• MULAI •
"Astaga! Jangan malas-malasan (name)! Kau beruntung bisa masuk ke SMA, cepat ayo mandi!" Seru kencang dari teman sekamar panti asuhan ku— si kribo, marida.
"Iya, iya sialan!" Ketus ku, aku mengucek-ucek mata dan mulai masuk kedalam kamar mandi umum panti asuhan, mengganti pakaian dan membereskan tas yang kudapat kan dari rumah sakit tahun-tahun lalu.
Aku sekarang sudah masuk SMA, banyak yang berubah— mulai dari aku yang pindah sekolah saat lulus sekolah dasar dan aku yang di cap sebagai murid pintar sampai-sampai Aku masuk kedalam SMA Myungmoon dari beasiswa.
saat pengurus panti dan anak-anak panti asuhan tau aku adalah anak yang cukup genius— mereka mengadakan party tidak besar hanya dirayakan dengan kue ulang tahun kecil.
Aku juga sudah mengetahui bahwa aku hidup didalam dunia yang bernama lookism. ini benar-benar mengerikan tapi toh— aku tidak akan masuk kedalam alurnya, aku disini untuk masuk universitas dan hidup sebagai orang sukses.
Dulu aku bahkan nangis setiap malam, mertapi nasib, sekarang aku mulai terbiasa, memulainya dari awal, akan kutunjukan bahwa aku bisa mengalahkan nasib buruk ini.
bu suri juga menjadikan ku anak emas, sangat di bangga kan tetapi tidak pilih kasih terhadap anak lainnya, aku menyukai bu suri, sangat baik.
"(Name)! Jangan lupa bekal mu— ada telur kecap ditambah kan bawang goreng." Ucap marida, sekarang dikamar hanya tinggal bertiga, dua yang lain di adopsi oleh keluarga harmonis
Aku tidak pernah di adopsi karena mereka lebih menyukai anak kecil bukan seorang gadis SMA. Toh aku yakin bu suri tidak memberitahu atas semua yang kuraih karena terlalu sayang jika aku di adopsi.
Menggelikan tapi apa boleh buat? Perjalanan ku ke sekolah myungmoon cukup jauh, untungnya panti ini dekat dengan jalan-jalan tikus. Aku tidak harus jalan-jalan jauh menghabiskan tenaga dan apalagi aku mendapatkan sepeda hasil dari kemenangan juara ku tahun lalu.
benar, aku sendiri juga mendapatkan banyak piala dan sertifikat, karena jujur— aku yang memang seharusnya orang dewasa tetapi mengikuti lomba-lomba anak Sd-Smp. Skill life ku sudah lebih banyak dan lebih baik.
Piala dan sertifikat ku menumpuk di gudang panti dan sebagian di pajang didalam kamar ku, marida dan si rambut keriting kecil— yayak, mereka mengagumi ku.
,,,
'Panggilan kepada siswi (name) untuk memasuki ruangan kepala sekolah.' radio di kelas mulai menyala memberitahu, belum bell masuk bahkan masih jam 6.24 pagi, aku mulai beranjak dari duduk ku dan memasuki ruangan kepala sekolah.
"wuah— anak bapak yang berprestasi, jadi gini nak, akan ada lomba cerdas cermat di dua hari kedepan." Ucap kepala sekolah memberi ku segala kode, mengedipkan mata, berdeham deham, semuanya ia lakukan.
Menghela nafas kecil aku mengiyakan akan ikut kedalam lomba cerdas cermat, toh lumayan agar aku bisa lewat jalur undangan jika ingin masuk ke universitas ternama.
kaki ku menuju perpustakan— lebih cepat belajar akan lebih baik. Mencari di perpustakan sekolah swasta memang menganggum kan, bahkan sekolah swasta ku yang dulu tidak sebagus ini.
tangan ku mulai mencari buku pelajaran matematika, benar, aku akan di masukan ke lomba cerdas cermat matematika. sejujurnya aku matematika memang bidang yang harus benar-benar ku kuasi untuk masuk kedalam universitas yang ku inginkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
obsession || LOOKISM
FanfictionDimana kamu terjebak di dunia Lookism, mencari jalan keluar- tapi sayangnya kamu bukannya mendapat jalan keluar, kamu semalin masuk kedalam jebakan dengan laki-laki yang obsesi dengan mu. LOOKISM X READER Warning ⛔️ - Out of character - Harem - 13+...