7. rasa penasaran

222 30 2
                                    

Keesokan harinya saat jam pelajaran olahraga isagi di suruh pergi ke gudang untuk mengambil peralatan olahraga, saat di depan gudang isagi mendengar suara keras dari dalam saat isagi mengintip ada seorang anak sedang di pukul oleh tiga orang.

Isagi yang melihat itu merasa ingin membantu tapi dia juga takut, jadi isagi bersembunyi dan Mereka diam-diam saat para pembully itu pergi isagi masuk ke gudang dan mendekati orang yang meringkuk di tanah itu

Isagi berjongkok sedikit dan menatap pria berambut biru itu
"Apa kau bisa berdiri? Mau aku bantu ke UKS?"

Pria itu menggeleng pelan "tidak apa-apa, terimakasih sudah menanyakan nya"

"Tapi luka mu-" ucapan isagi terpotong karna pria itu tetap menggeleng

"Aku tidak apa-apa, dan kalau bisa kamu jangan ikut campur nanti kamu bisa menjadi seperti ku"

Isagi duduk di lantai di samping pria itu "sudah berapa lama kamu merasakan hal ini?"

"Semenjak kejadian itu, tapi tak apa, aku baik-baik saja, omong-omong kamu anak baru yang di bicarakan itu ya? Oh ya namaku hiori salam kenal" ucap hiori

Isagi tersenyum "salam kenal juga, aku isagi panggil Isa aja, hio kamu yakin tidak apa-apa? Mereka keterlaluan"

Hiori tertawa menyedihkan "percuma saja mereka punya koneksi dengan kepala sekolah kita tidak bisa apa-apa, aiku, kaiser dan shidou itu orang yang kasar dan mereka anak yang cukup kaya, aku hanya anak yang mendapatkan keberuntungan bersekolah disini, dan mereka berbahaya sebaiknya kamu jangan mendekati mereka "

Isagi mengangguk mengerti "aku mengerti, ayo bangun kita ke UKS"

Isagi membantu hiori berdiri dan pergi ke ruang UKS, lalu saat sudah mengantarkan hiori isagi kembali ke gudang dan mengambil bola yang di minta pak ego, isagi sedikit di marahi saat kembali karna lama.

Tapi isagi menjelaskan kejadian kecil itu dan pak ego tidak jadi memarahi nya, saat jam pelajaran selesai isagi pergi ke perpustakaan menemui Rin.

"Ada apa Isa?" Ucap Rin saat muncul di samping isagi.

Walaupun begitu isagi masih saja suka terkejut dan Rin hanya tertawa melihatnya "oh aku cuma mau ngobrol biasa, aku bosan soalnya chira lagi main sama chigiri"

Rin mengangguk mengerti sambil ber oh kecil, isagi menatap Rin dengan serius "Rin kamu ini kakak kelas ku kalau masih hidup kan? Kamu kenal yang namanya aiku, kaiser dan shidou ga?"

Nama-nama itu membuat Rin menjadi dingin, isagi merinding, Rin yang biasanya netral mengeluarkan aura gelap dan Rin menatap isagi dengan mata yang menggelap sepenuhnya "ga tau" ucap Rin singkat.

"Oh oke, omong-omong kamu tau ga, aku majang gambar mu di kamar" ucap isagi mengalihkan topik, dan itu berhasil aura Rin kembali netral dan wajah nya tidak dingin lagi, justru Rin tersenyum tipis, isagi menghela nafas lega

"Aku senang mendengarnya"

Tiba-tiba Rin menyandarkan kepalanya di bahu isagi, isagi hanya tersenyum tapi detak jantung nya benar-benar berdetak cepat, rasa nyaman, ini membuat isagi bingung tapi isagi menyukai perasaan ini

"Isa, aku sama sekali tidak menyesal telah bertemu dengan mu"

Isagi tersenyum dan mengangguk "aku juga Rin, omong-omong sekarang kamu ganti bahasa mu jadi aku-kamu ya"

Rin terkekeh "itu karna aku nyaman dengan mu."

Mereka terus mengobrol satu sama lain sampai bel masuk berbunyi, isagi kembali ke kelas sambil memikirkan sebenarnya ada hubungan apa antara Rin dan ketiga orang tersebut, isagi benar-benar penasaran.




"Terkadang diam itu lebih baik dari pada mengetahui yang sebenarnya, karna itu bisa saja menyakitkan" - C

Hallo, thanks buat yang udah baca dan vote cerita aku, anw aku bakal ujian jadi mungkin update nya agak jarang atau lama, tapi sekali lagi thanks for His support 💘💘 - C

ILLUSION [rinsagi] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang