'menjadi bebek diantara para angsa'
"kiw yang depan".
"Awas ngalangin pemandangan".
Zee sudah terbiasa dengan hal itu, walaupun tak bisa di pungkiri dia sedikit minder ketika berkumpul dengan teman di sekeliling nya yang terlihat sempurna,dia seperti tak terlihat.
dia cuma cewe biasa, namun dia memiliki sikap ceria meskipun terkadang insecure melandanya, dia selalu segera menutupi dengan rasa percaya dirinya yang penuh, dia selalu yakin ada sisi menarik dalam dirinya yang tak perlu orang tau.
"Dih sok ganteng Lo". Sahut Desy cewek cantik putih tinggi langsing, yang sedari tadi berjalan di depan Zee yang tak lain dan tak bukan teman dekatnya.
"Galak banget si". Kekeh cowok-cowok yang sedang nongkrong dekat mini market di area sekitar rumah zee
"Lo nanti ada yang jemputkan?". Tanya Zee setalah memasuki kamar tidurnya di ikuti Desy.
"Iya tenang aja, tadi gwe udah chat Abang buat mampir jemput gwe".
"Syukur deh". Hela nafas Zee, dia cuma khawatir temanya pulang sendiri dia tau cowok-cowok di area rumahnya emang agak berandal.
"Abang lo gak di rumah?". Tanya Desy mesem-mesem
"Gak tuh, kayanya masih ngampus".
Farsa, dia abangnya Zee
Berbeda dengan Zee, farsa memiliki fisik yang sangat lebih unggul darinya
Sangking bedanya mereka dikira saudara tiri.Seperi Desy, teman-temanya yang lain juga fans berat abangnya mereka sering menitipkan beberapa hadiah dan salam kepada abngnya.
"Kali-kali comblangin gwe sama Abang lo dong". Rengek Desy
"Udah desyyy, tau sendiri kan Abang gwe so coolnya minta ampun".
"Eh laper nih, gwe beli mie ayam dulu ke depan Lo mau nitip apa?". Sambung zee
"Samain aja deh, nih". Terakihir Desy memberikan kertas berwarna biru berangka lima dan nol empat biji, Zee hanya nyengir kuda karena itu artinya temannya yang meneraktir, holkay gitu loh.
Zee Bergegas pergi menuju gang paling ujung menuju jalan besar yang jaraknya tidak terlalu jauh dari gang rumahnya.
Zee berjalan sambil melihat aspal yang agak basah karena gerimis sore tadi, namun aktifitas berjalanya terhenti Zee tersentak saat kepalanya tak sengaja menabrak dada bidang seseorang di depannya.
Setelah itu Zee melongos saja seolah tak terjadi apa-apa, namun pemilik dada bidang itu menarik lengan Zee membuat dia mundur lagi ke tempat semula.
"Tunggu dulu kenapa si?". Orang itu mencoba menghentikan nya
"Apa si bang". Tanya Zee pelan
"Temen Lo di rumah lo". Yang dia maksud adalah Desy
Zee hanya manggut manggut, nama cowok itu barun dia pemimpin para berandalan di sekitar rumahnya, tapi gak bisa dipungkiri cowok itu tampan dan bertubuh tinggi dan lagi dia anak orkay.
"Nitip ya". Barun menyodorkan sesuatu pada tangan Zee
Seperti tadi Zee hanya manggut-manggu pasrah, sebenarnya Zee agak takut muka barun keliatan galak.
Terimakasih sudah membaca, jangan lupa vote and content yaa love u CHINGU'.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DUCK
Teen FictionPernah denger kata 'menjadi bebek diantara para angsa' "kiw yang depan". "Awas ngalangin pemandangan". Zee sudah terbiasa dengan hal itu, walaupun tak bisa di pungkiri dia sedikit minder ketika berkumpul dengan teman di sekeliling nya yang terlihat...