5. kenyataan atau mimpi?

252 28 0
                                    

Saat malam isagi belajar di meja belajar nya dengan sungguh-sungguh, isagi menghela nafas karna pelajaran matematika adalah pelajaran yang isagi tidak suka.

"Kenapa sangat sulit, aku benar-benar tidak mengerti" ucap isagi frustasi

"Jawabannya 3" suara itu membuat isagi kaget dan hampir jatuh dari kursinya, saat isagi menoleh itu Rin yang muncul tiba-tiba di belakang nya.

"Rin, tolong jangan seperti itu aku benar-benar belum terbiasa dengan kehadiran mu" ucap isagi

"Sorry gua ga bermaksud, lain kali ga akan begitu" ucap Rin sedikit menyesal

"Omong-omong bukannya kamu ga bisa keluar dari perpustakaan sekolah, kenapa sekarang ada di kamar ku" ucap isagi penasaran sambil menatap Rin yang di samping nya

Rin tersenyum tipis menatap isagi "gua juga ga tau, harusnya ga bisa, tapi entah kenapa seperti ada benang antar gua dan Lo Isa"

Kata-kata Rin membuat isagi tak mengerti tapi dia tak mau ambil pusing dan memilih melihat soal matematika nya.

Rin yang melihat isagi belajar menatap wajah isagi yang sedang serius sambil tersenyum karna menurut Rin itu cukup lucu.

Isagi yang di tatap entah kenapa merasakan jantung berdebar tapi dia berusaha untuk tetap fokus.

"Mau gua bantu?" Tawar Rin

"Boleh? Mau" ucap isagi semangat

Rin terkekeh dan mengajarkan rumus-rumus itu pada isagi, isagi memperhatikan dengan cermat sesekali isagi menatap wajah Rin, isagi tidak munafik dia menyukai wajah tampan Rin.

Mereka menghabiskan waktu cukup menyenangkan selama belajar sampai jam menunjukkan waktu pukul 22.00

"Sekarang udah ngerti kan?" Tanya Rin tapi tak ada jawaban karna isagi sudah tertidur di meja nya

Rin menatap tubuh isagi yang tidur sambil tersenyum Rin menatap wajah isagi dengan detail.

"Aku merasa beruntung Isa, kamu sangat manis, seperti seni terindah yang pernah aku temui"

Ucap Rin sambil mengecup kening isagi kemudian menghilang perlahan, tak lama suara pintu terbuka dan ada kenyu di sana

"Lagi-lagi kamu tertidur di meja belajar ya dek, pantas ga dengar saat di panggil" ucap kenyu sambil mengangkat isagi dan menaruh isagi di tempat tidur kemudian menyelimuti isagi, lalu keluar dari kamar isagi.






Sepasang kekasih dua orang pria sedang bermain, bercanda di pantai, isagi menatap dari jauh, wajah mereka buram, isagi merasakan kebahagiaan dua orang itu, rasanya dunia hanya berpusat pada mereka.

Walaupun isagi tak mendengar jelas tapi dia mendengar samar-samar

"Aku mencintaimu, tapi sayangnya kita tidak bisa bersama, maafkan aku"

Kata-kata itu terakhir isagi dengar sebelum dia bangun dari mimpinya, isagi terbangun sambil terengah-engah dan matanya sudah basah dari air mata.

"Apa itu mimpi? Tapi kenapa rasanya aku bisa merasakan perasaan 'dia'?"

Isagi duduk di kasur menutup matanya dan mencerna mimpi nya

Entah itu mimpi atau sebuah kenyataan?

ILLUSION [rinsagi] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang