Happy Reading
-
-
-
-
-
Jensoo sudah sampai di Amerika, supir tuan Kim di Amerika sudah menjemput mereka di bandara dan mengantar mereka ke apartemen milik tuan Kim."Apa kau lelah?"
"Tidak,,"
"Kenapa dari tadi kau banyak diam?"
"Aku hanya gugup, ini pertama kalinya untuk ku aku takut melakukan kesalahan" Jisoo terus menscrool ipad miliknya
"Aku yakin kau bisa, aku akan membantumu tapi aku pikir kau tidak akan kesulitan melakukan ini, anggap saja kau sedang presentasi di depan teman kuliahmu"
"Tapi ini bukan kuliah Jen,," Jennie merebut ipad Jisoo dan duduk di hadapannya
"Dengar Jisoo, aku tahu bagaimana dirimu di kelas, bagaimana kau ber presentasi di depan dosen dan teman-temanmu, bagaimana kau menjawab pertanyaan saat diskusi, aku yakin ini bukan masalah besar untukmu, gugup wajar karena ini pertama kalinya untukmu, akupun pernah merasakan di posisimu asal kau yakin, semuanya akan berjalan dengan lancar" Jennie memeluk Jisoo "Kau bisa Ji" Jisoo membalas pelukan Jennie
"Gomawo sayang" Padahal hanya dua kata yang Jisoo ucapkan namun ribuan kupu-kupu seakan beterbangan dalam perut Jennie
Ke esokan harinya Jisoo bersiap untuk ke perusahaan dengan jas hitam dengan kemeja putih di dalam juga rok span hitam selutut membuat Jisoo sangat elegan dan Jennie cukup manglingi dengan penampilan formal Jisoo karena biasanya di kampus ia selalu memakai pakaian casual.
Jisoo pun masuk ke ruang pertemuan disana sudah banyak klien yang menunggu kedatangan Jisoo, dengan Jennie yang mengikutinya di belakang. Orang berpikir Jennie adalah sekretaris pribadi Jisoo, ia duduk di samping Jisoo membantu Jisoo menyiapkan materi presentasinya.
Dua jam mereka di ruangan meeting, klien cukup puas dengan presentasi Jisoo, klien memberikan pujian pada Jisoo jika ia sangat pantas untuk menjadi pengganti tuan Kim di masa depan.
Satu persatu klien keluar dari ruangan meeting tersisa Jennie dan Jisoo di dalam.
"Good job Ji" Jennie memegang tangan Jisoo
"Thanks baby, ini semua berkat bantuanmu"
"Tidak, ini karena dirimu sendiri sudah ku bilang kau pasti bisa" Jisoo bangun dari kursinya dan menghampiri kursi Jennie dan menangkup wajah Jennie, chuuppp,, Jennie menutup matanya menikmati setiap kecupan Jisoo di bibirnya
"Ayo pulang, atau kau mau pergi ke suatu tempat?"
"Pulang saja"
"Arasseo, kajja"
Sesampainya di apartemen "Akhh Ji,,,,," Ada hasrat yang mereka tahan semenjak di kantor tadi, ciuman Jisoo pada Jennie membuatnya memanas
Jisoo menelanjangi Jennie di sofa ruang TV "Apa tidak apa-apa Ji, tidak akan ada yang datang kan?ehmmm"
"Tidak Je, aman" Jisoo membuka pakaiannya sendiri dan keduanya sudah polos, Jisoo menempelkan miliknya pada milik Jennie "Aku tidak kuat Je" Jisoo menggesekan miliknya ke milik Jennie dengan kencang "Akhhh Jen,,,"
"Faster Ji,,, little more,,, akhhh akhhh"
Keduanya mencapai pelepasannya secara bersamaan dan cairan mereka cukup mengotori sofa mereka.
"Sepertinya aku harus memanggil petugas pencuci sofa"
"Kan sudah ku bilang"
"Aku sudah tidak tahan sayang, kau terlalu seksi untuk ku lewatkan, kau lapar?" Tanya Jisoo