21

18.7K 1.8K 88
                                    

-
--
---

"Ikuti dia"

Abi tak menyadari bahwa ada lebih dari 3 orang yang mengawasi nya dengan kamera kecil terselip pada baju mereka.

"Ihirrrr enak beut, emang paling enak sendiri sih" Abi pun mencari toko yang menjual dalaman untuk pria, serta jika melewati kios makanan yang terlihat enak maka abi akan berhenti untuk membeli nya terlebih dahulu.

"Uhh.. Kenyang banget... Jadi males jalan coba aja ada Mahendra pasti digendong" Abi dengan langkah pelan mencari toko pakaian dalam nya.

Tapi karena memang Abi pemalas Abi pun menyewa motor motoran hewan yang ada dalam mall dan menyetir sembari mencarinya.

"Bulu kamu putih... Ku namain whiter deh jadi ayok berpetualang nyari kolor sama aku" Abi dengan santai mengendarai nya dan melihat toko toko seperti seorang anak yang tersesat.

Orang yang melihat pun gemas bukan main dan merekam dengan persetujuan Abi karena anak itu malah pose saat melihat orang yang mem-vidio kan nya.

"Berasa artis gue" Abi pun lanjut berkeliling di mall yang luas itu setelah berkeliling dan tak membuahkan hasil, Abi pun mengembalikan motor yang sudah menghabiskan banyak waktu bersama nya itu dengan enggan.

"Dadah whiter, pas aku kaya aku beli kamu deh" Abi pun meninggalkan lantai itu dan mencari di lantai mall yang lain, tapi saat diri nya berada didepan toko Suit atau setelan jas dirinya melihat seseorang yang dirinya rindu kan dan benci.

"... Abi?" Daniel melihat Abi dengan terkejut tapi saat ingin menghampiri anak itu, Abi malah melewati nya seperti orang tak dikenal.

"Abi... Abi sebentar" Daniel yang berhasil menarik tangan Abi pun sontak mendapat tatapan tajam dari anak itu.

"Tuan ada pemuda yang mendekati nyonya" Dari kejauhan seorang pria dengan mata tajam melapor pada atasan nya.

"Awasi, jangan sampai lepas" Suara rendah itu menyuruh bawahan nya berhati hati.

"Baik"

"Lo mau kemana? Gue temenin" Abi menatap Daniel dengan wajah gelap, merasa menyesal karena tak pulang bersama Mahendra tadi.

"Gak usah, gua duluan" Daniel langsung lesu saat Abi menolak nya, tapi dengan keras kepala Daniel tetap mengikuti anak itu walaupun mendapat tatapan kesal.

"... Gue kesini karena minta dibuatin setelan jas sama brand itu untuk ke pesta keluarga lo, gak nyangka bisa ketemu lo... Kayak takdir kan?" Abi menatap Daniel dengan campur aduk, merasa bingung dengan status mereka berdua.

"Lo bisa nyuruh pelayan lo" Abi berbicara dengan ketus dan lanjut berjalan dengan cepat, Daniel yang ditinggal hanya tersenyum tipis dan tetap mengikuti.

"Gue dapet firasat baik kalo gua kesini langsung, ternyata ini firasat gue" Abi merasa tak sanggup jika berdekatan dengan orang ini, rasa kecewa yang dibendung nya terus saja keluar.

Abi dan Daniel sebenarnya adalah teman masa kecil sebelum Abi pindah saat Sekolah Dasar dan tak bisa satu sekolah saat sekolah menengah tapi disaat sekolah menengah atas Abi mendapat kesempatan dekat kembali tapi dengan rasa suka Abi yang tak bisa dibendung dan terus mengejar Daniel dengan gila.

"Kenapa lo ngikutin gua" Abi rasanya ingin berteriak didepan wajah Daniel jika saja ini bukan tempat umum.

"...Bisa gak kita jadi temen lagi..." Abi melirik Daniel dengan tegang, rasa takutnya saat melihat wajah aneh Daniel tak bisa menguatkan Abi untuk percaya dengan nya lagi.

Dan saat ini ekspresi Daniel benar benar mengerikan seperti obsesi membuat Abi resah sampai akhirnya tangan Abi ditarik paksa oleh Daniel dan membawa nya untuk ketempat yang sepi.

Kok Malah Dapet Duda?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang