"Yang habis tunangan kok cemberut sih?"
Khaisa mengangkat bahu acuh lalu menyesap kopi hitamnya.
Lona yang baru datang langsung mengambil tempat duduk di sebelah Khaisa. Mereka duduk lesehan di atas karpet bulu di balkon kamar Khaisa. Karena tau perasaan sahabatnya sedang kurang baik, Lona mengeluarkan laptop dari totebag yang ia bawa.
"Wanna play music?" Tanya Lona dengan senyum kalem.
"Gue gamau mas Candra," balas Khaisa melenceng.
Lona tetap bertahan senyum, "mau lagunya siapa nih? James Arthur? Shawn Mendes?"
"Mas Candra itu sempurna, gampang buat dia kalo mau cewek yang lebih dari gue," Khaisa masih tidak menanggapi Lona. Dia menatap kosong kedepan.
Lona tidak menyerah, dia kembali membujuk. "Can i be him kan?"
Khaisa diam.
You walk into the room and now my heart has been stolen
You took me back in time to when i was unbroken
Bingo.
Dengan kekuatan intro lagu favorit dari laptop Lona Khaisa menoleh walaupun masih tanpa ekspresi. "Fine."
Tanpa tau bibirnya pegal atau tidak, Lona masih memasang senyum kalem. Hatinya bersorak karena merasa tau kelemahan Khaisa. Hanya dengan musik bisa mengalihkan pikiran dan hati seorang Khaisa Azzura.
Mereka bernyanyi bersama walau kadang hanya bergumam mengikuti irama karena tak hapal lirik. Mungkin karena lelah, setelah lagu ke 3 mereka memilih makan camilan sambil sesekali kepala mengangguk-ngangguk mengikuti irama.
"Makanan datang...," seorang wanita paruh baya menghampiri mereka dengan senyum riang.
"Agh tante tau aja deh Lona lagi kelaperan." Lona berdiri mengambil alih nampan Mama Mika lalu meletakkannya di meja kecil yang sudah disiapkan.
"Dilanjut ya, tante gamau ikut-ikutan urusan anak muda,"
"Siap. Makasih tante." Lona kembali duduk setelah Mika berlalu dari sana.
Mereka makan dalam diam. Hanya suara musik yang terdengar disana. Itupun lagu love is gone milik SLANDER. Menambah tingkat kebosanan Lona. Khaisa memang dibiasakan untuk menghormati makanan dengan tidak bersuara saat makan. Tapi Lona gabisa kalau gak lagi makan keluarga. Dia tidak kuat, dia harus memulai pembicaraan.
"Noh pacarnya Joan. Terlampau seksi." Telat. Ternyata Khaisa sudah selesai makan lalu membuka obrolan lebih dulu. Ditunjuknya halaman rumah diseberang.
Terlihat dua manusia lawan jenis yang baru keluar dari mobil. Si laki-laki mengenakan kemeja dan celana bahan sedangkan si perempuan mengenakan dress ketat diatas lutut berbahan satin. Ditambah high heels. Khaisa yang terbiasa memakai kaos dan celana longgar mendadak insecure tingkat dewa.
"Model?" tanya Lona.
Khaisa mengangguk. "They're look perfect as always."
"Yakin banget sih kalo Joan emang ga pernah lirik lo. Selera dia mantep gitu."
"Gue juga bisa kali dandan gitu."
"Siap-siap aja ditimpuk Om Raka kalo berani pamer paha."
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Sentence
Short Story"Jo, Shall we dating?" "Enggak. Kita gak bisa." "Kenapa?" "Yakin bukan cuma pelampiasan?" ....... Dipaksa tunangan dengan Candra sama sekali tidak membatasi Khaisa untuk caper dengan Joan. Joan yang tak lagi berstatus single juga tidak akan mengura...