5. sepupu Damian

332 31 4
                                    

Renata sedang berada di perpustakaan Ia duduk berdua bersama seorang laki-laki lucu berkacamata yang baru saja Ia temui dua hari yang lalu di koperasi, namanya Han.

Han terlihat tak nyaman dengan kehadiran Renata di dekatnya, terlihat dari gerak-geriknya. Renata jadi nggak enak. Tapi dia tertarik sama bocah ini.

"Gue cuma mau kenalan, kenapa lo takut?" tanya Renata, Han menatap Renata sinis sembari membenarkan kacamatanya. Posturnya Ia buat tegak dan agak menyamping membelakangi Renata.

"Hei, lo kenap-"

"Kamu punya pacar kan? Jangan deketin orang lain kalau udah punya pacar." tegas Han, perkataan lelaki dengan tampang lucu namun ketus itu mamou membuat Renata terdiam.

Renata kemudian pergi meninggalkan Han, Han menatap kepergian Renata dengan tatapan melas. Kalau boleh jujur Han memang suka pada sosok Renata. Tapi Ia tahu diri kalau Renata sudah milik Damian.

Ada sedikit rasa menyesal membuat Renata pergi, tapi gadis itu sudah sering sekali mengajak cowok-cowok manis berkenalan, sempat kena tonjok sama cowok manis yang ternyata berandalan.

Tapi Ia tetap mendekati cowok-cowok. Duh kenapa Renata jadi kayak cewek gatel ya?

"Gue nggak bisa ngontrol diri gue sendiri buat nggak kenalan sama mereka.. Gue sayang sama Damian." keluhnya, ia terlihat seperti orang frustasi. Terlihat dari cara jalannya yang membungkuk dan sangat lamban.

"Kalau sayang dipertahanin, bukan malah deketin boti sana-sini," celetuk suara asing, Renata mengedarkan pandangannya mencari keberadaan orang yang menyahuti ucapannya.

"Nyariin gue?" Gerry. Lelaki dengan badan tegap nan bahu lebar, tingginya melebihi Renata sedikit. Ia menatap Renata dengan tatapan remeh.

"Siapa lo?" tanya Renata ketus, pasalnya Gerry terlihat begitu arogan dan nggatheli.

"Gerry, sepupu Damian." balas Gerry. Lelaki tinggi itu mengulurkan kepalan tangannya, meminta tos.

"Kita ngga deket,"

"Emang harus deket dulu baru bisa tos?" tanya Gerry setelah menurunkan kembali tangannya.

"Iya," balas Renata, Ia lanjut berjalan lagi, semuanya menatap Gerry dan Renata heran. Karena biasanya Renata jalan sama cowok yang imut-imut, tapi kenapa kali ini sama cowok maco?

"Emang kalau pada dasarnya aneh, bakal terus aneh." celetuk Gerry, Ia berjalan mengekori Renata.

"Tujuan lo ngajak gue ngobrol apa, babi?" tanya Renata, Gerry menampilkan ekspresi terkejut yang dibuat-buat. Ia kemudian berhenti di hadapan Renata.

Mereka sekarang face to face, kenapa Renata jadi takut begini ya?

"Gue cuma mau nanya, lo nggak kasihan sama Damian? Kalau gue jadi Damian udah lama putus." ujar Gerry. Renata menyerngitkan dahi. Damiannya baik-baik saja kok kalau dia deketin cowo lain.

"Damian bilang nggak-"

"Nggak apa-apa gundulmu! Mulutnya emang ngomong gitu, tapi lo nggak tau hatinya, anjing. Gue sayang sama Damian, gue percaya sama lo kalau lo bisa jagain dia, tapi kenapa malah dicuekkin terus?" tanya Gerry. Renata menunduk menatap sepatunya dengan tatapan nanar.

"Gue nggak bisa ngontrol diri gue, dan kayak ada sesuatu yang nggak bisa gue dapet dari Damian. Tapi gue bisa dapetin dari cowo lain," balasnya, Ia masih menunduk. Gerry tersenyum.

"Kejujuran." celetuknya, Renata mendongak menatap Gerry tak faham.

"Damian sering bohong ke lo," lanjutnya, Renata tambah bingung, Gerry menghela nafas.

"Dia nggak pernah jujur soal perasaan sakit nya ketika lo deket-deket sama cowo lain, even u just playin' with them. Hatinya sebagai pacar juga sakit. Tapi dia nganggep kalau lo akan bahagia dengan hal itu, that's why he said that he is okay, but actually he is not." jelasnya panjang lebar supaya Renata faham. Seekarang Renata mengerti.

Pantas saja rasanya berbeda ketika Ia berusaha untuk menjauh dari Saga. Ternyata Saga benar-benar menaruh rasa padanya dan berbohong.

Renata berarti peka dengan kebohongan seseorang, apalagi yang gelagatnya dapat dibaca. Ia baru menyadari itu.

Setelah ini Ia akan lebih sering bersama Damian, dan memutuskan semua pacar-pacar mainannya, toh mereka juga main-main sama Renata.

Kebanyakan yang mau dijadikan mainan Renata itu cuma bosan selebihnya memang suka pada Renata.

#end

Cerita ini aneh, aku nggak yakin bakal konsisten.. Setelah book Virtual Boyfriend dan Derio Is Adorable selesai, mungkin aku akan fokus di cerita ini.

bintangnya dianggurin aja tuh? ngga mau di klik? klik dong! tidak berperi ke-bintangan!

Renata Supermacy (Femdom)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang