"...hoaaammmhmmm".
Pagi hari itu didepan pintu lift lantai 1 gedung mahacitra group terlihat maha sedang menguap ngantuk menunggu turunya lift yang akan di naikinya.
hari ini maha dan ayahnya akan mengadakan rapat tahunan kepada kepala direksi,tapi sebelum rapat dimulai, maha ingin berbicara kepada ayahnya terlebih dahulu, yaitu terkait obrolanya semalam dengan gama.
ini bertepatan dengan pesan ayah nya semalam yaitu ada sesuatu yang ingin dibicarakan secara
langsung dengan maha.Maha pun sudah sampai di lantai 17, dia melihat supir ayahnya yaitu pak Yanuar, dia sudah ada didepan ruangan ayahnya, lalu dengan senyum maha menyapa pak yanuar.
"Pagi pak yanu, apa kabar?lama ngga ketemu". Sapa maha.
"Eh ada mas maha! Pagi mas, baik kok saya, mas sendiri bagaimana di bandung?". tanya pak yanu.
"baik pak,". jawab maha.
"Tumben ini di panggil bapak ke jakarta".
"Hehe ia nih pak".
Mereka pun mengakhiri oboralnya dengan ke canggungan dan maha pun melanjutkan berjalan ke arah ruangan kantor ayahnya.
Diketuknya pintu ruangan,pak zein sudah mengetahui kalo anaknya maha sudah datang
"Masuk!" ucap pak zein.
ucap salam maha saat masuk ruangan di balas oleh pak zein, seketika itu pun pak zein tanpa ber basa basi menyuruh maha untuk duduk didepan mejanya.
Maha pun terheran dengan sikap ayah nya yang terlalu kaku, yang tidak seperti biasanya yang banyak basa basi sebelum bicara kepada anaknya.
"Papah mau kamu nikah ha".ucap lugas pak zein.
raut terheran dari wajah maha menyipitkan kedua matanya menatap ayahnya, maha yang bingung berfikir apakah mungkin salah dengar.
Maha berfikir ayahnya ingin bicara jika ayahnya ingin menikah lagi.
"Ayah mau nikah lagi?". Tanya maha
dengan menaiki nada bicaranya pak zein pun kembali mengucapkan kalimat nya kembali,jika pak zein mau maha untuk segera menikah.
mendengarnya maha dengan tenang mencoba mempertanyakan maksud dari ayahnya tersebut
"Nikah pah? Sama siapa?".
Maha pun sama sekali bingung menanggapi perintah ayahnya, bahkan jika maha harus memikirkan 1 wanita,itu tidak bisa karna sepanjang hidupnya maha selalu sendiri tidak pernah pacaran.
dengan raut wajah kebingungan anaknya, ayahnya pun menjelaskan semuanya ke maha.
"Ayah ingin menikahkan kamu dengan anak dari pak yanu,supir ayah ha". dengan memegang tangan maha ayahnya berbicara.
Maha menarik tanganya dari genggaman ayahnya,ia pun tidak dapat menerima begitu saja perintah ayahnya yang terlalu tidak masuk akal.
"Aku pertimbangkan dulu".
"Aku gabisa terima begitu saja".
Maha pun tidak dapat menenolak perintah ayah nya begitu saja, karna sejak insiden yang menimpah ibu nya, maha selalu taat kepada orang tuanya dan kakaknya.
pak Zein memberikan waktu kepada maha untuk mempertimbangkanya, tetapi didalam hati nya Pake zein ingin sekali maha menikahi putri dari pak yanu.
Dikarenakan kekecewaan pak zein dengan para menantunya yang hanya seperti memanfaatkan nama dan pengaruhnya pak zein dalam bersosial.
KAMU SEDANG MEMBACA
Olivia : Seandainya Aku Dapat Membelah Diri
RomanceMenceritakan tentang kehidupan Olivia yang di penuhi kebimbangan akan cinta lama dan cinta yang baru nya. Kehidupan baru ku dipenuhi dengan keputusan ku yang egois, yang sekarang menjadikan ku kekasih dari seseorang yang tidak aku cintai bahkan tida...