05. Habis Manis Sepah Dibuang

555 66 8
                                    

👉Bacanya santai aja, alurnya maju mundur cantik👈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👉Bacanya santai aja, alurnya maju mundur cantik👈

Chanyeol keceplosan.

"Eh, maaf-maaf saya—" Dia panik. Secara impulsif menjauh dari Baekhyun yang terkejut saat mendengar ucapannya. Kedua tangannya ditangkup bersamaan. Kepalanya menunduk, tidak berani menatap Baekhyun. "Lupain aja, ya. Anggap yang barusan itu cuma angin sesat."

"Hah?"

Sementara itu Baekhyun menoleh sekilas pada Chanyeol. Bibir yang mendadak kering dijilat berulang kali. Pipinya terasa hangat walaupun angin bertiup semilir menyegarkan.

"Iya, maaf, ya, enggak sopan. Itu cuma pikiran ngawur saya."

Dari sudut matanya, Baekhyun melirik canggung pada Chanyeol yang memalingkan wajah. Mungkin sedang meruntuki mulutnya sendiri atau apa. Baekhyun menarik napas dalam-dalam saat dadanya sesak karena terlalu keras berdebar. "Tapi ... tapi kalau saya mau cium juga, bagaimana?"

Baekhyun menunduk, menutup matanya rapat-rapat. Paha sekalnya diremas. Tangan berkeringat menutupi bibir yang lancang berucap seenaknya.
Dia tidak terdengar murah, kan?

"H-hah?"

Baekhyun mengangguk. Ia membuka matanya malu-malu dan menoleh pada Chanyeol yang melongo. "Sa-saya serius-"

Telinga Baekhyun berdenging.

Dia tak menghitung, tetapi Chanyeol menarik tengkuknya secepat kilat. Menempel hingga tak ada celah diantara wajah mereka. Hidung bangir menekan pipinya. Bibir yang masih polos dicumbu untuk kali pertama. Tubuhnya didorong sampai rebah di gubuk bambu yang keras.

Jadi, seperti ini rasanya berciuman? Baekhyun sering mendengar orang-orang bercerita kalau mereka berciuman dengan sang pacar. Mereka bilang rasanya enak dan candu. Jadi, seperti ini sensasinya? Bibir keringnya dikecupi, lalu entah bagaimana bibirnya jadi basah. Becek hingga Baekhyun malu sendiri saat mendengar. Namun, bukannya menolak, ia malah melingkarkan tangan pada leher Chanyeol.

Entah berapa lama, Baekhyun sudah tersenggal. Ia menarik napas pendek-pendek saat Chanyeol menjauh. Kakinya bergetar. Satu lutut reflek terangkat. Mengangkangi sosok lelaki tinggi yang saat ini menindihnya.

Kaos panjangnya yang longgar terangkat, mengekspos sedikit kulit permukaan perut putih yang rata.
Mata yang semula tertutup sempurna mulai terbuka.

"Mas."

Chanyeol mengubur wajahnya pada leher Baekhyun yang basah berkeringat. Dibaui, dikecup berulang, lalu diisap kuat. Beruntung, suaranya menyatu dengan semilir angin. Petani lain tak akan dengar saat tangan kasar yang kontras itu ada di bilik baju. Menggosok sana sini hingga Baekhyun mendesah menahan nikmat.

"Mas."

Suaranya bergetar.

"Hm?"

Baekhyun tak mengucapkan apapun tapi ia berusaha mendorong Chanyeol dari atas tubuhnya. Kecupan serupa kupu-kupu berhenti. Chanyeol mengangkat wajahnya dengan kening berkerut tak puas.

Kembang Desa [Chanbaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang