senyum mematikan

283 14 2
                                    

Enjoy:)

******
Gila gila gila, lama-lama Zee bisa gila
Bisa-bisanys masih terngiang dipikirannya tentang kejadian malam kemarin.

"Hayo Lo mikirin apaan". Suara api mengejutkan Zee yang sedang melamun.

Kini mereka berada di taman sekolah tepatnya di bawah pohon mangga yang rindang dan berbuah lebat.

"Iya Lo mikir jorok ya". Cetus Desy yang tadi menyusul di belakang api mereka habis membeli camilan di kantin dan susah payah berdesak-desakkan jadi Meraka memilih tempat ini untuk menghabiskan waktu istirahanya.

"Sembarangan". Jawab Zee yang sudah tidak lagi melanjutkan lamunannya

"Eh kemarin lu kemana aja sama bang  barun pas di pasar malem?". Tanya Desy di angguki api

"Kita beli makan doang". Alibi Zee

"Udah yang, pasti niat dia juga baik biara gak ganggu kita pacaran". Cengir api sambil melendot manja pada pundak Desy membuat Zee mendengus.

Iya, Desy dan api ternyata sudah resmi.Zee juga di kasih tau kemarin mereka memang meresmikannya pas di pasar malam

"Enak banget si Lo Des, punya pacar pinter". Zee menampilkan wajah ngenes

"Lo juga nyari lah sana". Ucap Desy dengan wajah angkuh dan sombong, jika bukan temanya sudah kena tabok Zee.

"Udah lah stay halal brother".

"Alah, padahal dalem ati 'ya Allah pengen punya pacar' yakan".

"Iya lagi". Zee nyengir miris

Membuat dua sejoli di sampingnya tertawa terbahak-bahak.

"Eh tapi aneh gak si, bukanya gwe ke PDan, kan Lo tau bang barun suka sama gwe ko dia tumben gak ganggu gwe".

"Loh dia suka kamu?". Ucap api kaget-kaget gemas

"Iya, tapi aku nggak ko". Jawab Desy jujur

"Iya pokonya kamu harus suakanya aku doang".

Sudah-sudah Zee sudah tidak sanggup dengan kebucinan couple baru ini.

...........

Sial sekali hari ini, niat hati Zee tidak ingin dulu bertemu pria yang akhir-akhir ini memenuhi pikirannya
Tapi apa boleh buat, ini perintah ibunya.
Jika ia tidak menurutinya bisa-bisa di cap anak durhaka, disini lah sekarang di berada dengan menenteng satu buah paper bag berisi beberapa pakaian.

Seperti biasa markas terlihat penuh ada beberapa wajah yang cukup pamiliar yang Zee beberapa kali pernah  melihat, warung babeh juga terlihat ramai.

"Mau ketemu barun?". Tanya pria berbadan besar tinggi dan berambut gondrong

"Iya nih mau nganterin titipan jahitan neneknya, bang barun nya ada?".

"Ada, mau gwe panggilin atau Lo susul aja di di belakang gedung. Deket ko tinggal lurus aja ke belakang nanti belok kiri di sana ada ruangan Lo tinggal masuk aja".

"Susul aja deh bang, cuma nganterin ini doang".

"Oh ya udah". Pria itu mengangguk

"Makasih ya bang".

"Santai".

Zee berlalu menuju arah belakang gedung dan mengikuti arahan yang pria tadi sebutkan.

Benar saja tepat di belakang gedung itu ada satu ruangan yang Zee lihat tak seperti yang dia bayangkan, Zee pikir di sana bakalan sepi dan gelap. Tapi ternyata di sana juga ada beberapa teman-teman barun dan suasananya cukup terang dan ada beberapa lampu lad warna warni.

THE DUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang