5

59.8K 1.1K 21
                                    


"Mas!" ucap Vanya saat Ibra menariknya ke sofa yang sudah tertutup kain untuk menghalau debu selama dia pergi dan mendorongnya sampai merebah.

Vanya ketakutan. Menurutnya Ibra sangat keterlaluan, belum lagi wajah lelaki itu yang terlihat gelap dan meyeramkan. Dia tentu tidak paham maksut Ibra, apalagi lelaki itu menuduhnya akan membawa kabur anaknya.

Ibra menurunkan tubuhnya, mendekatkan wajahnya dengan Vanya dan berucap dengan tajam. "Kamu pikir dengan pergi lagi bisa menyelesaikan masalah? Aku nggak akan biarin kamu pergi, apalagi sekarang bawa anakku!"

Vanya tatap mata Ibra yang meyala-nyala penuh amarah. Anakku? Lelaki itu mengakuinya?

"Sakit, Mas." lirih Vanya memohon agar Ibra melepas cekalannya yang semakin kuat.

"Kamu paham atau nggak?" Ibra bertanya dengan suara dingin, seperti seorang suami yang memarahi istrinya karna tidak mau menurut.

Baca kelanjutanya di Karyakarsa dengan nama pena SambalMatahhh..

Terimakasih..

My best friend BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang