"Danielle masih marah sama kejadian tadi?" tanya Haruto. "Kagak biasa aja." kata Danielle membuang muka. "Tenang aja, itu ga bakal terjadi lagi kok." kata Haruto meyakinkan. "Iya, karena gue juga ga bakal ikut Sungchan lagi." kata Danielle sambil membenarkan buku di mejanya. "Yakin?" Haruto meledek Danielle. "Iya. Gue lagi pengen sendiri. Bisa keluar?" Danielle berkata dengan tegas tanpa memandang Haruto. Haruto hanya tersenyum dan menutup pintu kamar Danielle. "Kalo butuh bantuan, bisa hubungi nama Watanabe di ponsel Sungchan." Danielle terkejut dan membelalakkan matanya Dia tau gue cari kontaknya? Apa dia ngode? Sungchan kampret! Pantesan gue susah cari namanya! Danielle mendengus kesal.
Haruto tersenyum dan menuju ke kamar Sungchan. Kring Sebuah messages dari Eunseok "Gimana? lo udah ketemu bokapnya? Mirip kan sama yg difoto ini? Bener dia kan orangnya?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haruto mendadak membeku melihat foto tersebut, lagi-lagi, bukti foto Ibunya dengan Pria yang ia lihat tadi, Papa Sungchan dan Danielle.
"Haruto!" Sungchan memanggil Haruto dari lantai bawah, Haruto segera mematikan ponselnya dan menuju ke ruang makan. Sungchan sudah membeli ayam geprek 3 bungkus. "Sorry ya, Nyokap gue ga masak hari ini, ada acara awards lagi soalnya." kata Sungchan sambil melahap makanannya. "Semua CEO tuh ternyata dateng ya kalo awards." kata Haruto menimpali. "Kagak, tapi katanya bokap udah tau banyak artis nya yang menang, jadi dia mau dateng." "Kok bisa tau?" "Biasalah, koneksi." Sungchan tertawa. Haruto hanya mengangguk. "Danielle geprek nih! Gamau keluar gue makan punya lo!" Sungchan berteriak. Beberapa saat, Danielle turun. "Nah kan, geprek baru mau turun." Sungchan melihat Danielle berada di meja, lalu membawa makanannya menuju kamar lagi. "aih kelakuan!" Sungchan kesal, Haruto hanya tertawa.
kring. Alarm Haruto berbunyi. "Kerja?" kata Sungchan sudah hafal, Haruto mengangguk. "Pergi dulu ya." Haruto lalu bergegas pergi dan membawa sampahnya, Danielle yang melihat itu dari kamarnya tersenyum.
Haruto kembali bekerja di sebuah cafe yang berbeda dari sebelumnya. "Selamat datang" kata Haruto saat ada pelanggan yang datang lagi, ia mendekati meja kasir dan menaikkan sedikit topinya. "Eunseok." Haruto tersenyum. "Gimana? message gua kagak lo bales." "Itu foto lama kan?" kata Haruto berubah datar. "Foto lama atau baru tapi faktanya berarti mereka pernah ada hubungan." "Itu belum pasti Seok." Eunseok lalu mengeluarkan amplop coklat tebal berisi uang. "Seok!" Haruto sedikit berteriak, membuat orang disekitar memperhatikan mereka. Lalu Haruto mengajak Eunseok berbicara di teras cafe. "Itu semua belum pasti, bukannya biasa CEO sama artisnya foto bareng gitu." "Udah banyak bukti mereka sering liburan bareng." "Gue mau nyelidikin dulu lebih lanjut." kata Haruto tegas. "Ini, terima yaa dari gue sama Wonyoung yang siap bantuin lo, lo gausah kerja mulu buat dapetin ini." kata Eunseok meraih tangan Haruto. "Gabisa. Gue masih mau nyelidikin ini semua." "Lo harus segera ambil keputusan, demi Nyokap lo." "Kalo udah pasti benar, gue bakal bertindak." tegas Haruto lagi. "Hmmm..ini bukan karena Danielle kan?" pertanyaan Eunseok membuat Haruto terkejut. "Maksud lo?" "Gue kenal lo dari kecil To, gue tau arti sikap lo ke Danielle, pokoknya lo harus segera menjauh dari keluarga itu, dan gue juga bakal bilangin ini semua ke Wonbin." "Ada pelanggan, gue kerja dulu." Haruto meninggalkan Eunseok. "To! Inget rencana kita! Inget nyokap lo!" Eunseok berteriak sedangkan Haruto mengabaikan dan kembali masuk ke cafe.
Haruto menghela nafasnya, ia merasa ada yang tidak beres dengan semua tindakannya. kring. Danielle is here. Haruto tersenyum mendapat pesan tersebut dari ponselnya.
Ini diem2 ambil ponsel sungchan ya? Danielle tersenyum membaca pesan tersebut.
Iya males debat, tapi maksud gue karena buku lo ketinggalan di kamar gue. Haruto yang sudah di asrama mencari tau buku apa yang hilang. Ternyata buku catatan fisika miliknya.
H: Bukunya kepake hari selasa kok. D : Sungchan pulang cuma weekend, gue anterin ke asrama aja. Haruto lalu berpikir, jika Eunseok maupun Sungchan melihat Danielle mengembalikan bukunya, pasti mereka makin bertanya-tanya. Akhirnya Haruto mengajak Danielle bertemu sepulang sekolahnya senin besok.
Haruto menunggu Danielle di gerbang sekolah. Lalu ia melihat Sunghoon, cowok yang pernah ia lihat di kafe bersama Danielle. "Hei, lihat Danielle ga?" tanya Haruto mendekatinya. "Danielle? Siapanya Danielle ya?" kata Sunghoon menyelidik, Haruto tersenyum dan menjawab "Kakaknya." Seketika Sunghoon langsung menyalami Haruto. "Kelasnya di pojok situ kak, tapi biasanya jam segini dia lagi di perpus. Mungkin 15 menit lagi." kata Sunghoon ramah. "Makasih ya." kata Haruto. "Mau saya temenin Kak?" "Eh gausah." Akhirnya Sunghoon pergi meninggalkan Haruto yang tertawa karena sikapnya. 15 menit akhirnya Danielle keluar bersama Haerin. "Oh yang di cafe itu." kata Haerin menyapa, lalu pergi. "Kan bisa nunggu di halte." kata Danielle tidak tega melihat Haruto kepanasan menunggunya. "Pengen aja main ke SMA, pernahnya kan SMP." kata Haruto meledek, Danielle hanya tersenyum tipis. Mereka lalu berjalan menuju halte, Danielle mengambil buku Haruto dan Haruto memberikannya sebuah botol berisi susu coklat padanya. "Biar makin semangat." Danielle menerimanya, dan Haruto pergi menaiki bus. Danielle tiba di rumah dan membereskan bukunya. Ia mengeluarkan susu coklat pemberian Haruto dan meletakkannya di meja. "Danielle" Yoojung masuk dan melihat susu coklat di meja Danielle. "Susu coklat? Kenapa Danielle beli ini?" Yoojung langsung mengambil botol itu. "Aaa, ini ga Dani minum kok." Danielle lalu merebutnya. "Jangan sampe diminum, nanti kamu harus ke UGD lagi, Papa di luar kota nyampe hari minggu." kata Yoojung khawatir. "Iya Ma. Ga diminum." Danielle menegaskan. "Yuk makan." Yoojung mengajak Danielle menuju ruang makan.
