########
Setelah selesai dengan ritual cukur bulu kemaluan. Mamah kini malah lanjut ke tahap berikutnya. Tadi mamah cuma membelai lembut bibir kemaluanku sambil sesekali mencubit clitorisku dengan gemas. Kini mamah mulai memasukkan jari telunjuknya ke dalam lubang vaginaku yang sudah sangat basah karena lendirku sendiri.
Terasa sangat nikmat dan lembut ketika jari mamah mulai menari nari di dalam vaginaku. Kepalaku langsung mendongak ke atas dan mulutku spontan terbuka karena menerima rangsangan yang terlalu besar.
Tanpa aba aba sedikitpun, tiba tiba mamah mulai menjilati clitorisku dengan lidahnya yang hangat. Karena dipaksa menerima kenikmatan luar biasa di saat bersamaan, aku langsung mengalami orgasme yang dari tadi aku tahan. Tanpa aku suruh mamah denagn sigap langsung meminim semua lendir orgasme yang keluar dari vaginaku sampai tak tersisa.
Setelah badai orgasmeku sedikit turun, Aku langsung terduduk lemas di lantai kamar mandi. Sambil menikmati sisa sisa orgasme, aku lihat mamah menjilati jarinya sendiri untuk membersihkan lendirku dari jarinya. Aku masih tidak percaya kalau mamah bisa melakukan hal seliar ini pada anaknya sendiri. Tapi di saat bersamaan rasa sayangku pada mamah malah naik drastis. Dan saat ini aku malah merasa beruntung mempunyai mamah seperti dia.
Di saat aku sedang mencoba mengumpulkan kembali staminaku yang sudah terkuras, mamah tiba tiba menyerangku lagi. Dia mendekat padaku dan mulai mencium bibirku. Memang ini bukan pertama kalinya mamah mencium bibirku. Mamah sering mencium bibirku ketika aku berhasil melakukan sesuatu yang membanggakan. Tapi ciuman mamah kali ini terasa sangat berbeda dari biasanya.
Kalau biasanya mamah hanya mengecup bibirku sebentar, kali ini mamah mengecupnya dengan sangat lama. Tidak hanya berhenti sampai disitu, Mamah juga berusaha memasukkan lidahnya ke dalam mulutku. Dengan pasrah akupun membuka mulutku agar lidah mamah bisa masuk dengan bebas.
Terasa begitu kenyal lembut dan hangat ketika lidah kami saling bersautan di dalam mulutku. Ada rasa sedikit asin di lidahku, dan dapat dipastikan itu adalah rasa dari lendir kewanitaanku yang masih tersisa di mulut mamah. Tidak ada rasa jijik sedikitpun saat ini. Aku bahkan sebisa mungkin menyedot air liur mamah agar bisa ku minum. Ternyata memang bener apa kata orang. Ketika nafsu sudah menguasaimu, maka rasa jijik akan menghilang dan berganti dengan rasa nikmat yang tak bisa di gambarkan.
"sayang.... ganti puasin mamah dong" kata mamah setelah melepaskan ciumannya pada mulutku.
Sejujurnya aku sama sekali tidak mengerti cara memuaskan sesama wanita. Tapi aku juga tak ingin terlihat bodoh di depan mamah. Aku cukup meniru apa yang mamah lakukan padaku tadi, pasti mamah juga akan merasa terpuaskan sama seperti aku tadi.
Mamah yang masih duduk bersimpu di depanku, segera aku raih kedua lututnya dan ku buka kedua lebar lebar. Terlihatlah bibir vagina yang masih terawat berwarna merah segar dan ingin segera di santap. Pantas saja papah begitu setia dengan mamah. Aku saja yang sebagai sesama perempuan terangsang melihat ini, apa lagi papah yang sebagai laki laki.
Tanpa sungkan aku langsung menyantap vagina di depanku dengan mulutku. Dapat ku lihat mamah merem melek ketika aku mulai menyedot clitorisnya. desahan dan racau tak karuan mulai keluar dari mulut mamah. Beruntung kamar mandi ini lumayan kedap suara. Maka aku tidak terlalu khawatir kalau tetangga sebelah akan mendengar racauan mamah.
Selesai dengan clitoris mamah, aku segera bergeser sedikit kebawah dan mulai menyerang liang senggama mamah. Karena mamah selalu merawat bagian kewanitaan maka aku bisa mencium bau harum yang menggairahkan keluar dari situ. Tanpa ragu lagi aku langsung berusaha memasukkan lidahku kedalam vagina mamah.
KAMU SEDANG MEMBACA
TUGAS KE KOTA NUDIST
FantasyCerita 21+ Di ceritaku kali ini.... Aku akan menceritakan pengalamanku berlubur di pulau yang agak unik. di pulau tersebut ada sebuah peraturan yang tertulis sangat jelas. Di peraturan tersebut sangat jelas tertulis kalau semua pengunjung dil...