Selalu mencari cara

57 8 0
                                    

Danielle POV
Sudah 4 tahun lamanya, aku selalu mencari cara untuk bertemu denganmu, namun nihil. Apakah mungkin itu pertemuan terakhir kita? Walaupun tidak pernah bertemu pun, aku masih menyimpan perasaan yang sama.

Author POV
"Dan! Sunghoon udah nungguin yuk." Haerin menggandeng Danielle yang hanya terdiam sambil membaca bukunya. Haerin menuntun Danielle menuju taman.
"Hai Danielle." Sapa Sunghoon sambil membawa gitar. Danielle hanya terdiam memperhatikan. "Gue buat lagu hari ini, lo mau dengerin kan?" Sunghoon menatap Danielle. "Bukannya lo harusnya belajar? Lo kan ranking terakhir Ujian kemarin." Kata Danielle dengan datar. "Gue bisa masuk SMA yang sama kek lo aja udah bersyukur Dan." Sunghoon tersenyum. "Duhh, gue lupa mau ambil seblak di kantin, bye." Danielle tiba-tiba meninggalkan Haerin dan Sunghoon di taman sekolah. "Hufft." Sunghoon menghela nafasnya. "Sabar ya, ntar gue bantuin pas ulath lo bulan depan." kata Haerin tersenyum. "Beneran?" Sunghoon bersemangat lagi, Haerin mengangguk senang. "Thank you Haerin." kata Sunghoon menggapai tangan Haerin, membuat Haerin terkjeut sekaligus senang.

Sepulang sekolah, Danielle sedikit tersenyum melihat mobil Sungchan datang. Ia lalu berlari menuju kamar Sungchan. "Kenapa lo? Mana camilan?" kata Sungchan melihat wajah Danielle yang datar. Danielle hanya melihat Wonbin dan Eunseok yang sedang bermain gitar di kamar Sungchan. Sepertinya gue emang ga boleh berharap sama dia lagi. Batin Danielle. "Hai Dani!" Eunseok dan Wonbin menyapa Danielle. Danielle yang terdiam lalu turun menuju kamarnya, tidak menghiraukan Mamanya yang memanggil untuk mengantarkan camilan ke kamar Sungchan.

"Udahlah, kalo kayak gini terus, lama-lama semua orang tau kalo gue nyariin dia." kata Danielle mengambil buku pelajarannya untuk diletakkan di rak. "Dan." Kim Yoojung mengetuk pintu. "Iya ma." Lalu Kim Yoojung membuka pintu dan mendekati Danielle yang sedang membereskan ranselnya. "Tumben kamu ga ngobrol sama temen-temen kakakmu." Danielle terkejut, ia lupa jika perubahannya ini yang malah bikin semua orang curiga. "Hari ini capek banget." kata Danielle sambil memasang muka kelelahan didepan Mamanya. "Makan dulu yuk sekarang Papamu pulang loh." Danielle lalu mengangguk.

Di ruang makan, Sungchan turun terakhir saat Danielle dan Mama Papanya sudah melahap makanan. "Temenmu diajakin makan sekalian." kata Kim Yoojung. "Mereka mau makan bakso Ma, tapi Sungchan ga kenyang kalo cuma Bakso." kata Sungchan sambil mengambil ayam. "Itu punya gue! Lo paha aja!" kata Danielle mencegah Sungchan. "Hihhhh." Sungchan lalu mengambil paha ayam yang lebih kecil ukurannya. Songkang dan Yoojung hanya tertawa melihat tingkah laku anak mereka.
"Oh iya Pah, besok Sungchan pinjem mobil Papa ya."
"Kenapa mobilmu?" tanya Yoojung.
"Besok Sungchan pindah kos yang lebih murah aja soalnya tinggal skripsi doang ga sering ke kampus."
"Bawa banyak barang ya." Songkang bertanya.
"Soalnya ini sama Haruto juga." Danielle yang mendengar Songkang menyebut nama itu, langsung membeku.
"Haruto udah lama ga main ke rumah." Kata Yoojung.
"Sibuk dia." Sungchan melahap makanannya.
"Gue ikut ya." Kata Danielle tiba-tiba.
"Ikut mulu lo ah." Sungchan menggerutu.
"Maa..Paa.." Danielle menggerutu sambil memandang kedua orangtuanya.
"Diajak adiknya tuh." Songkang tersenyum.
"Nyampe bosen temen-temen gue." Sungchan menggerutu.
"Mau dipinjemin ga kak?" Mama tersenyum.
"Haaaah." Akhirnya Sungchan menyerah. Danielle langsung tersenyum senang. Ia tetap berusaha menutupi kegembiraannya yang berlebih.

Pagi-pagi sekali, Sungchan datang kerumah untuk mengambil mobil, Danielle yang sudah berpakaian rapi langsung menaiki mobil Papanya itu.
"Lo iniiii!" Sungchan yang membuka pintu dan berpamitan pada Orangtuanya pun bergegas menyetir. "Lo nanti bawain barang-barang gue ya." kata Sungchan diperjalanan, Danielle hanya terdiam memandang.
Sesampai di kos lama Sungchan, Danielle melihat Eunseok dan Wonbin yang sudah bersiap dan meletakkan barang sisa di mobil Songkang. Danielle memandang sekeliling, tapi orang yang dicarinya tidak muncul juga. Sampai akhirnya, mereka sudah bersiap untuk menuju kos baru Sungchan. Danielle merasa kecewa, lagi-lagi tidak ada Haruto.
"Dan, gue kira lo ga bakal ikut kita lagi, sekarang kan lo udah SMA." kata Wonbin. Danielle hanya tersenyum.

Sesampai di kos baru Sungchan, Danielle membawa buku-buku Sungchan menuju kamar barunya. Ternyata Sungchan bukan kos sendiri, ini lebih mirip asrama, kamar yang berisi 4 ranjang. Eh 4? Jadi satunya beneran Haruto? Danielle tersenyum tipis. Tapi, sejam setelah beres-beres, Danielle tidak melihat Haruto juga.
"Lo pulang, makan dulu yok." Sungchan mengajak Danielle yang hanya terdiam lemas. Saat Danielle dan Sungchan membuka pintu kamar, Danielle terkejut melihat pria itu, ia datang masih dengan perawakannya yang sama. Danielle tersenyum tipis. "Baru selesai lo." kata Sungchan pada Haruto. Ia hanya mengangguk. Danielle lalu menundukkan kepalanya saat Haruto mengamatinya. "Danielle?" Danielle sangat senang, setelah 4 tahun, ia mendengar suara itu lagi, menyebut namanya. Danielle langsung merasakan kembali, kupu-kupu dihatinya menggelitik. Ia hanya tersenyum sebentar, dan langsung memandang lantai. "Danielle udah tinggi sekarang." Haruto tersenyum, namun Danielle tidak memandangnya lagi. "Lo pernah ketemu dia?" kata Wonbin dari kasurnya. "Iya, dulu pas masih pendek." Haruto tertawa. Danielle masih tidak berani menatapnya. "Dia sering ikut kita kalo nongkrong, jadi gue ga kaget aja, tapi dia emang makin cantik sih." Wonbin tertawa. "Hehh." Sungchan langsung memandang Wonbin tajam. "Bercanda Dan. Lo cantik ga jelek kayak kakak lo." Danielle tertawa mendengar itu. Haruto memandang Danielle yang daritadi hanya menunduk. "Udah mau pulang?" Haruto bertanya pada Sungchan. "Iya, mau makan dulu. Ntar dia kelaperan sampe rumah, gua yang kena omelan." kata Sungchan lalu menarik baju Danielle keluar kamar. "Yok." Sungchan berjalan duluan meninggalkan kamar. "Bye Danielle." kata Wonbin dan Eunseok. "Danielle." Haruto memanggilnya lagi, Danielle lalu mau tidak mau menatapnya. "Sampai ketemu lagi." Haruto tersenyum lalu menutup pintu kamar. Danielle lalu menghela nafasnya agar dirinya tetap stabil dan berlari menyusul kakaknya.

Sesampai di kamar, Danielle berteriak sambil menutup mulutnya dengan bantal, bisa jadi, ini adalah hari dimana Danielle merasa paling bahagia sejak lahir.

Esoknya saat pulang sekolah, Haerin mengajak Danielle untuk ke sebuah cafe. Dan ternyata, disana ada Haruto yang sedang bekerja sebagai barista. Danielle yang melihat itu langsung terpaku, "Kenal?" Haerin bertanya saat Haruto tersenyum pada mereka. "Temen Sungchan." kata Danielle. "Wah, gak kakak lo temennya ganteng semua ya." Haerin tersenyum lebar dan mendekat ke meja kasir. Danielle seperti biasa mengatur nafasnya dan menyusul Haerin. "Silakan." Haruto tersenyum. "Gue ice americano satu aja." kata Danielle lalu memberikan sejumlah uang. "Gue matcha." Haerin lalu memberikan uangnya dan langsung duduk di meja. Danielle menunggu nota, dan Haruto mengembalikan uang mereka dengan nota. "Loh? Kak..disini gue pengunjung." kata Danielle tidak mau menerima. "Ambil aja." Haruto lalu menuju dapur membuatkan pesanan mereka. Danielle menggerutu dan kembali ke meja. "Bentar lagi Sunghoon dateng." kata Haerin tersenyum. "Kok lo ajak Sunghoon?" Danielle meninggikan suaranya, tepat saat minuman mereka datang. Haruto mendegar pembicaraan mereka, tetapi mengabaikannya dan kembali ke dapur setelah selesai mengantar. "Dia hari ini ulang tahun." kata Haerin. "Lahhh gua gabawa kado." Danielle kebingungan. "Nih, bilang aja kita berdua." kata Haerin mengeluarkan benda yang sudah dibungkus rapi dari ranselnya, Danielle tersenyum mengangguk. Beberapa saat, Sunghoon datang. Haruto diam-diam tetap mengamati mereka. Setelah menyanyikan lagu ulang tahun, Danielle lalu berkata "Gua pulang duluan ya." Danielle lalu pergi menuju kasir cafe, tepat Haruto berada.
"Dan, gue mau ngomong sebenernya." kata Sunghoon didepan Danielle yang sudah di kasir. Haruto mengamati mereka dari balik dapur. Haerin hanya menunduk di meja. "Apaan?"
"Gue..ee..lo tau ga kenapa gue satu SMA sama lo?" kata Sunghoon.
"Yaa karena belajar lo berhasil." Danielle menjawab dengan santai. Pengunjung cafe pun hanya dua orang selain mereka. Haruto menguping sambil memotong bawang.
"Bukan."
"Terus?"
"Gini..lo masa ga ngerti juga? udah dari kelas satu SMP gue..gue pengen selalu di deket lo."
"Sunghoon, fokus aja belajar...
"Fokus belajar mulu, emangnya lo gamau belajar bareng sama pacar? atau jalan-jalan.."
"Kagak." Danielle lalu meninggalkan Sunghoon menuju teras cafe. Haruto yang mendengar itu lalu memandang wajah Sunghoon yang terlihat sangat kecewa. "Kenapa dia nolak disaat gue ulang tahun." Sunghoon lalu pergi meninggalkan cafe, disusul oleh Haerin yang mengikutinya. Haruto yang mihat semua itu, lalu menghampiri Danielle yang melamun di teras depan. "Kenapa?" Haruto bertanya pada Danielle yang hanya melamun. "Kak?" Danielle terkejut. "Kepikiran?" tanya Haruto. "Lo denger semuanya?" Danielle terkejut. "Iyalah, ngomongnya di depan kasir." Haruto sedikit tertawa. "Hmmmh..oh iya kak, gue mau ngasih ini tadi makannya ke kasir." Danielle memberi sebuah amplop pink kepada Haruto. "Nanti aja di buka nya." kata Danielle tegas. "Iyaaa." Haruto lalu memasukkannya ke saku. "Gausah dipikirin, bilang terimakasih dan minta maaf aja sama dia."
"Terimakasih?"
"Iya, Makasih udah punya perasaan sama gue dan maaf gabisa nerima. Dia pasti ngerti." Haruto tersenyum. Danielle merasa tenang setelah mendengar itu dari Haruto. Danielle pun pamit, dan Haruto membuka amplop pink tadi, isinya uang dari Danielle dan Haerin, juga tulisan Gue kesini main kak, lo harus nerima uang ini, gue ga suka liat lo kerja terlalu keras. Makannya lo harus nerima ini. Haruto tersenyum.

Hidden Love HANIELLE VERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang