Seputih salju yang turun di malam hari, pemandangan tentangmu begitu sederhana. Angin musim gugur dari pegunungan, menciptakan hujan deras dalam hatiku.
Keindahan bunga itu fana, keabadian momen itu tiada, nyanyian, harmoni, dan kata cinta adalah hal yang langka.
Ikatan yang telah ditakdirkan, indah bagai mimpi. Membuatku terjerat berulang kali dalam pertaruhan dan ilusi.
=====
Dengan kecepatan gerakannya, selang beberapa saat saja, Di Feisheng sudah tiba di kawasan bukit utara. Dia sudah terlalu banyak menyalurkan tenaga dalam murni pada tubuh Lian Hua, dan saat ini ia kepayahan. Langit masih gelap sewaktu dia kembali melesat masuk ke dalam gua tersembunyi, kembali ke tempat semula untuk melakukan meditasi. Tabib Iblis tersentak demi melihat sosok bayangan merah bagaikan sambaran kilat yang membelah angkasa mendarat tidak jauh darinya.
"Yang Mulia, kulihat kau sudah bertindak sangat ceroboh. Izinkan aku---"
Di Feisheng duduk bersila di altar batu, mengangkat satu tangan untuk memberi isyarat agar Tabib Iblis tetap tenang. Rahangnya mengeras dan bibirnya tertarik menegang tipis dan sinis. Ada energi kacau balau yang berkobar-kobar dalam tubuhnya. Di Feisheng kemudian terbatuk sedikit, melahirkan segaris benang darah yang mengalir dari sudut bibirnya.
"Kau menemuinya?" Tabib Iblis bertanya hati-hati.
Di Feisheng tidak menjawab, hanya memiringkan wajah dengan mata terpejam. Tapi ia membiarkan kakek tua berambut kelabu itu memeriksa nadinya.
"Tenaga dalam Angin Poplar milikmu memang luar biasa hebat, tapi kau baru memulihkan sedikit saja. Menyalurkan tenaga pada orang lain untuk menyembuhkannya hanya akan membuatmu lemah."
"Tutup mulutmu!" Di Feisheng mendesis, lantas membuka mata dan menatap lurus ke dinding gua.
"Yang kulakukan tidak seberapa. Meskipun terkena racun Wuxin dengan parah, kondisi Li Xiangyi masih lebih kuat dariku saat ini. Aku hanya harus menetralisir racunnya sedikit demi sedikit."
"Itu akan dilakukan sesuai perintahmu. Akan tetapi, jika kau terus membantunya setiap kali dia mengalami pingsan dan muntah darah karena reaksi penawar, aku khawatir kondisimu sulit dipulihkan dalam waktu singkat."
"Untuk apa terburu-buru? Aku sudah menderita sepuluh tahun akibat racun Laba-laba Hantu. Saat ini aku sudah bisa merencanakan pembalasan dan memikirkan jalan keluar yang terbaik." Menyapu garis darah dengan ujung jari, bibir pucat Di Feisheng mengukir seringai keji.
"Akhirnya langit membantuku. Sepuluh tahun berlalu, ikatan antara aku dan dia memang sudah ditakdirkan. Aku harus menyelesaikan masalah dalam Aliansi dengan baik. Kehadiran kawan lama akan sangat berguna."
Tabib Iblis mengangguk patuh tanpa berani menatap mata sang majikan. Ada percikan terang di mata gelap tajamnya yang tak pernah terlihat sebelum malam ini. Sayang sekali, tak ada seorang pun yang menyadari.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐥𝐚𝐜𝐤 𝐎𝐫𝐜𝐡𝐢𝐝 (𝐅𝐞𝐢𝐡𝐮𝐚)
FanfictionKisah Anggrek Hitam menceritakan tentang penelusuran kebenaran dan sisi romansa gelap yang menghancurkan di tengah kemegahan reputasi Balai Baichuan. Li Lian Hua, seorang detektif yang memutuskan pensiun dan menjadi tabib keliling yang kesepian, ke...