satu

895 19 0
                                    

Raina berjalan dikoridor yang cukup sepi. Kelasnya baru saja selesai pukul lima sore. Tangannya bergerak dilayar ponsel hendak menghubungi kekasihnya.

Namun sebuah tarikan kasar pada lengannya membuat raina oleng dan menjatuhkan ponselnya. Kakinya sampai berlari mengikuti orang didepannya yang berjalan cepat menuju belakang gedung praktek yang sepi.

Awalnya ia sedikit memberontak karena bingung ketika pria didepannya ini tiba tiba menariknya begitu saja dan menyeret dirinya ke area sunyi. Namun rasa bingung itu sontak saja lenyap ketika sampai ditempat tujuan pria itu.

Kepulan asap rokok mendominasi tempat itu, membuat raina harus menutup hidungnya. Ada sekitar lima orang laki laki dan tiga perempuan yang terlihat seperti memang sedang menunggu kedatangannya.

Raina memundurkan langkahnya pelan saat pria yang menyeretnya melepas cekalannya dan ikut bergabung bersama teman temannya.

Jujur, raina dilanda rasa takut dan cemas. Perasaannya sangat tidak enak ketika ketiga perempuan itu berjalan angkuh mendekatinya.

Hatinya terus berteriak menyuruhnya berlari kabur dari situ. Namun otaknya malah tidak bekerja, membuat kakinya seakan tak bisa bergerak.

Kini wajah angkuh ketiga perempuan itu berada tepat dihadapannya. Diantara ketiganya yang ia tahu hanya sofia anak jurusan makeup artistic.

Sofia memajukan dirinya lebih dekat pada raina. Kemudian menujuk pundak kiri raina dengan smirk dibibirnya.

"Lo lebih baik enyah dari kampus ini. Gue muak liat lo"
Sarkasnya sembari mendorong sebelah bahu raina.

"Gue kenapa? Ganggu lo?" Tanya raina tenang.

"Iya! Dan gue minta baik baik sama lo buat putusin haechan secepatnya" kata sofia dengan mata menyipit.

"Apa urusannya sama lo? Haechan cowok gue, dan gue gk punya alasan buat putus dari dia" tolak raina tegas. Ia merasa kesal dengan permintaan sofia yang menurutnya childish.

"Heh! Gara gara kehadiran lo, haechan gk pernah nanggepin gue lagi! Lo tau gk sebelum lo dateng effort gue buat balikan sama dia kayak apa?!" Bentak sofia sambil mendorong dorong kedua bahu raina sampai termundur.

"Itu urusan lo sama haechan, kenapa ngamuknya ke gue? Harusnya yang lo labrak itu haechan. Gue gk tau apa apa tentang lo" kilah raina.

Kilatan amarah dimata sofia semakin tajam. Ia melangkah mendekat lalu dengan gerakan cepat gadis itu menarik rambut belakang raina.

"Denger ya raina jung, gue paling benci dibantah! Gue gk bakal segan segan bikin lo trauma sampai gantung diri!" Bentak sofia, tangannya semakin mencengkram gumpalan rambut raina lalu menarik gadis itu menuju gerombolan laki laki yang sedari tadi menontoni adu mulut keduanya. Bahkan raina pun sampai lupa jika mereka ada disini memperhatikan.

Mata raina melebar kala sofia mendorongnya sampai terjatuh didepan kaki meja tak terpakai yang mereka gunakan untuk nongkrong.

"Pake tuh cewek biar dia gila sekalian! Gue gk peduli, dan kalian harus main bersih. Gue gk mau sampai haechan dan teman temannya tau"

Raina sontak menoleh lalu bangkit dari duduknya hendak mendatangi sofia. Namun belum sempat melangkah tarikan kasar pada rambutnya lagi lagi dirasakannya.

"Tenang aja. Kita bakal buat dia putus dan tutup mulut" jawab salah satu dari mereka.

"Bagus. Dan lo raina, gue tunggu kabar baik setelah ini" smirk sofia kemudian berbalik diikuti kedua temannya meninggalkan raina bersama para lelaki bajingan itu.

Setelahnya, raina hanya bisa memberontak dan menangis sejadinya.









Next?

Heart Bond- LEE HAECHAN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang