18

22.3K 2.1K 60
                                    

-
--
---

Abi saat ini berada pada dapur mansion Mahendra karena permintaan kembar tadi, karena tak ingin siapa pun melihat nya Abi mengusir pelayan yang berada di dapur.

Memang agak jahat tapi kan Abi memang jahat?

Tapi ada satu orang yang masuk dengan berani, tentu saja tuan rumah, tanpa Abi sadari Mahendra masuk dan memperhatikan Abi dengan kesibukan nya dalam diam.

Saat Abi mencari sesuatu dan menoleh kebelakang betapa terkejut nya dia melihat Mahendra yang menatap Abi yang sedari tadi fokus pada ponsel nya sembari menyiapkan bahan bahan.

Melihat Mahendra  Abi tanpa sadar bersemu merah, karena Abi teringat perlakuan 'tak sengaja' Mahendra yang kalau dipikir pikir lagi untuk apa Mahendra mengusap pipi nya.

Tapi Abi bertindak sebelum badan nya menguasai, diri menunduk takut Mahendra melihat lalu dalam waktu singkat kembali tenang.

"Memasak apa?" Abi memberikan ponsel nya pada Mahendra untuk dilihat, Mahendra sendiri hanya mengangguk setelah melirik singkat.

"Dimana kau taruh bahan ini?" Abi tak tau itu nama nya apa karena produk luar negri, Mahendra pun membuka satu persatu laci atas dan menemukan nya.

"Hmm thanks" Melihat Mahendra tak kunjung pergi Abi merasa malu entah kenapa, lama kelamaan gerakan nya kaku dan terus melirik Mahendra.

"Kenapa gak pergi?" Abi tak tahan lagi diri nya benar benar malu...

"Ini mansion ku" Ah rasa nya Abi tertusuk oleh perkataan nya, Abi pun menoleh pada Mahendra.

"Kenapa gak sama kembar?" Mahendra mengernyit,mengapa Abi benar benar seperti mengusirnya.

Mahendra pun maju kearah Abi dengan pelan, sedangkan Abi melihat Mahendra mendekat merasa gugup entah mengapa, lalu tanpa sadar mundur kebelakang.

Merasa pinggang nya mengenai meja dapur dengan suara agak keras, Abi tanpa sadar menoleh kebelakang.

Tapi saat kembali melihat ke depan, Mahendra sudah berada didepan nya membuat Abi terkejut dan kembali membenturkan pinggang nya pada meja.

Yang bodohnya lebih keras karena panik, hingga Abi sendiri berdesis karena nyeri dan terkejut.

"... Apakah sakit?" Abi tertegun dan sedikit mendongak menatap Mahendra yang ternyata juga menatap nya dengan khawatir.

"Oh?... Gapapa" Abi menunduk karena malu, apa apaan kenapa dirinya malah seperti orang bodoh!!

"..." Mahendra mengernyit tak puas melihat Abi menunduk terus terusan menyembunyikan ekpresi nya dengan memanfaatkan pendek nya, karena yang tinggi tak bisa melihat.

"Mengapa terus terusan sembunyi?" Abi tersentak dengan suara bariton Mahendra seperti dekat dengan telinga nya.

Abi pun mengangkat kepala nya dan menatap Mahendra dengan wajah bersemu, rasa nya Abi ingin terbang!!

Abi pun mendongak dan melihat wajah Mahendra yang menatap nya dengan geli, Abi yang ditatap seperti itu pun bertambah merah.

Jangannn pake muka ganteng!!

"Apa kau sakit? Apa panas??" Mahendra bertanya karena wajah Abi kian memerah, sebenarnya Mahendra tau penyebab Abi memerah tapi menggoda koki kecil ini lumayan juga.

"Gak... Enggak" Abi pun membalik badan nya mencoba fokus membuat makanan nya lagi, tapi Mahendra tak berniat berhenti menggoda Abi.

"Apa kau malu?" Abi tersentak dirinya seperti merasakan nafas  Mahendra tepat pada telinga nya.

Kok Malah Dapet Duda?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang