04. Jadi Pengen Cium

532 74 13
                                    

Hari-hari sebelumnya Baekhyun merasa senang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari-hari sebelumnya Baekhyun merasa senang. Kemeja biru muda bergaris vertikal yang dibelinya dengan gaji pertama masih tampak bagus. Warna tidak pudar dan yang paling penting tidak  ada yang robek. Biasanya Baekhyun menggunakannya saat acara penting. Misalnya ada undangan pernikahan atau bertemu kawan lama di kota—mungkin setahun sekali—untuk ngobrol. 

Kecuali, untuk hari ini.

Baekhyun tertegun di depan pintu utama. Tali paperbag yang berisi kado diremas.

Orang-orang datang dengan penampilan yang luar biasa. Mereka semua memakai baju yang cantik dan licin. Sepatu mahal yang bermerek dengan harga ratusan. Juga beraroma parfum mahal yang sekali semprot tidak akan hilang seminggu.

"Baekhyun!"

Bahunya tiba-tiba di rangkul. Saat ia menoleh tampak  wajah Chanyeol yang sumringah. Senyumnya lebar hingga telinga.

"Baru sampai, ya?"

Anak itu mengangguk sebagai jawaban.

"Ayo, masuk dulu. Kamu mau makan apa?" tanya Chanyeol sambil berusaha menyeret Baekhyun masuk ke rumahnya. "Jangan malu-malu."

"Eum, kalau saya nitip aja boleh enggak?"

Tarikan Chanyeol sontak berhenti. Senyum lebarnya menghilang, mata sebesar almond menatap Baekhyun tak senang. "Kenapa?"

"Ya, enggak apa-apa. Ini." Paperbag cokelat diserahkan. Namun, bukannya menerima, Chanyeol malah menarik Baekhyun ke pojok luar rumah yang sepi dari tamu. Tubuh mereka terhalang bunga patrea ungu setinggi orang dewasa. 

"Kamu kenapa?"

Punggung Baekhyun menempel tanpa sekat pada tembok, sementara Chanyeol berdiri menjulang di depannya. Menunduk dan menatap lekat sosok yang lebih pendek. Kedua tangan diletakkan di samping kepala Baekhyun dan pinggang untuk mencegah lelaki yang lebih muda kabur. 

"Mas, ngapain?" Baekhyun melirik segala arah. Takut-takut kalau ada orang lain yang salah paham saat melihat posisi ini. "Minggir!" 

Dada berbalut kemeja hitam di dorong kuat. Namun, sayangnya Chanyeol tak bergerak se-inchi pun. Tubuh besarnya malah makin mendekat pada Baekhyun. 

"Jawab dulu pertanyaan saya. Kamu kenapa?"

Manik matanya berusaha mencari milik Baekhyun yang sedari tadi menghindar.

"Enggak apa-apa." Kancing kemeja di pilin. "Saya cuma mau titip hadiah buat Kyungsoo."

"Kamu sudah disini. Kenapa enggak langsung aja?" tanya Chanyeol dengan suara berat dan mengintimidasi. Jauh berbeda dengan Chanyeol yang selalu lucu dan memggodanya di sawah. Satu sisi yang sangat jarang dilihat Baekhyun.

" ... "

"Hei ... Baekhyun. Tatap saya."

Kepalanya menggeleng pelan. "Malu."

Kembang Desa [Chanbaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang