Setelah sekitar 16 jam perjalanan menggunakan pesawat. Akhirnya kami sampai juga di bandara tujuan kami. Setelah ini kami masih harus perjalanan lagi dengan mobil selama 2jam untuk mencapai kota tujuan. Untung kami sudah disiapkan mobil dari perusahaan jadi kami tidak perlu repot repot mencari taxi dan sebagainya.
Kami masih memakai pakaian lengkap saat perjalanan ke kota tujuan. Sejujurnya saat ini aku sudah sangat ingin melepaskan pakaian ku. Tapi masih aku tahan karena mamah dan sintya juga belum melepaskan pakaian mereka. Tapi supir yang mengantar kami sudah setengah telanjang dari saat menjemput kami di bandara. Oh iya supir yang menjemput kami bernama wahyu dan dia sebenarnya adalah orang dari perusahaan yang sama. Cuma dia sudah lebih dulu di tugaskan disini.
Saat perjalanan wahyu memberitahu semua yang boleh dan tidak boleh kami lakukan saat memasuki kota nanti. Karena di sini leader yang memimpin adalah mamah. Jadi aku tidak terlalu mendengarkan penjelasan wahyu dan terus menikmati pemandangan. Kata kata wahyu yang masuk ke ingatanku cuma kami tidak boleh sembarangan bercinta di tempat umum. Walaupun kami bebas telanjang dimanapun tapi tetap ada batasan batasan tertentu yang tidak boleh kami langgar. Dan satu lagi kita tidak boleh melihat orang lain terlalu lama. karena itu di anggap sebagai pelecehan sexual. Emang agak aneh sih, di tempat semua orang telanjang tapi ada tentang pelecehan sexual.
Singkat cerita kami sudah sampai di perbatasan kota dan akan masuk ke kota. Tempat yang pertama kami tuju adalah kantor administrasi untuk mendaftarkan diri untuk tinggal disana beberapa bulan.
Saat memasuki gerbang kota, mataku sudah disuguhi pemandangan yang membuat darahku mendidih. Di seluruh sudut kota aku dapat melihat orang orang dari mulai anak kecil sampai orang tua, semua telanjang bulat sambil menjalani kegiatan sehari hari mereka.
Setelah memarkirkan mobil mamah dan wahyu keluar dari mobil dan segera masuk ke kantor administrasi. Sedangkan aku dan sintya tetap menunggu di mobil. Aku sibuk memandangi semua orang yang berlalu lalang sambil telanjang bulat denagan santainya. Tapi tidak dengan sintya, dia sudah sibuk melucuti semua pakaiannya sendiri. Sebenarnya aku juga ingin melepas semua pakaianku, tapi aku harus mempersiapkan mental terlebih dahulu. Karena walaupun aku senang telanjang tapi ini petama kalinya aku harus telanjang bulat di depan orang asing.
30 menit telah berlalu dan akhirnya mamah dan wahyu kembali ke dalam mobil. Mamah cuma senyum senyum melihat sintya sudah telanjang bulat. Tapi ketika si wahyu masuk ke mobil dan melihat sintya sudah tanpa busana. Dia terlihat biasa saja dan seolah itu hal yang wajar untuk dilakukan.
Setalah menutup kembali pintu mobil, mamah mulai menjalaskan semua yang akan kami lakukan selama disini. kemudian wahyu segera tancap gas untuk mengantar kami ke rumah tempat kami akan tinggal.
Selesai dengan semua penjelasan yang dia berikan. Mamah juga mulai melucuti pakaiannya sendiri satu persatu. Karena sudah telat untuk mundur akhirnya aku juga mengikuti mamah untuk melepas pakaianku sendiri.
Hawa yang panas memang sangat mendukung untuk telanjang seperti ini. Badanku terasa bebas dan segar ketika pakaian sudah meninggalkan tubuhku. Segera ku lipat kembali semua bajuku dan menaruhnya di koperku.
Tidak lama kemudian akhirnya kami sampai di rumah yang akan kami tinggali. Memang tidak terlalu besar tapi rumah ini sangat terawat dan bersih. Tapi lokasi rumah ini tepat di tinggir jalan besar. Jadi kalau kami membuka pintu, maka otomatis semua pengguna jalan akan langsung melihat ketelanjangan kami. Dan sejujurnya itulah yang aku harapkan.
Karena mayoritas penduduk sini memakai bahasa inggris. maka tidak terlalu masalah untuk kamai dalam bersosialisasi. Setelah mengeluarkan koper dari mobil maku langsung masuk ke dalam rumah sudah dalam keadaan telanjang bulat. Wahyu yang tadi cuma memakai celana pendek. Kini dia juga sudah telanjang bulat dan memperlihatkan bbatang kemaluannya yang belum mengeras. Padahal dari tadi dia semobil dengan tiga wanita yang telanjang bulat. Tapi ntah kenapa dia tidak terangsang. Mungkin karena dia setiap hari melihat wanita telanjang maka dia sudah terbiasa.
Tapi berbeda denganku, aku yang belum terbiasa melihat laki laki telanjang malah membuatku terangsang berat dan membuat vaginaku gatal tak tertahankan. Tapi demi menjaga harga diri aku menahannya sebisa mungkin. Tapi tetap saja tingkah lakuku menjadi aneh, untung mereka tidak terlalu memperhatikanku.
Setelah pintu di buka, aku langsung mencari dimana kamar mandinya. Aku bukannnya pengen buang air. Tapi aku sudah tidak tahan menahan rasa sange yang dari tadi aku tahan. Setelah menemukan dimana tempat kamar mandi. Aku langsung duduk di closet dan mulai menggosok clitoris dan bibir kemaluanku. Lalu aku keluar masukkan dua jariku dan akhirnya aku mendapatkan orgasme pertamaku hari ini.
Karena cuaca cukup panas dan otakku juga sangat panas hari ini. Maka aku putuskan untuk mandi sekalian karena badanku juga lengket karena keringat. Aku sedikit berteriak ke mamah untuk mengambilkan handuk dan perlengkapan mandiku yang masih berada di dalam koperku. Dan tak butuh waktu lama akhirnya mamah mengetuk pintu kamar mandi untuk memberikan handuk dan perlengakapan mandiku.
Tapi saat aku membuka kamar mandi yang aku liat bukanlah mamahku. Tapi yang aku lihat adalah wahyu yang sedang membawa perlengkapan mandiku. Aku membeku sejenak karena bingun bagaimana aku harus bersikap. Tapi wahyu dengan santainya memberikan yang dia bawa tanpa mengucap sepatah katapun.
Di satu sisi aku merasa senang karena dia begitu jantan saat menghadapi wanita yang sedang terkejut. Tapi aku juga merasa sedikit kesal karena seolah pesonaku sama sekali tidak mempan terhadap wahyu. Aku sampai mengumpat karena kesal dan berjanji akan membuat wahyu bertekuk lutut padaku suatu saat nanti.
Setelah emosiku mereda karena aku lampiaskan dengan masturbasi sekali lagi. Setelah aku orgasme sekali lagi, akhirnya aku bisa mandi dengan tenang.
Sekarang badanku sudah segar dan wangi. Maka kini aku sudah siap menata barang barangku di kamarku. Begitu juga dengan mamah dan sintya, mereka juga masuk ke kamar mereka masing masing untuk menata barang mereka.
Wahyu yang tidak ikut tinggal disini, dia cuma bersantai di teras sambil menikmati sebatang rokok. Karena barang yang aku bawa tidaklah banyak, maka aku sudah selesai dalam waktu singkat. Saat aku keluar kamar, ternyata mamah dan sintya masih berada di kamar mereka. Akhirnya aku putuskan untuk bergabung dengan wahyu ke depan rumah.
Awalnya aku agak ragu untuk keluar dari pintu ini. Selain karena aku belum terbiasa, Aku juga tidak tau topik apa yang akan aku bicarakan dengan wahyu nanti. Tapi melihat wahyu yang dengan santainya duduk di teras sambil telanjang, membuatku ingin kesana juga. Maka dengan nekat aku akhirnya duduk juga di kursi sebelahnya.
Sejujurnya aku masih sangat kikuk saat ini. Memang kami berdua sama sama telanjang. Tapi beberapa orang yang lewat beberapa kali melihat kami. Tentu saja aku tau yang membuat mereka melihat ke arah kami. Aku tau yang membuat mereka penasaran bukanlah karena ketelanjangan kami. Tapi karena kami adalah penghuni baru di wilayah ini.
Tapi untunglah wahyu adalah orang yang banyak omong. Dia terus menerus bertan6ya padaku tentang hal hal yang tidak penting. Dan hal itu7 membuat rasa canggungku bisa hilang dan aku mulai bisa menikmati kondisi ini.
Setelah mamah dan sintya selesai dengan urusan mereka, Akhirnya kami mengobrol berempat di teras. Karena kami sudah lelah setelah perjalanan jauh. Akhirnya obrolan kami tidak berlangsung lama.
Mamah ingin segera istirahat di kamar begitu juga aku dan sintya. Wahyu juga berpamitan untuk pulang kerumahnya sendiri.
Next>>>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
TUGAS KE KOTA NUDIST
FantasiaCerita 21+ Di ceritaku kali ini.... Aku akan menceritakan pengalamanku berlubur di pulau yang agak unik. di pulau tersebut ada sebuah peraturan yang tertulis sangat jelas. Di peraturan tersebut sangat jelas tertulis kalau semua pengunjung dil...