👉 Bacanya santai aja. Alurnya maju mundur cantik 👈
Jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari saat Baekhyun masih selonjoran. Tangannya sibuk menepuk nyamuk nakal yang beterbangan dan menggigiti kaki. Maklum saja, ia tinggal dekat kebun yang rumputnya mencapai betis. Jadi, cukup lumrah kalau rumahnya banyak berkeliaran hewan kecil itu.
Plafon dari anyaman bambu yang pojoknya bolong dipandangi.
Dulunya Baekhyun tak percaya saat orang-orang bilang ada yang namanya jam overthinking. Tapi sekarang setelah mengalaminya sendiri, Baekhyun baru percaya. Pikirannya menjelajah tak karuan saat jam menunjukkan angka 12. Jam dimana semua manusia sudah lelap, menyisakan dirinya yang berkedip diatas kasur kapuk bertungau.
Tahu-tahu selintas kisah cintanya mampir di otak.
Kalau boleh bercerita, sejak dulu Baekhyun memang bukan anak yang pandai bergaul. Lingkup pertemanannya hanya teman-teman sekelas ditambah beberapa anak dekat rumah.
Namun, anehnya walau Baekhyun tak kenal mereka, Mereka selalu mengenal Baekhyun. Entah sebatas nama dari mulut ke mulut atau sebatas tahu wajah tanpa nama. Suatu hari Baekhyun mendengar perkataan seseorang tentang dirinya,
"Itu loh, Baekhyun yang badannya kecil, kulit putih, sama punya senyum manis. Anaknya ramah sama semua orang."
Oalah, ternyata seperti itu mereka mendeskripsikan Baekhyun. Sebenarnya agak tersinggung karena bukan ketampanan yang dipuji melainkan senyum manis di bibir kotaknya. Tetapi Baekhyun setuju pada kalimat paling akhir.
Ramah pada semua orang sekalipun pada seseorang yang tak dikenalnya. Baekhyun menyapa anak bayi, orang tua, kucing liar, hingga ... "Timun, semoga kamu cepet gede, ya. Supaya saya bisa jual kamu." ... timun di sawah.
Memasuki Sekolah Menengah, Baekhyun punya lebih banyak teman. Kali ini datangnya dari segala segmen murid. Mungkin karena Baekhyun mengikuti OSIS dan ekstrakulikuler pramuka dimana orang-orang bisa mengenal lebih dekat.
"Aku suka sama kamu."
Di kelas 3 SMP, Baekhyun mendapat pernyataan cinta pertamanya dari seorang gadis berkuncir dua di kelas sebelah. Wajahnya menunduk, sesekali terangkat dan melirik Baekhyun yang menggaruk kepala tak paham.
"Aku juga suka kamu," sahut Baekhyun lempeng.
Mata sipit Si Gadis membulat, meluap-luap rasa gembiranya. Baekhyun pun bingung.
"K–kamu mau jadi pacarku?"
Lah?
"Eum ... maaf, ya. Aku enggak diizinin pacaran sama Ibu," jawab Baekhyun setelah lama diam karena kaget. Kedua tangan ditangkup depan dada. "Maaf, ya, Yun? Atau Yul?"
Baekhyun yang polos menolak cinta untuk kali pertama.
"Oh, iya."
Gadis itu berlalu dengan bahu terkulai lemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembang Desa [Chanbaek]
Fanfiction🍒[Park Chanyeol Birthday Project][END]🍒 Sebuah kisah sederhana tentang kembang desa yang tak kunjung menemukan belahan jiwanya. ... "Aaaaa!!" Hari itu Baekhyun harus rela sepedanya masuk sungai sementara badan tercelup kubangan lumpur. Karung beri...