13

24.7K 2.8K 56
                                    

-
--
---

Abi berkeringat dingin, apa apaan suasana menegangkan ini?

Dirinya hanya diam saja tapi tiba tiba dibawa ke ruang bk? Sialan kalau orang tua nya tau bisa berabe cerita nya.

Masalah kali ini tak jauh jauh dari Daniel tapi kali ini kembar membela nya hingga mereka bertengkar, dan karena Abi masalah utama maka Abi pun terbawa ke bk.

"Dia yang tiba tiba nyamperin terus nyalahin Abi!" Abi yang menjadi sumber masalah hanya diam, diri nya takut jika berbicara orang tua nya akan ditelfon.

"Daniel sebenernya apa alasan kamu?" Daniel menatap kembar geram, dirinya dihajar habis habisan oleh kembar selain kurang jumlah dirinya juga kurang kekuatan dari kembar bahkan Daniel sempat merasa bahwa kembar lebih berpengalaman dalam bela diri.

"Dia... Membully aliffia hingga masuk rumah sakit" Abi yang ditunjuk hanya merasa bingung dirinya sedari tadi dikelas dan saat keluar kelas pun itu hanya saat istirahat bersama kembar.

"Dari mana lo tau? Siapa yang nganter dia ke rumah sakit? Lo tau gua dari mana aja sampe bisa bully cewek lo? Kenapa lo langsung mikir itu gua?"

Dibawah pertanyaan Abi, Daniel terdiam tak bisa menjawab.

"Gua tau dari temen nya, dan yang nganter dia kerumah sakit sahabatnya karena dia bilang keadaan aliffia parah" Abi mengernyit apakah aliffia berkomplot dengan sahabat nya? Atau hanya kesalah pahaman dari Daniel yang mengira Abi yang membully nya?

"Gua tanya kenapa lo bisa langsung mikir itu gua?" Suara Abi lama kelamaan serak seperti menangis, tapi sebenarnya Abi sangat marah hingga takut membuat suaranya berubah.

"Jelas itu luh, semenjak luh masuk aliffia selalu ketimpa masalah" Abi mengernyit hanya karena dia masuk? Apakah Daniel tak ingin Abi masuk sekolah?

"Gua masuk buat sekolah bukan buat cewek lo ya bangst" Kali ini geramam Abi tak bisa tertahan dirinya menatap Daniel dengan dingin, jelas dimata nya ada kekecewaan.

"... Stop stop kalian malah berantem, Daniel emang kamu udah tanya sama aliffia siapa yang bully dia?" Daniel terdiam dirinya tak tau harus berkata apa banyak tebakan nya pada siapa yang membully aliffia termasuk Abi, Tapi tebakannya pada Abi lebih kuat dari pada siapa pun.

"Daniel kamu kali ini buat masalah, kamu sebagai osis kenapa jadi contoh yang buruk" Guru bk memandang Daniel kecewa.

"... Bapak panggil orang tua mu" Abi cemas apakah orang tua nya akan dipanggil juga?.

"Bapak mau tanya sama Abi, apa bener kamu bully aliffia?" Abi berwajah muram dan menggeleng cepat.

"Pak orang tua saya jangan dipanggil ya plss?" Abi menatap guru bk dengan memohon, Abi benar benar takut jika memanggil orang tua nya hanya memperburuk masalah, apalagi dikeluarga nya tak ada yang nama nya harus dipanggil ke sekolah karena masalah.

"... Tapi kamu harus bawa wali kamu buat berbaikan dengan orangtua Daniel" Kembar saling pandang bingung mengapa Abi begitu cemas dengan orangtua nya.

"Pak plss saya kan gak buat masalah?" Guru bk terlihat berfikir sejenak dan mengangguk.

"Yaudah kamu gausah, kamu juga dibawa bawa ke masalah, tapi buat kembar kalian panggil wali kalian untuk berbaikan tentang masalah bertengkar" Kembar hanya mengangguk acuh mereka terlalu malas untuk menjawab, daddy mereka tak akan marah jika mereka bertengkar dan jika alasan utama nya karena Abi, daddy mereka pasti akan memuji mereka.

"Dan masalah tuh gak harus diselesain pake tinju" Kembar hanya mengangguk acuh dan guru bk pun memulai sesi ceramahnya, karena Abi terjebak dalam ruangan bk jadi diri nya juga ikut mendengar ceramah dari guru bk.

Kok Malah Dapet Duda?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang