Bab 1.5 "selamat malam"

28 8 0
                                    

"Maha..bangun..".

"Ayo siap siap".

saat ku membuka mata,ada bibi yang mencoba membangunkan ku.

Hari ini adalah hari Pernikahan ku dengan olive sejak 2 minggu lalu kita bertemu.

kita menghabiskan waktu untuk persiapan pernikahan ini, aku dan ayah sibuk mengurusi segala administrasi dan olive sibuk mengurusi pendaftaran pendidikan kedokterannya.

dan sampai lah hari ini, 2 februari 2019 kami akan menikah.

aku masih mengingat malam itu di tepi danau,saat olive memutuskan pilihan hidupnya, dalam hatinya sangat lah hancur, untuk meraih mimpinya dia harus mengorbankan perasaanya.

Aku juga sudah mencoba menghubungi gama dan menjelaskan semua yang terjadi,dalam telpon dia tidak sedikit pun berkata kata,tapi aku menyadari 1 hal, bahwasanya gama berharap agar aku dapat membatalkan pernikahan ini.

Tapi,bagaimana dengan ku?, aku dengan sadar menuruti perintah ayahku,meskipun aku bisa membatalkannya, entah kenapa aku tidak mau bertindak dan hanya mengikuti alur saja.

"Ternyata kamu penjahatnya ya..". ucap maha kepada dirinya yang sedang memakai kancing jas di depan cermin.

"Nak maha, ayo sudah mau dimulai". Ucap bibi saat memasuki kamar.

pagi itu sekitar 2000 tamu undangan memenuhi aula gedung pernikahan.

maha yang duduk disamping olivia melakukan ijab kabul tanpa pengulangan,suara sah dari para tamu menggema dalam ruangan, mereka pun saling bertukar memasangkan cincin di jari manis mereka.

proses pernikahan berjalan lancar,setelah itu mereka kembali masuk untuk mengganti pakaiannya untuk melanjutkan proses resepsi.

"Selamat ya anak". Ucap ibu oliv yang memeluk anaknya di wardrobe.

olive membalas peluk ibu nya dengan tangisan yang menghancurkan seluruh make up nya, maha yang mengintip lewat sela pintu mengurungkan niatnya untuk menghampiri mereka.

"Semoga gama bisa dapat pengganti yang lebih baik dari aku ya mah,karna aku udah jadi istri orang lain dan haram bagi laki laki lain untuk ngedeketin olive".

maha yang mendengar kalimat tersebut lewat sela pintu tidak dapat menahan kesedihannya,matanya berkaca kaca sambil menarik keras rambutnya.

Kesedihan dan marah adalah emosi yang dirasakan maha selama ini, karna sejak malam itu maha melihat dirinya sendiri sebagai penjahatnya nan egois, ia marah karna dirinya tidak dapat bertindak untuk membatalkan pernikahan dan sedih karna tidak tau apa alasannya.

malam hari setelah acara selesai,maha dan olivia langsung meninggalkan gedung, mereka berpamitan kepada kedua orang tua mereka.

"Selesaikan honeymoon mu, setelah itu menghadap papa". Bisik pak zein kepada maha yang akan segera pergi.

dan akhirnya mereka pun berpisah dengan orang tua Mereka,maha pun tidak membalas perkataan pak zein, wajahnya cemberut muram selama pesta pernikahan nya.

maha dan olive melanjutkan perjalanan mereka ke bandara dengan mobil yang disupiri, hari ini mereka melanjutkan honeymoon mereka ke singapura.

dalam perjalan menuju bandara maha hanya tertidur, sedangkan oliv disampingnya hanya dapat melihat wajahnya yang lelah.

"Bu olive lelah?,mau nginap di hotel terlebih dahulu?". Ucap pak supir.

"ngga lelah kok pak, tapi gatau deh kalo mas maha mau atau ngga jika nginap hotel dulu".

"Kenapa ngga ditanyakan mas mahanya dulu bu?".

olive pun terdiam saat pak supir menanyakan hal tersebut, dikarenakan olive takut ganggu tidur nya dan ada hal yang olive penasaran, kenapa selama pesta tadi wajah maha selalu muram dan tidak semangat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Olivia : Seandainya Aku Dapat Membelah DiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang