6. Penculik?

145 11 6
                                    

Atala dan Aily segera lari terbirit birit, tapi karena tenaga mereka tenaga anak-anak mobil itu dengan cepat memberhentikan langkah mereka dengan berhenti di hadapan mereka.

"MAMAAAAA, AILY GAK SIAP MATI LAGI HUWAAAA!" teriak cempreng Aily, Atala menutupi kedua telinganya karena Aily berteriak pas di sebelahnya.

"Alea? ini kamu?!" pekik seorang pria turun dari mobilnya, Atala hanya mengerjap dan mendongak menatap pria itu bingung. Pasalnya ia sama sekali tidak mengenali pria itu.

"om siapa, ya?" tanya Atala keheranan, menatap pria tampan di hadapannya. Aily pun ikut mendongak, menatap pria itu heran juga kok mengetahui nama temannya ini.

"lah ini om Eric, adik papa kamu. Masa gak inget, waktu kecil pernah om timang timang. Oh iya kan kamu habis amnesia ya, makanya gak inget." Pria mengaku bernama Eric itu jongkok untuk menyamakan tinggi mereka berdua.

"maaf, om. Alea gak inget." Atala menggaruk lehernya.

"iya gak papa, eh ini siapa? lucu, cantik kaya Alea. Temannya Alea, ya?" perhatian Eric beralih pada Aily yang menatapnya berbinar sambil tersenyum lebar. Atala menatapnya heran, memang Aily kalau sama cogan aja cepat tanggap.

"sahabatnya Alea, om! calon masa depan om juga, upcii-" Aily mengulurkan tangan mungilnya ke arah Eric, dan pura pura salah bicara. Atala melihatnya merinding sendiri.

"ini kamu lagi ngegombalin saya? pinter pinter ya anak jaman sekarang, pinter gombal juga." Eric gemas sendiri dan mencubit hidung Aily.

"iya dong, om! kan kita anak jaman now." Aily tertawa kecil.

"kamu aja kali, bukan aku!" sahut Atala tak terima.

"oh iya, kalian mau kemana? kok lari lari, mau om antar pulang?" tawar Eric, menatap mereka berdua.

"sebenarnya kita pengen makan bakso, om, tapi kita diturunin di tengah jalan sama baby sitter barunya Alea." Adu Aily sedih.

"loh? kenapa kok diturunin?" tanya Eric tampak terkejut.

"itu om, baby sitter nya Alea kaya iblis." Aily yang menyahut.

"om bawa kita ke tukang bakso, dong." Ujar Atala.

"ke tukang bakso? kalian laper, ya? mending kita restoran aja, ya? kalo makanan pinggir jalan gak sehat, nanti kalian sakit loh." Bujuk Eric.

"kita sengaja laper karna pengen makan bakso, om." Timpal Aily.

"makan pinggir jalan gak bikin mati kali, om." Ujar Atala blak blakan, Eric sedikit terkejut dibuatnya.

"tapi om takut diomelin papa kamu, Alea. Kamu gak boleh makan sembarangan. Bisa bisa om diamuk kalo kamu keracunan makan sembarangan. Jangan, ya?" tawar Eric.

"Alea ini kebal, om. Gak mungkin lah keracunan cuma gara gara makan pinggiran." Ujar Aily meyakinkan Eric.

"yaudah yaudah, ayo kalian berdua masuk ke mobil om. Kita makan bakso, tapi gak di pinggiran." Ia akan membawa dua anak itu ke restoran Raja Bakso.

"emangnya di mana?" tanya Atala.

"ada lah." Akhirnya mereka berdua masuk ke mobil mewah milik Eric, dan Eric mulai mengendarai mobilnya dengan kecepatan normal.

akhirnya setelah beberapa saat Eric sampai di tujuan, dan memarkirkan mobilnya di parkiran. Atala dan Aily melebarkan matanya kala melihat itu bukan seperti jualan bakso melainkan restoran mahal.

Eric menggandeng mereka berdua, Aily yang paling menempel pada Eric. Menggelayuti tangan kekar milik Eric dengan lengan nya yang mungil.

kita sekarang panggil Atala, Alea aja.

TRANSMIGRASI BOCIL ON GOING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang