Hts.

191 9 7
                                    


Siang ini cuaca sangat mendukung, dengan langit biru awan putih dan angin yang sejuk, Zee sedari tadi menunggu untuk di jemput bara di teras rumahnya.

Tadi di sekolah Zee memutuskan untuk menyetujui ajakan bara, hal ini menurut Zee sangat menguntungkan sebab kesempatan mengerjakan tugas dengan murid dengan nilai tinggi Dan terampil tidak datang dua kali.

Tin~

Suara klakson dan mesin motor berhenti di depan rumahnya.

"Sorry,gwe lama ya?". Tanya bara yang turun dari motornya dengan kepala masih memakai Helm berwarna hitamnya

"Tadi gwe sempet bingung cari jalan, gwe baru kali ini ke daerah sini". Lanjut bara yang sudah membuka helmnya

"Iya ga papa, aku juga gak lama ko nunggunya". Balas Zee

Zee sejenak terpesona dengan penampilan bara yang semakin tampan saat memakai pakaian di luar sekolah, pria yang menggunakan kemeja dengan Kancing full terbuka dengan dalaman kaos putih di padukan dengan jeans putih dan sepatu putih kombinasi hitam juga tas punggung dan kanvas yang sedang ia dekap
behhhhh cewek mana yang gak suka.

"Tempat yang Lo rekomendasiin Deket kan dari sini?"

"Iya Deket ko".

Sedari tadi Zee merasa gugup, gimana gak gugup cowok yang ada depan nya adalah cowok yang selama ini dia suka, entah mimpi apa semalam hingga diri nya kini bisa jalan berdua dengan bara lebih tepatnya mengerjakan tugas.

"Lo udah ijinkan sama mamah Lo". Tanya bara yang hanya di angguki oleh Zee

"Okee let's go".
Lanjut bara sambil tersenyum membuat kedua matanya menyipit, Zee semakin terpesona di buatnya.

Sepanjang jalan sempat hening, hanya ada percakapan bara yang menanyakan arah dan Zee yang menuntun ke arah menuju tempat tujuan.

Disini lah mereka, setelah menempuh jarak beberapa menit motor mereka terparkir.

Suasana tampak ramai berbeda dengan sebelumnya saat Zee terakhir kali kesini bersama barun, mungkin karena cuaca hari ini sangat mendukung.

"Wahh, kenapa gwe baru tau tempat Sebagus ini".

Bara tampak berlari kecil mendahului Zee sambil merentangkan tangan menikmati semilir angin yang membuat beberapa tanaman bambu bergoyang dan bertabrakan sehingga menimbulkan bunyi.

"Ada rumah pohon juga".

Cowok itu tampak antusias menatap beberapa deret rumah pohon di sana, Zee hanya terkekeh melihat tingkah gemas bara.

"Mau di rumah pohon apa di pinggir danau aja?". Tanya Zee yang sudah berhasil menyusul di samping bara

"Pinggir danau aja, keliatannya ada beberapa objek bagus buat jadi reprensi".

Zee hanya mengangguk di samping bara yang masih menikmati pemandangan indah yang di suguhkan di berbagai sudut, cowok itu juga sesekali menangkap gambar dengan ponselnya.

------
Kedua mata barun menangkap objek yang tak asing baginya, di melihat cewek yang sangat di hafal sedang tergelak dengan satu cowok di sampingnya, tawak itu tampak lepas sehingga membuat cewek itu tampak tersenyum sangat manis.

Sampai pada di mana dua mata mereka beradu tatap, tapi barun memutuskan pandangan terlebih dahulu, di kembali memfokuskan dirinya pada kedua temanya Aming dan Jo.

Namun Aming menangkap sikap anehnya dan beralih melihat ke arah pandangan barun sebelumya.

"Loh, bukanya itu cewek yang sempet ke markas ya?". Tanya Aming setelah menangkap satu sosok cewek yaitu Zee.

THE DUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang