahun hubungan Mereka.

gama yang terduduk lemas di bangku taman nan sepi saat malam hari,tak kuat untuk menahan air mata nya.

mendengar bahwa kekasihnya akan menikah dengan pria lain.

yaitu pria yang mampu membawa mimpi kekasihnya menjadi kenyataaan.

awalnya gama tersenyum dan sangat bersyukur mengetahui bahwa apa yang di inginkan olive selama ini benar benar akan terwujud.

Tetapi jauh di dalam hatinya,hancur layaknya di tusuk pisau yang tajam.

"Apanya yang terbaik ?". Tanya gama menghadap langit di tengah ke kesepianya.

-

Kembali 1 bulan lalu di saat maha datang ke rumah oliv.

Keadaan saat itu sangat canggung disaat oliv mengetahui bahwa didepanya adalah maha, yaitu laki laki yang ayah nya ingin jodohkan kepadanya.

maha hanya diam membisu dengan mata nya yang kosong menghadap ke arah meja tamu.

dan topik pembicaraan mereka menjadi buyar,tidak lagi membahas tentang beasiswa.

Pak yanu pun memutuskan kebekuan keadaan, dengan menjelaskan semuanya kepada anaknya dan maha.

pak yanu pun meminta maaf bahwasanya perjodohan ini adalah seperti menguntungkan pihak keluarganya saja.

hal ini sudah pernah dijelaskan pak yanu kepada pak zein kala itu, meskipun begitu, pak zein tetap bersikukuh ingin menjodohkan anaknya dengan olivia.

baginya adalah sebagai balas budi terhadap kebaikan pak Zein yang telah membantunya selama 15 tahun.

Tetapi bagi pak yanu,pilihan hidup untuk kebahagian anaknya lebih dari apapun, maka dari itu semua keputusan ada di tangan olivia itu sendiri.

olive yang mendengar semua penjelasan ayahnya akhir nya dengan tegar hati menuruti keinginan dari pak zein.

"Ayah, aku kan udah bilang aku gapapa jika harus di jodohkan". Ucap olive kepada ayahnya.

dengan raut wajah sedih ayahnya menatap oliv.

Seketika olive mengalihkan pandangan nya ke maha.

"Mas Maha, saya mau kok jika harus menuruti ayahmu dan menikah sama kamu".

"Tetapi seperti kata ayah barusan, ini memang sangat terlihat menguntungkan saya aja".

"Saya cuman ingin menuruti hal itu,semua keputusan akhir ada di tangan mu dan ayahmu".

Ucap oliv to the point ke maha dengan senyum pahitnya nan tipis, oliv menundukkan kepalanya ke maha.

Maha yang mendengar itu sangat terpukul hatinya,ia merasa bahwa dirinya orang jahat di antara hubungan gama,oliv dan keluarganya.

ucapan olivia barusan pun tidak dapat di respon langsung oleh maha.

"Oliv, bisa kita jalan jalan sebentar keluar?".

"Aku..aa maksudnya saya ingin bicara 4 mata sama kamu". Ucap maha.

oliv yang melirik ke ayahnya,melihat balasan ayahnya mengangguk ke dirinya.

maha dan oliv pun keluar berjalan kaki ke arah danau yang dekat rumahnya.

Kebekuan antara mereka berdua tak dapat di hindari.

"Kenapa kamu ga coba untuk jujur?". ucap maha ke oliv yang sedang berjalan didepanya

olive pun masih berjalan di depan maha,hingga tiba tiba langkah nya terhenti di batas pagar tepi danau.

"Saya tau kamu berbohong didepan orang tua kamu". Ucap maha sekali lagi.

"Ngga kok,saya ngga berbohong".

"Saya tetap ngikutin kata hati saya kok".

"Saya adalah anak satu satunya yang mereka punya, saya tau, jika mereka ingin anaknya bahagia dengan pilihan anaknya sendiri".

"tapi itu berlaku juga kepada saya, hanya mereka yang saya punya".

"Saya gamau melihat mereka kecewa kepada pilihan yang saya pilih".

"itu lah kenapa saya mengikuti pilihan yang saya pilih, yaitu membuat mereka berdua bahagia".

dengan suara yang berat menahan tangis dan mengepal keras kedua tanganya.

tak sampai situ, olive tetap menjelaskan ke maha.

"Dengan perjodohan ini, seengganya saya bisa mengangkat derajat orang tua saya dan menggapai mimpi saya". Ucap oliv.

"Meskipun mengorbankan hal penting bagimu?". Tanya maha.

belum sempat olive menjawab, maha menceritakan pertemuan nya dengan gama.

maha menceritakan semua pengorbanan gama yang ia ketahui.

Dengan tujuan agar olive dapat mempertimbangkan keputusannya kembali dan membatalkan perjodohan ini.

"Saya tau kok, saya sangat tau dia laki laki yang seperti apa".ucap oliv.

"Jika terus bersama saya, dia pasti sangat memaksakan dirinya demi diri saya".

"Ini semua juga demi kebaikan dirinya, meskipun saya tau sangat perih baginya dan bagiku".

"kegoisan saya tidak pantas menerima semua kebaikan nya".

Maha pun hanya terdiam sedih mendengar kalimat yang keluar dari mulut olivia.

olivia yang menghadap danau tiba tiba memalingkan wajahnya ke maha.

Dengan mata nya yang berkaca kaca.

"Maha,jika perjodohan ini benar terjadi maafin saya ya..".

"kamu tidak dapat memilih kekasih pilihan kamu, demi ke egoisanku yang memanfaatkan kebaikan ayahmu".

"Maaf juga untuk sekarang saya belum jatuh cinta sama kamu".

"Tetapi aku berjanji....".

"....akan melakukan semua yang terbaik untuk kamu".

"....sebagaimana yang aku lakukan untuk Mantan pacarku dulu, gama".

gaya berbicara olive pun berubah sekejap.

Ketegaran hatinya pun hilang begitu saja saat mengatakan kalimat terakhirnya.

dengan desak tangisan dan air mata yang membanjiri pipinya.

Hatinya hancur.

Olivia : Seandainya Aku Dapat Membelah DiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang