6. Epiphany

173 12 0
                                    

"Nyatanya, saat kau masih memiliki kesempatan untuk membuka mata, itu artinya ada gerbang harapan yang terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Nyatanya, saat kau masih memiliki kesempatan untuk membuka mata, itu artinya ada gerbang harapan yang terbuka. Entah pintu mana yang akan dilewati, tapi sesuatu yang baik takkan pernah lelah menunggu untuk disinggahi."

==============================================================================


Suasana gelap telah menyelimuti kota,

Sensasi dingin mulai merasuki pria dengan setenteng bir yang baru saja ia beli dari sebuah toserba di ujung jalan yang gemerlap. Jauh berbeda dengan kondisi lingkungan yang kini ia susuri meski hanya beberapa blok saja. Banyak rumah yang dibiarkan terbengkalai dan ruko-ruko yang telah ditinggalkan sebagian pemiliknya, menyisakan satu dua tempat yang masih di huni dan masih menyalakan penerangan.

Tak lama ia berjalan dalam keadaan remang, kini sebuah gerbang besi yang di apit oleh dua gedung dan hanya lebar satu setengah meter menjulang di depannya. Kesan kumuh dan seakan tak berpenghuni tak lantas membuatnya mengurungkan langkah, justru seulas senyum terpatri di wajah manisnya seraya membuka gerbang yang akan membawanya menuju tangga lantai bawah yang menurut pandangan orang pasti takkan ada manusia yang akan hidup di sana.

"Pesanan datang."

Ucap si manis meletakkan sekeresek bir kaleng itu asal ke atas meja dan membaringkan tubuhnya kasar ke sofa setengah empuk yang menyembulkan sedikit debu halus begitu tubuhnya meghantam kursi panjang itu.

"Uaaa! Sepertinya asisten Pangeran Kim benar-benar kelelahan."

Ejek Jimin melepaskan kacamata bulatnya dan menyudahi kegiatannya di depan tiga monitor yang entah di gunakan untuk apa karena jungkook sudah terlalu malas menganalisa.

"Hyung, bisakah kita bertukar? Aku lebih baik mengintai buronan berbulan-bulan atau lomba lari mengejar penjahat daripada menjadi asisten Tuan Kim."

Rengek jungkook pada sang pentolan Tim yang kini membawakan termometer untuk mengecek suhu badan anggota termuda. Ah, jangan heran. Itu hanya kebiasaan namjoon yang sudah seperti SOP jika ingin mempekerjakan jungkook, alias permintaan Yoongi karena mereka memiliki maknae yang sangat spesial dan juga nakal.

"Kenapa? Bukankah menyenangkan menjadi terkenal? Hya Jung, kau tau? Baru sehari melayani tuan muda, sudah ada beberapa foto mu yang terunggah di internet."

Lagi dan lagi jimin menggoda jungkook seakan berharap jungkook akan merajuk lebih.

"Apa kau lupa status kita, Jim? Kenapa menganggu jungkook yang sangat membenci ketenaran? Kalau dia ingin, sudah dari dulu dia pamer kemampuannya."

Jawab hoseok membela jungkook yang kini balik mengejek jimin dengan memeletkan lidahnya.

Ah benar,

Anggota tim 7,

ANGEL EYES (Si Biru)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang